UMKM Business Expo 2025
Mengenal Griya Kembang Ungu, Batik Tulis Custom di Surabaya, Unik Sesuai Personalisasi Karakter
Sebuah hobi mendesain batik untuk beberapa teman, menjadi langkah awal bagi Ary, membuka jalan kembangkan lini Griya Kembang Ungu
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Sudarma Adi
Seiring berjalannya waktu, kuantitas bertambah hingga 15 desain dan aktif mengikuti seminar, pelatihan maupun pameran.
Baca juga: Semarak Modest Fashion di Surabaya, Mufway Tampilkan Puluhan Koleksi Busana Sambut Lebaran 2025
“Yang tadinya saya sibuk dengan segala kegiatan, tiba-tiba 100 persen menjadi ibu rumah tangga. Dari situ saya ikut pelatihan, kemudian harus tahu marketing, digital marketing, 2025 saya punya tim,” ujarnya.
Ia memimpikan lini bisnisnya berkembang dengan menjadi brand besar dan dikenal banyak kalangan di nusantara maupun global.
Meski lulusan Sarjana Pertanian dan perbankan, Ary mengaku perlu belajar lebih banyak dengan serius terkait industri fesyen.
Untuk mematangkan konsepnya dengan permintaan pelanggan, ia terus belajar dan mendalami materi dari beberapa inkubasi UMKM.
“Saya tidak punya basic, dulu saya enggak ngerti kalau misal busana ini harus ada furing. Saya tanya, saya belajar, saya pengen tahu,” ujarnya.
Kini ia dibantu empat orang ibu-ibu dan satu orang dari generasi Z yang membantu mewarnai batik.
Pemilihan bahannya tidak terbatas. Namun tetap pada garis batik etnik nusantara seperti Kalimantan, Papua, maupun Surabaya.
Karyanya kini mengisi outlet mitra Dekranasda Juanda, Griya Karya Jalastrenasti Jakarta, dan Siola Surabaya.
“Pernah dibawa ke Belanda, Australia, Malaysia, dan banyak permintaan dari Papua. Semua saya buat by hand karena saya belum besar,” ujarnya.
Kini, Ary bertekad mengembangkan bisnisnya. Salah satunya dengan menggandeng pengrajin lokal Jawa Timur, untuk membantu proses batik.
Proses batik itu bisa dilakukan di bahan dasar tenun. Tenun yang memiliki tekstur lebih tebal, dinilai memakan waktu lebih lama dibanding membatik di bahan dasar pda umumnya.
Tak hanya itu, informasi terkait pasar luar negeri juga ditampung untuk bahan persiapannya mempersiapkan ekspor.
“Kami ingin mempelajari standart ekspor, update bagaimana kualitas kita bisa lebih unggul dari yang lain,” tekadnya.
Beberapa potongan yang dihadirkan seperti jaket, atasan, outer, maupun daster. Dalam setiap prosesnya, ia juga mengarah pada go green.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.