Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pantas Dwi Riyanto Bisa Hidup Cuma Jualan Es Kapal Solo Sejak 1980, Harga Rp 6 Ribu Tak Berubah

Seorang penjual Es Kapal Solo sejak 1980 ternyata tidak pernah mengubah harga jual sehingga sampai saat ini bisnis makanannya tak pernah bangkrut.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
PANTAS BERTAHAN HIDUP - Ilustrasi kuliner es kapal. Kuliner es kapal dekat Koramil Laweyan, jalan Dr Radjiman, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, pada H+1 Idul Fitri atau Selasa (1/4/2025), kebanjiran pengunjung. Bahkan ada yang rela jauh-jauh datang gegara rasanya yang enak. 

Sri sebelumnya bekerja sebagai sekuriti PT Sritex selama 25 tahun.

"Saya di rumah kalau sore jualan es untuk takjil, ada es buah dan es cincau," ungkap Sri dalam program talkshow Overview Tribunnews, Rabu (5/3/2025).

Selain mengisi waktu kosong, Sri menyebut, ia membutuhkan pemasukan untuk memenuhi kebutuhan jelang Lebaran.

"Kemarin ada PHK kan tidak ada kegiatan, untuk bulan depan kan butuh pemasukan, apalagi mau Lebaran kebutuhannya banyak," katanya.

Sri terakhir bekerja di Sritex pada 28 Februari 2025.

Hanya gaji bulan itu yang ia dapat setelah di-PHK.

Sementara pesangon dan THR yang dijanjikan pihak perusahaan, belum diketahui kapan bisa diterimanya.

"Untuk pesangon dan THR belum menerima, ada informasi menunggu tim kurator untuk pelelangan PT Sritex, dijanjikan kalau sudah laku aset-aset di Sritex," ungkapnya.

Mantan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sri Cahayaningsih, dalam program talkshow Overview Tribunnews, Rabu (5/3/2025). Setelah 25 tahun bekerja dan terkena PHK, Sri memilih berjualan takjil untuk mendapatkan penghasilan.
Mantan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sri Cahyaningsih, dalam program talkshow Overview Tribunnews, Rabu (5/3/2025). Setelah 25 tahun bekerja dan terkena PHK, Sri memilih berjualan takjil untuk mendapatkan penghasilan. (Tribunnews.com)

Namun bukan sekadar pesangon dan THR yang diharapkan Sri.

Lebih dari itu, Sri berharap bisa kembali bekerja di PT Sritex.

"Semoga saja ada investor baru yang membeli Sritex beserta asetnya," tuturnya.

"Dan semoga bisa kembali bekerja di eks Sritex nantinya," harap Sri.

Sri mengaku menjadi sebuah kebanggaan bisa bekerja di PT Sritex selama lebih dari dua dekade.

"Saya merasa senang dan bangga bekerja di pabrik tekstil terbesar di Asia Tenggara ini," ucapnya.

Sri mengaku  seperti masih tidak percaya PT Sritex dinyatakan pailit hingga melakukan PHK massal.

"Perasaannya seperti mimpi, apa mungkin pabrik segede ini, ekspor dan produksi lancar, tapi kok tiba-tiba ada pengumuman PHK massal, syok, terenyuh, besok tidak bisa kerja lagi, tidak terima gaji lagi," kata Sri.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved