Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Maspupah Lemas Lihat Suami Tergeletak Mulut Berbusa, Sempat Rasakan Air Minum Pahit Ulah Adik Ipar

Maspupah lemas melihat suaminya tergeletak kondisi mulut berbusa. Diketahui, suami dan anak Maspupah ternyata tewas setelah diracun oleh adik sendiri.

Editor: Torik Aqua
Tribunjateng/M Iqbal Shukri
SUAMI DIRACUN - Istri korban pria yang tewas diracun, Maspupah (kanan) dan anak sulungnya (kiri) saat ditemui di rumahnya, Dukuh Wangil, Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Senin (03/03/2025). Maspupah lemas melihat kondisi suaminya tergeletak mulut berbusa. 

GN mencampurkan racun dalam menu buka puasa ayahnya.

Racun yang digunakan diduga dari sipermetrin atau racun serangga.

Sipermetrin adalah piretroid sintetis yang digunakan sebagai insektisida dalam aplikasi pertanian komersial skala besar serta produk konsumen untuk keperluan rumah tangga.

"Dari informasi yang kami terima, si anak ini mencampurkan racun dalam takjil yang akan dipakai buka puasa oleh bapaknya. Racun yang digunakan jenis sidametrin dalam kemasan kaleng," kata Kasi Humas Polres Bone, Iptu Rayendra yang saat dikonfirmasi tribun-timur.com, via telpon Senin (3/3/2025).

Beruntung ayahnya bisa mengenali makanannya, sehingga dia bisa selamat dari racun yang digunakan putrinya.

"Untung saja orang tua dari anak ini cepat menyadari adanya racun dalam takjil. Sehingga takjil tersebut langsung dibuang," ucapnya.

Ayah kandung dari pelaku menyadari adanya racun di makanan karena ada bau berbeda.. 

“Dia sempat mencium baunya. Setelah itu bapaknya melaporkan ke kami,” ucapnya.

Polisi yang menerima laporan pada Minggu sekira pukul 22.00 Wita, langsung bergerak dan mengamankan GN dari rumahnya.

Pelaku Disuruh Pacar

Berdasarkan hasil interogasi, pelaku mengakui perbuatannya berupaya meracuni orang tuanya. 

Pelaku mengaku aksi tersebut dilakukan karena suruhan pacarnya. 

“Berdasarkan informasi Kanit Reskrim Polsek Bengo, cewek ini disuruh cowoknya," ucapnya.

Pihaknya belum mengetahui dengan jelas motif dari pelaku. 

“Sedangkan untuk motifnya kami belum sampai ke sana,”katanya.

Pelaku Dikembalikan Ke Keluarga

Kini pelaku dikembalikan kepada keluarganya.

"Sempat diinterogasi di unit PPPA Polres Bone namun dikembalikan ke orangtuanya karena menolak dilaporkan,” jelasnya,

Korban dalam hal ini bapak pelaku menolak membuat laporan polisi sehingga GN pun dikembalikan.

"Korban yaitu bapak tidak mau melaporkan kejadian tersebut karena anak yang jadi terduga pelaku masih di bawah umur yakni 17 tahun,” ujarnya.

Sementara itu, kasus meracuni lainnya juga pernah terjadi di Jawa Tengah.

Pria berinisial MK tega membunuh ayah-anak yang bernama Muslikin (45) dan S (9) dengan racun gulma yang dicampurkan dengan air mineral diungkap polisi.

Lokasi pembunuhan di Dukuh Wangil, Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada (21/2/2025).

Pelaku MK yang ditangkap di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (25/2/2025), diduga tega membunuh kerabatnya karena masalah warisan.

"Motifnya karena sakit hati dan dendam karena masalah warisan," ujar Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto via pesan singkat, Minggu (2/3/2025).

Ia menyebut, saat ini Satreskrim Polres Blora terus melakukan penyidikan terhadap kasus ini.

Pada pekan depan rencananya akan dilaksanakan rekonstruksi kasus pembunuhan yang menewaskan ayah dan anak ini.

Kepolisian, jelas Wawan, bakal menghadirkan terduga pelaku dalam proses rekonstruksi nanti.

"Iya (pelaku akan dihadirkan saat rekonstruksi-red)," terangnya.

Wawan membeberkan, proses rekonstruksi yang akan digelar bertujuan untuk memperjelas tindak pidana yang dilakukan oleh tersangka.

Selain itu, untuk memberi keyakinan kepada penyidik tentang tindak pidana yang terjadi.

"Dan membantu penyidik dalam mencocokan antara keterangan saksi dan fakta-fakta di lapangan," jelasnya.

Sebelumnya, makam kedua korban dibongkar oleh pihak kepolisian dan dibantu oleh para warga, pada Jumat (28/2/2025) siang.

Pembongkaran itu untuk mengungkap sekaligus memastikan penyebab kematian kedua korban.

Tim Kedokteran Forensik Biddokkes Polda Jateng juga turun langsung untuk membantu proses autopsi terhadap jasad korban.

Lokasi makam tersebut berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dukuh Wangil, Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora.

Kasatreskrim Polres Blora, AKP Selamet, menjelaskan alasan pembongkaran kedua makam korban tersebut.

"Pada hari ini kami dari jajaran Satreskrim Polres Blora, bersama teman-teman Polsek Ngawen dan sekitarnya, melaksanakan pengamanan terkait dengan bongkar makam kasus dugaan tindak pidana pembunuhan berencana."

"Dan hari ini kita bersama-sama dengan Biddokkes Polda Jateng melakukan bongkar makam untuk melakukan autopsi," ucapnya di sela-sela pembongkaran makam saat ditemui di TPU Dukuh Wangil.

Lebih lanjut, Selamet mengatakan, proses itu dilakukan untuk memastikan penyebab kematian korban.

"Apakah dalam tubuh korban mengandung zat-zat yang diduga, pada saat kejadian, korban meminum minuman air mineral yang mengandung zat tertentu."

"Pada siang hari ini tujuan kita adalah untuk mengetahui, apakah dalam tubuh korban mengandung zat yang diduga ada kaitannya dengan air mineral yang diminum oleh korban," jelasnya.

Selamet lantas membeberkan bahwa ada dua makam yang dibongkar.

"Untuk yang dibongkar adalah dua makam, yaitu makam orang tua (ayah) dan anaknya, yang kemarin meninggal, dan telah dilakukan pemakaman," paparnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun Jateng

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved