Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Hikmah Ramadan 2025

Sudahkah Kita Menjadi Pribadi yang Fitri?

Gema adzan maghrib dipenghujung Ramadhan 1446 H, mendai waktunya berbuka untuk yang terakhir karena Ramadhan telah berakhir dan berganti dengan  masuk

Editor: Ndaru Wijayanto
istimewa
Dr H M Hasan Ubaidillah dalam artikel hikmah ramadan berjudul "Sudahkah Kita Menjadi Pribadi yang Fitra?" 

Firman sucipun menegaskan bahwa kewajiban puasa yang juga diwajibkan atas ummat terdahulu bertujuan untuk membentuk pribadi yang bertaqwa.

Begitu istimewanya pribadi yang bertaqwa tersebut sehingga Allah SWT secara khusus menyiapkan surga yang digambarkan seluas langit dan bumi.

Penegasan firman suci tersebut secara jelas termaktub dalam kitab suci yang berbunyi: Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan. (Qs. Ali Imran : 133-134)

Karakter muttaqien yang terbentuk melalui proses puasa yang dilakukan sepanjang ramadhan adalah bersemainya sifat kedermawanan dan murah hati dalam kondisi apapun.

Sifat dermawan dan murah hati ini tidak lantas menjadikan kita pamer sedekah yang bernilai fantastis sebagaimana marak ketika bulan ramadhan.

Dalam berbagai pemberitaan banyak orang dermawan memberikan uang kepada para jamaah yang melakukan shalat tarawih didaerahnya hingga menyentuh angka milliaran rupiah.

Tentunya sedekah paling utama adalah sedekah “Sirr” yang tangan kirinya pun tidak mengetahuinya. Sedekah yang hanya berharap ridho Allah SWT bukan pujian manusia, apalagi hanya untuk konten media sosial agar menjadi Viral belaka.

Karakter Muttaqien juga terlihat pada mereka yang mampu menahan amarahnya. Amarah merupakan bagian dari nafsu yang harus dikendalikan. Al ghazali mengatakan  Nafsu amarahlah yang selalu memerintah keburukan, nafsu yang menghimpun kuatnya rasa marah, selalu diikuti sifat-sifat tercela, jauh dari Allah, dan termasuk bala tentara atau langkah setan untuk mengarahkan manusia kepada penyesalan dan kebinasaan. Tentunya mereka yang mampu menahan amarahnya merupakan pribadi yang Istimewa terlebih tidak ada yang dapat keluar dari jeratan keburukan nafsu ammarah ini kecuali berkat karunia dan pertolongan Allah. Menahan dan mengendalikan amarah merupakan sifat utama dari pribadi yang tercerahkan setelah melakukan ritual puasa ramadhan.

Karakter Muttaqien selanjutnya adalah mereka yang memiliki jiwa pemaaf. Memang berat untuk dapat berlapang dada terhadap kedzaliman yang menimpa diri kita apalagi memaafkannya. Akan tetapi itulah cerminan kebersihan hati dan jiwa dari orang yang sukses puasanya, sehingga Allah pun menyematkan predikat orang yang paling mulya disisinya. Dalam firman suci dijrlaskan sesungguhnya yang paling mulya disisiku adalah yang paling bertaqwa. Jiwa pemaaf adalah cerminan dari ketaqwaan dan juga menjadi pertanda akan keimanan yang paling utama.

Dalam kontenks ini sang  Rasul bersabda, Wahai Uqbah, bagaimana jika aku beritahuhkan kepadamu tentang akhlak penghuni dunia dan akhirat yang paling utama? Hendaklah engkau menyambung persaudaraan dengan orang yang memutuskan hubungan denganmu, hendaklah engkau memberi kepada orang yang tidak memberimu, dan maafkanlah orang yang telah menzalimimu.

Menjadi pribadi yang fitri merupakan cerminan pribadi yang memiliki karakter sebagai seorang muttaqien. Karena ketika pribadi kita fitri, maka secara otomatis ketiga karakter tersebut akan menghiasi prilaku kehidupan kita. Sehingga saat ini kita dapat mempertanyakan sudahkan kita menjadi pribadi yang fitri?

Selamat hari raya Iedul Fitri semoga kita menjadi pribadi yang fitri suci dari noda dosa setelah dibersihkan melalui serangkaian ibadah puasa ramadhan yang telah kita jalani. Semoga kita dipertemukan kembali dengan bulan suci ramadhan pada tahun berikutnya. amin

 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved