Berita Viral
Hancur Hati Fidya Sang Anak Ikut Jadi Korban, Orangtua Panggil Anjing Piaraan Pakai Nama Cucu: Sakit
Ternyata perlakuan kasar ayah dan ibunya, Hindarto dan Khodijah, tak hanya sampai di Fidya, tapi juga ke cucu.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Muncul setelah 10 tahun hilang, Fidya Kamalinda mengungkap alasannya hengkang dari rumah di usia 21 tahun.
Rupanya sang atlet taekwondo asal Bandung, Jawa Barat, ini tak tahan menjadi korban KDRT orang tuanya sejak kecil.
Namun ternyata, perlakuan kasar ayah dan ibunya, Hindarto dan Khodijah, tak hanya sampai di Fidya.
Baca juga: Chef Juna Mendadak Malu ke Chef Rudy di MasterChef Indonesia 12, Singgung Cara Masak Kontestan
Sang cucu, yang masih berusia tiga tahun, turut diperlakukan kasar.
Alhasil sasa sakit hati Fidya pun makin memuncak.
Rasa sakit hati Fidya makin menjadi setelah anaknya turut diperlakukan kasar oleh orang tuanya.
Dengan telinganya sendiri, Fidya mendengar kedua orang tuanya memanggil anjing peliharaan dengan nama sang cucu.
"Hati ibu mana sih yang enggak sakit, nama anaknya dipakai nama anak anjing," ucapnya dalam video klarifikasinya yang tayang pada Kamis (13/3/2025) lalu.
"Aku mah masih punya hati, enggak tahu tuh kenapa kalian sampai gitu ke aku?" imbuh Fidya.
Diceritakan, Fidya dan orang tuanya pernah saling bertemu ketika anak Fidya berumur tiga tahun.
Hal itu sekaligus membantah pernyataan bahwa mereka tidak pernah bertemu.
"Kan waktu anak aku umur tiga tahun, kita udah pernah ketemu di Disdukcapil (Kota Bandung)," ungkap Fidya dalam klarifikasinya, dilansir dari Tribun Jakarta.
Di sana, Fidya kembali memiliki kenangan yang buruk.
Kedua orang tuanya teriak-teriak di kantor tersebut hingga anak Fidya trauma.
Bahkan mereka mencoba memisahkan Fidya dengan anaknya yang masih kecil.
"Ingat enggak waktu kalian misahin aku dari Disduk? Kalian misahin aku sama anak aku, sampai hati kan kayak gitu. Katanya enggak butuh anak aku kan?" katanya.
Tak sampai di situ, saat Fidya sempat balik ke rumah, orang tuanya memanggil anjing peliharaan mereka dengan sebutan nama sang cucu.
"Hati ibu mana sih yang enggak sakit, nama anaknya dipakai nama anak anjing. Aku mah masih punya hati, enggak tahu tuh kenapa kalian sampai gitu ke aku," beber Fidya.
Baca juga: Sopir Taksi BlueBird VS Xanh SM Adu Jotos Rebutan Pangkalan, Endingnya Saling Lapor Polisi: Jagoan
Lebih lanjut, Fidya menyatakan bahwa kini ia hidup bahagia bersama suami dan anaknya.
"Setelah kabur, saya ketemu laki-laki yang alhamdulillah nerima saya, sekarang jadi suami saya."
"Saya menikah dengan beliau dari Wali Hakim Bekasi saat itu, dan sekarang saya udah punya anak."
"Saat hamil empat bulan saya dipanggil Polda Jabar saya bolak-balik berbulan-bulan karena dimediasi," katanya dalam unggahan di media sosial.
Ia menegaskan bahwa keputusannya untuk pergi adalah pilihan pribadi dan bukan karena paksaan dari pihak mana pun.
"Karena kerasnya mereka, akhirnya bapak polisi sendiri melihat kok, gimana kalian, akhirnya mereka sendiri yang berbesar hati, 'Oh ternyata Fidya ini enggak diculik, Fidya enggak diapa-apain sama suaminya, bahkan dengan sadar kita enggak ada hak nahan anak ini' sampai bahasanya seperti itu," ujarnya.
Atlet taekwondo ini pun mengungkapkan keinginannya untuk hidup bahagia bersama sang anak.
Ia juga saat ini ingin fokus dengan kebahagiaan anaknya.
"Kita telah mencoba segala cara untuk menjadi baik. Saya hanya ingin diterima, saya sudah tumbuh dewasa. Sekarang, umur saya 30 tahun," lanjut Fidya.
"Jika kamu ingin mengatakan saya tidak patuh tidak apa-apa, tapi jangan menyalahkan orang lain,"
"Sekarang, saya hanya berusaha membuat anak saya bahagia."
"Saya tidak punya pikiran untuk nanti anak saya besar harus membiayai saya, saya tidak demikian. Karena saya tahu sakitnya," tegas Fidya.
"Saya mohon padamu, jangan ganggu lagi. Karena anak saya sudah sekolah, dan saya tidak menginginkan terpukul mentalnya karena ini, tolong," pintanya.
"Saya ingin anak saya bahagia, enggak kayak saya," tutup Fidya.
Baca juga: Anggota DPRD Diduga Asyik Perjalanan Dinas di Tengah Efisiensi Anggaran, Sesumbar Tak Ada Pemotongan
Di sisi lain, orang tua Fidya menyebut bahwa anaknya bukan kabur, tetapi diculik.
Mereka tampak kecewa mengetahui putrinya muncul mengungkap fakta mengejutkan setelah kabur selama 10 tahun.
Fidya yang kini telah berusia 30 tahun tersebut mengaku kabur dari rumah lantaran mendapat penyiksaan dari ayahnya sejak kecil.
Mendengar hal itu, Hindarto tampak menahan amarahnya sampai istighfar dituduh menyiksa putrinya sendiri.
Diakui Hindarto, semua hal yang ia lakukan kepada Fidya bertujuan untuk mendidik sang putri.
"Mungkin umpama benar pun, kan didik anak. Enggak sampai sesadis itu. Astaghfirullah, hanya mendidik," kata Hindarto.
Namun saat dituding menyiksa putrinya sejak kecil, Hindarto membantahnya dengan tegas.
Diungkap Hindarto, ia sangat sayang kepada Fidya sejak kecil.
"Kita sebagai orang tua, orang tua mana yang enggak sayang anaknya," ujar Hindarto.
"Penjelasan tadi kan (katanya) umur 5 tahun, saya baru punya anak satu. Lagi sayang-sayangnya. Bahkan mamanya sampai iri karena (saya) sayang ke anak," lanjut dia.
Namun saat diminta tanggapan soal keseluruhan klarifikasi Fidya yang mengaku kabur dari rumah, Hindarto gelagapan.
Hindarto mengaku ingin membawa kasus tersebut ke jalur hukum, bahkan sampai ke pengadilan.
"Kalau tanggapan kami ya boleh dibilang, mungkin saya enggak bisa ngasih jawaban sekarang, kecuali di tempat tertentu."
"Mudah-mudahan dengan dikasih pertolongan, kesempatan untuk tayangan, mengucapkan terima kasih."
"Mudah-mudahan ada berkelanjutan ada bantuan dari polisi aparat negara, kita ada acara persidangan."
"Mungkin kami juga mempunyai sedikit bukti berupa cukup otentik bahkan tertulis," beber Hindarto.
Di sisi lain, ibunda Fidya, Khodijah Dede Indriany, tak kuasa membendung tangisnya dan berharap putrinya kembali ke pangkuan.
Khodijah menyayangkan pernyataan Fidya yang mengaku disiksa ayahnya.
"Bisa ditanyakan teman-temannya, soalnya setiap latihan bapaknya yang anter, tidak sesuai dengan apa yang dibicarakan," ungkap Khodijah.
Perihal isu orang tua tak menerima anak Fidya, Khodijah membantahnya dengan tegas.
Khodijah mengaku justru senang jika tahu Fidya sudah punya anak.
"Kalau punya anak pasti diterima. Saya enggak tahu dia punya anak atau belum, kalau memang punya anak, alhamdulillah kita terima aja," lanjut Khodijah.
Oleh karena itu, Khodijah kini berharap Fidya bisa pulang ke rumah dan kembali rukun dengan orang tua.
Khodijah menduga jika putrinya tersebut sedang berada di bawah tekanan.
"Saya harap kakak pulang ya kak, mama udah kangen, udah rindu. Apapun kakak yang bicarakan, mama tidak akan bicarakan apa-apa."
"Mama lebih tahu bahwa kakak ada tekanan. Mama tahu persis siapa anak siapa. Saya tahu persis. Cuma itu yang saya bisa sampaikan, kakak pulang ya kak," pinta Khodijah.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
| Imbas Dianggap Sering Narsis di Facebook, Istri Malah Dianiaya Suami, Sempat Rebutan Ponsel |
|
|---|
| Sosok Mantan Bupati yang Digerebek usai Diduga Berbuat Asusila Sesama Jenis di Hotel: Klarifikasi |
|
|---|
| Pilu Sardo Lihat Anaknya Diinjak Gajah di Depan Rumah saat Menyelamatkan Diri, Kondisi Korban Dikuak |
|
|---|
| Tiap Hari Murid Jalan Kaki 2 Jam Lewati Hutan selama 25 Tahun Demi ke Sekolah, Sentil Gubernur |
|
|---|
| Curhat Pilu Kepsek, Guru SMA Digaji Rp 12.000 Hasil Iuran Wali Murid, Gedung Sekolah Masih Numpang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Fidya-Kamalinda-sakit-hati-saat-tahu-kedua-orang-tua-panggil-anjing-piaraan-pakai-nama-anaknya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.