Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah Warga Mojokerto Raup Cuan Jutaan dari Bisnis Tikus Putih, Bisa untuk Objek Penelitian

Agung Saputro warga Desa Mojorejo, Kecamatan Pungging, Mojokerto, Jawa Timur, sukses budi daya tikus putih.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Mohammad Romadoni
SUKSES: Agung Saputro sukses budidaya tikus putih beromzet jutaan per bulan, dirinya memanfaatkan lahan pekarangan untuk berternak di Desa Mojorejo, Kecamatan Pungging, Mojokerto, Jawa Timur. Tikus putih untuk pakan reptil dan penelitian kedokteran 

Agung juga menjadi supplier tetap untuk menyuplai tikus putih yang digunakan penelitian di Jakarta Selatan, Kemang, dan Palangkaraya Kalimantan Tengah.

"Hasil ternak tikus putih dikirim ke Surabaya dan Lamongan, termasuk memenuhi permintaan komunitas pecinta reptil, peternak ular dan petshop. Paling jauh kirim ke Jakarta dan Palangkaraya, untuk penelitian di kampus-kampus kedokteran," bebernya.

Budi Daya Tikus Putih Datangkan Cuan

Pecinta hewan asal Mojokerto, Agung Saputro, mengungkapkan, perawatan tikus putih sangat simpel, dengan pemberian pakan pur ayam, sayur-sayuran dan buah-buahan setiap satu kali perhari.

Pemberian minum menggunakan botol kemasan yang sudah dimodifikasi di setiap kandang.

Alas kandang tikus putih menggunakan serpihan kayu, yang diganti sekali setiap pekan.

Kandang tikus putih dibuat tertutup menggunakan jaring atau paranet hitam, tetap memperhatikan sirkulasi udara karena tujuannya mencegah predator (Ular) masuk memasang tikus putih.

"Perawatannya sangat simpel pemberian pakan satu sekali sehari, terpenting kebersihan kandang," ujar Agung Saputro.

Siklus tikus putih sangat cepat, prosesnya cukup selama satu bulan dua minggu, dari awal perkawinan dan melahirkan hingga siap panen.

Sistemnya kawin koloni di mana tiga tikus putih jantan dicampur dengan 13 ekor tikus betina dalam satu kandang.

Setelah proses kawin, kemudian dilakukan sortir dan memisahkan tikus betina yang hamil ditempatkan masing-masing di satu kandang.

"Dari usia lahir sampai panen waktunya satu bulan, untuk proses perkawinan dan lahir tikus putih paling lama dua Minggu. Satu indukan dapat menghasilkan sekitar 10-14 ekor," ungkap Agung.

Kebutuhan umpan ikan usia 1-2 Minggu dan pakan reptil usianya di atas 1 bulan.

"Kalau tikus putih untuk objek penelitian rata-rata usia di atas tiga bulan," pungkasnya.

Rata-rata dalam sebulan dapat menjual tikus putih sekitar 300 ekor, dengan omzet sebulan sekitar Rp 3-4 juta.

"Panen 1-2 Minggu sekali, hanya beberapa kandang. Sudah ada pemesanan kita tinggal pengiriman ke luar kota," tandasnya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved