Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Fakta Jamu Beralkohol Dibagi Gratis ke Pemudik, Ada di Jawa - Sumatera, Produsen dan MUI Klarifikasi

Belakangan isu jamu beralkohol dibagikan gratis ke pemudik viral di media sosial. Produsen pun buka suara.

Editor: Olga Mardianita
Dok Tribunnews dan Instagram @galuhancnahdri
DUGAAN JAMU BERALKOHOL - Dugaan jamu beralkohol dibagikan ke pemudik di posko mudik di Jawa hingga Sumatera menjadi perbincangan dan viral di media sosial. Seperti apa fakta di balik isu ini? 

TRIBUNJATIM.COM - Belakangan isu jamu mengandung alkohol dibagikan ke pemudik viral di media sosial.

Ya, jamu tersebut disebut-sebut memiliki kandungan alkohol, dibagikan gratis di posko mudik di Jawa, Bali, hingga Sumatera.

Hal ini lantas menjadi sorotan publik.

Bagaimana tidak? Mayoritas pemudik adalah pemeluk agama Islam yang melarang mengonsumsi segala hal yang memabukkan, termasuk alkohol.

Lantas, apakah dugaan tersebut benar?

Produsen jamu beralkohol itu kini buka suara.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: Bantu Ortu Cari Uang, Kakak Adik Tak Malu Keliling Jualan Jamu Rp5 Ribu Naik Sepeda Pulang Sekolah

Awalnya, dugaan jamu beralkohol ini muncul setelah akun Instagram resmi minuman beralkohol Orang Tua @anggurkolesom_ot membagikan daftar booth jamu seduhan.

Booth tersebut tersebar di posko mudik Lebaran yang berada di Jakarta, Jawa, Bali, hingga Sumatra pada 27 sampai dengan 29 Maret 2025.

"Yuk kunjungi booth Jamu Seduhan Orang tua waktu kalian mudik biar perjalanan kalian jadi makin berkesan. Hanya untuk 21+," tulis keterangan foto akun Instagram tersebut pada Sabtu (15/3/2025).

Kemudian, pada Kamis (27/3/2025), akun Instagram @galuhchandri mengunggah video berisi pengingat bagi umat Muslim untuk berhati-hati terhadap kandungan jamu tersebut.

"Ini info khususon aja untuk pemudik muslim, especially yg bahkan gtau kalo brand itu jual khamr dan tercantum di kemasan bahkan socmednya apa racikan didalamnya," tulis Galuh dalam unggahan videonya.

Adapun, video yang diunggah itu berisi informasi mengenai kandungan alkohol jamu Beras Kencur Orang Tua itu yang mencapai 14,7 persen.

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (28/3/2025), Galuh mengaku memiliki alat bukti berupa foto dan video yang dibagikan Anggur Kolesom Orang Tua sejak 2017.

Baca juga: 56 Tahun Jualan Jamu Sehari Dapatnya Rp50 Ribu, Mbah Parmi Hanya Ingin Sehat: Tidak Ingin Merepotkan

Tepat pada hari pertama acara bagi-bagi jamu seduhan digelar, Kamis (27/3/2025), akun Instagram @galuhachandri, menunggah video berisi pengingat bagi umat Muslim untuk berhati-hati terhadap kandungan jamu tersebut.
Tepat pada hari pertama acara bagi-bagi jamu seduhan digelar, Kamis (27/3/2025), akun Instagram @galuhachandri, menunggah video berisi pengingat bagi umat Muslim untuk berhati-hati terhadap kandungan jamu tersebut. (Tangkapan Layar Instagram @galuhanchandri via Kompas.com)

Ia memberatkan target pasar yang menerima jamu seduhan tersebut. 

Pasalnya, beberapa video menunjukkan bahwa pemudik muslim juga mendapatkan jamu seduhan gratis dari Anggur Kolesom Orang Tua.

Selain itu, mengacu pada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 10 Tahun 2018, minuman beralkohol yang masuk khamr adalah yang mengandung alkohol atau etanol (C2H5OH) minimal 0,5 persen.

Lantas, seperti apa penjelasan dari Orang Tua?

Baca juga: Sri Trauma Mendadak Diserang 33 Prajurit TNI saat Beli Jamu, Ditendang Masuk Got, Dilarang Pegang HP

Bantah Jamunya Beralkohol

Produsen minuman Orang Tua membantah produk jamu seduhan yang pihaknya bagikan ke pemudik mengandung alkohol.

Marketing Orang Tua Group, Daniel menyatakan bahwa kegiatan bagi-bagi jamu seduhan tradisional ini bertujuan membantu pemudik menjaga stamina dan kesehatan selama perjalanan menuju kampung halaman.

"Bahwa benar, kami menjalankan kegiatan 'Jamu Seduhan; yang diselenggarakan di sejumlah titik mudik," ujar Daniel, dalam keterangan resmi, Jumat (28/3/2025), dikutip dari Kompas.com.

Daniel mengatakan, para pemudik juga mendapatkan produk makanan dan minuman lain berupa wafer, biskuit, permen, dan kopi.

"Seduhan jamu yang diberikan terdiri dari racikan jamu yang berkhasiat menolak angin, jamu pegal linu, beras kencur, madu serta jeruk nipis yang tidak mengandung alkohol," terang dia.

Demi membenarkan pernyataan tersebut, Daniel mengatakan, pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jakarta telah melakukan verifikasi lapangan di Terminal Kampung Rambutan dan Kalideres. 

"Mereka tidak menemukan produk yang mengandung alkohol," kata Daniel. 

"Berdasarkan poin-poin tersebut di atas, kami sampaikan bahwa pemberitaan yang saat ini beredar adalah tidak benar dan tidak sesuai dengan fakta di lapangan," pungkasnya.

Baca juga: 7 Fakta Kakak Ipar Beri Jamu Beracun ke Adik, Korban Tewas Masih 13 Tahun, Nasib Kini Ditalak Suami

Sementara itu, Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) yang berada di bawah MUI memberikan himbauan agar para pemudik berhati-hati dalam mengonsumsi produk yang dibagikan secara gratis.

"Kami mengimbau masyarakat, khususnya para pemudik, untuk lebih teliti dalam membeli dan mengonsumsi produk makanan dan minuman," saran Direktur Utama LPPOM, Muti Arintawati, dalam keterangan resmi, Kamis (27/3/2025).

"Jangan tergiur produk gratis dan terkecoh oleh kemasan tradisional atau klaim khasiat yang tidak diiringi dengan jaminan kehalalan, apalagi jika produk tersebut belum memiliki Sertifikat Halal resmi dari BPJPH," tambah Muti. 

Muti menegaskan, jamu atau minuman tradisional lain yang mengandung alkohol lebih dari 0,5 persen termasuk dalam kategori haram untuk dikonsumsi. 

Jamu dengan kadar alkohol lebih dari 10 persen dikonsumsi oleh pengemudi saat mudik, berpotensi menimbulkan efek mabuk yang dapat membahayakan keselamatan diri dan pengguna jalan lainnya.

----- 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved