Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bupati Kang Giri dan Istri Borong Jajanan di Pasar Ramadan Ponorogo

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko beserta Istri, Susilowati Sugiri Sancoko memborong jajanan di Pasar Ramadan, Jumat (14/3/2025).

tribunjatim.com/Pramita Kusumaningrum
BORONG JAJANAN - Bupati Ponorogo, Kang Giri dan Istri Susilowati Sugiri Sancoko saat memborong jajanan di Pasar Ramadan, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Jumat (14/3/2025). Tidak hanya memborong untuk dirinya, Kang Giri dan Susilowati Sugiri Sancoko membagikan jajanan yang dibelinya di Pasar Ramadan 

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko beserta Istri, Susilowati Sugiri Sancoko memborong jajanan di Pasar Ramadan, Jumat (14/3/2025).

Pasar Ramadan yang dikunjungi berlokasi di Kecamatan Kauman. Adalah pasar ramadan di Desa Ploso Jenar dan Desa Kauman, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

Kang Giri—sapaan akrab—Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Istri Susilowati Sugiri Sancoko terlihat memborong jajanan. Juga sayur matang.

Tidak hanya memborong untuk dirinya, Kang Giri dan Susilowati Sugiri Sancoko membagikan jajanan yang dibelinya di Pasar Ramadan.

“Pengen borong aja. Apalagi ini bulan penuh berkah,” ungkap Istri Kang Giri, Susilowati Sugiri Sancoko, Jumat (14/3/2025).

Dia menjelaskan Pasar Ramadan di Bumi Reog selama 10 hari. Dimulai tanggal 11 Maret 2025 sampai 21 Maret 2025.

Baca juga: Main Wayang, Ngabuburit Ala Pemuda Desa Wotan Ponorogo : Kurangi Kecanduan Gadget

“Pantauannya alhamdulillah ramai masyarakat semakin teredukasi. Karena kita juga sambil edukasi kepada masyarakat,” tambahnya.

Contohnya adalah minuman yang dijual tidak boleh menggunakan botol bekas. Karena menurutnya tidak ada yang tahu botol bekas itu sebelumnya digunakan untuk apa.

“Minuman tidak boleh pakai botol bekas. Karena kita tidak tahu botol itu dipakai buat apa,” tegasnya.

Kang Giri mengatakan bahwa melakukan pantauan di beberapa pasar. Termasuk pasar Ramadan.

“Sebelum Bulan Ramadan daya beli turun. Hari ini sudah signifikan naik. Ekonomi berjalqn, ramadan aman dan bahan baku aman,” urainya.

Juga, kata dia, melakukan edukasi tentang bahan yang dimasak. “Tidak gunakan gula aneh, maupun bahan pengawet,” tambahnya.

Salah satu pembeli, Mariana Agustina menjelaskan bahwa senang berbelanja di Pasar Ramadan. “Suka, ada banyak jajanannya,” pungkasnya.

Baca juga: Kisah Pengemis Kaya di Ponorogo Raup Rp12 Juta Sebulan, Hasil Minta-minta untuk Salam Tempel Lebaran

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved