Pengakuan Pengemis Elit di Ponorogo, Penghasilan Setara PNS Sehari Rp 200 Ribu, Suami Juga Ngemis
Fakta baru terungkap tentang WN yang membawa anaknya berusia 2,5 tahun untuk mengemis.
Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Fakta baru terungkap tentang WN yang membawa anaknya berusia 2,5 tahun untuk mengemis.
WN yang merupakan warga Kabupaten Madiun Jatim ditangkap oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo Jatim saat mengemis.
Fakta itu adalah perempuan berusia 40 tahun itu selalu membawa anaknya untuk mengemis tujuannya untuk mengetuk rasa kasihan warga yang kebetulan melintas.
“Anaknya itu 5 ya. Jadi semua anaknya itu waktu kecil selalu dibawa untuk mengemis,” ungkap Kepala Dinsos P3A Ponorogo, Supriyadi, Minggu (9/3/2025).
Baca juga: Serunya Ngabuburit di Mixzone Creative Hub Ponorogo, Berburu Takjil Sambil Ditemani Live Musik
Di hadapan petugas WN menjelaskan bahwa anak pertamanya sudah duduk di bangku SMA.
Waktu anak pertamanya berusia balita dibawa mengemis.
Yang bikin tercengang, adalah penghasilan pengemis berinisial WN warga Kabupaten Madiun, Jawa Timur itu melebihi gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan IV.
“Satu hari ya kalau sekarang penghasilannya ada Rp 200 ribu. Dikalikan berarti 6 juta. Kan berarti gaji PNS saja kalah,” kata Supriyadi sambil terkekeh.
Supriyadi menjelaskan bahwa WN mengaku susah jika tidak mengemis.
Lantaran dengan membawa anak saja sambil menunggu di perempatan jalan dia berpenghasilan tinggi.
“Kalau boleh menghimbau jangan dikasih. Bagi pengguna jalan memang Rp 1.000 sampai Rp 2000 receh tidak berarti. Tetapi jika dikumpulkan menjadi banyak,” terangnya.
Baca juga: Dinsos Ponorogo Amankan Ibu Bawa Anak Ngemis, Penghasilannya Melebihi Gaji PNS, Per Hari Rp200 ribu
Dari situ, jelas dia, membuat WN tidak mau bekerja dan hanya mau mengemis. Padahal usianya masih sekitar 40 tahun. Pun suami WN juga mengemis dengan lokasi yang berbeda.
“Setiap ngemis selalu membawa anaknya. Yang besar sekarang SMA dulu juga diajak ngemis,” paparnya.
Supriyadi menjelaskan bahwa dari data diperoleh bahwa WN sebenarnya telah mendapatkan bantuan pemerintah. Anak-anaknya mendapatkan PIP dan bansos yang lain.
“Ketika ditanya apakah mengemis lagi? Ya iya ngemis. Karena penghasilannya banyak. Operasinya tidak hanya di Ponorogo. Kalau sini kenceng dia berpindah lokasi,” tambahnya.
Dia menjelaskan, pengakuan WN memilih Ponorogo karena warganya yang pemurah.
Dengan membawa anaknya yang masih berusia 2,5 tahun, WN mendapatkan uang banyak dari mengemis.
“Lebih baik warga memberikan ke lembaga resmi, misal ke panti asuhan,” pungkasnya,
Sebelumnya, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo menangkap seorang ibu yang membawa anaknya berusia 2,5 tahun untuk mengemis.
Bahwa beberapa hari banyak aduan masyarakat. Bahwa pengemis mulai bermunculan di perempatan Bumi Reog. Dari aduan itu, Dinsos P3A Ponorogo melakukan penertiban.
Saat dilakukan penangkapan pukul 13.00 wib. Diketahui cuaca di Kabupaten Ponorogo sedang panas-panasnya.
Pengakuan WN mengemis di Pabrik es mulai pukul 10.00 wib. Kemudian ditertibkan sekitar pukul 13.00 wib. Dihitung penghasilannya Rp 160 ribu. Setelah didalami dapatnya sehari bisa Rp 200 ribu lebih.
Ciuman Ayu Ting Ting untuk Boy William di Atas Panggung Konser Bikin Penonton Histeris |
![]() |
---|
2 Bupati sudah Ditangkap KPK, Padahal Daerah ini Baru 12 Tahun Berdiri |
![]() |
---|
Alfredo Vera Beberkan Biang Kerok Kekalahan Madura United Dari Persis Solo di Kandang Sendiri |
![]() |
---|
JATIM TERPOPULER: Sampah Berserakan - Gubernur Bikin Aturan Akhiri Polemik Sound Horeg |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut Honda CB150 vs Honda Supra X di Jalur Bromo Probolinggo, 3 Orang Tewas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.