Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Persiapan Cuma Satu Bulan, Santri Jombang asal Sampang Juarai Lomba Kaligrafi Internasional di Irak

Santri Pesantren Kaligrafi SaKal di Denanyar, Kabupaten Jombang, M. Badruttamami Fadly raih juara 1 pada ajang Musabah International As-Safer di Irak.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Ndaru Wijayanto
Instagram Tamam.24
SANTRI JUARA KALIGRAFI - M. Badruttamami Fadly, Santri Pondok Pesantren SaKal Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur saat mengerjakan seni kaligrafi miliknya untuk dikirim ke perlombaan seni kaligrafi internasional di Iraq, Selasa (11/3/2025). Seni kaligrafi Tamam menjadi juara 1 dari puluhan peserta dari seluruh negara yang ikut andil. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Santri Pesantren Kaligrafi SaKal di Denanyar, Kabupaten Jombang, M. Badruttamami Fadly raih juara 1 pada ajang Musabah International As-Safer di Irak. 

Perlombaan Kaligrafi Internasional ini digelar pada 28 Februari 2025. Pria yang akrab disapa Tamam itu berhasil meraih juara pada kategori Khat Riq’ah Script.

Perjalanan Tamam menuju kemenangan ini berawal dari sebuah inspirasi yang ia dapatkan melalui media sosial. Taman saat itu melihat seorang kaligrafer Indonesia yang sukses meraih juara di tingkat internasional di Turki.

Itulah yang menginspirasi Tamam untuk mendalami seni Kaligrafi. Dengan sadar, Taman memutuskan untuk belajar seni Kaligrafi di Lembaga Kaligrafi Al-Qur’an (LEMKA) Sukabumi, dan melanjutkan pendidikannya di Pesantren SaKal, Denanyar, Kabupaten Jombang.

Pria asal Sampang, Madura ini juga mengaku ikut dalam lomba kaligrafi internasional ini karena tugas akhir pembelajaran khat riq’ah di pesantren.

"Alhamdulillah banyak yang membimbing saya. Mulai dari pra guru, termasuk ustadz Bukhari Ibnu Athoillah. Saya terus dibimbing sampai bisa meraih juara 1 di Irak," ucapnya saat dikonfirmasi pada Selasa (11/3/2025). 

Dalam mempersiapkan lomba seni Kaligrafi di Irak itu, Tamam membutuhkan waktu 1 bulan untuk persiapan. Itu sudah termasuk mencari layout sampai menuntaskan karya akhir. 

Baca juga: Lakpesdam PWNU Jatim Buka Beasiswa Santri Berprestasi 2025, Tinggal Pilih Kampus, Simak Caranya

Kesulitan sudah pasti dirasakan oleh Tamam. Mulai dari menentukan desain layout, pematangan kaidah kaligrafi sampai proses finishing. Meskipun begitu, Tamam mengaku menikmati setiap prosesnya. 

Sebagai informasi, perlombaan kaligrafi internasional ini juga mengharuskan setiap peserta mengerjakan karya mereka secara mandiri di tempat masing-masing. Waktu yang diberikan pun cukup lama, bisa memakan waktu berbulan-bulan. 

Setelah karya selesai, peserta kemudian mengirimkan hasilnya ke negara penyelenggara untuk dinilai yakni Irak. Hingga pada akhirnya, karya Tamam memikat juri dan menjadi jawaranya. 

"Alhamdulillah dapat juara 1, semoga kedepan bisa lebih berprestasi lagi di event-event internasional maupun nasional. Harapan saya apa yang saya raih bisa menginspirasi anak muda lain di Indonesia," ungkapnya. 

Dalam lomba kaligrafi internasional itu, Tamam menjadi peserta yang mewakil Indonesia. Ia bersaing dengan puluhan peserta lainnya yang tersebar dari seluruh negara di dunia. 

Baca juga: Seniman di Ponorogo Bikin Lukisan Kaligrafi di Waktu sebelum Buka Puasa, Berawal Hobi hingga Dakwah


 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved