Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dedi Mulyadi Sindir PTPN Sewakan Lahan ke Orang Berduit, Sebut Rezeki Eks Pemetik Teh Lebih Berkah

Ia menyinggung PTPN yang kerjanya saat ini dia sebut kerap mengontrakan lahannya.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL
NASIB PEMETIK TEH - Tangkapan layar unggahan kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Minggu (30/3/2025). Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, saat ngobrol dengan kuli harian lepas yang dulunya pemetik teh. 

TRIBUNJATIM.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sangat menyayangkan lahan hijau perkebunan yang kini telah berubah.

Ia pun blak-blakan mengkritik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang dia nilai kerap menyewakan lahan perkebunan.

Dedi Mulyadi tak segan-segan menyebut PT PTPN sebagai PT Kontrak Lahan karena masalah ini.

Baca juga: Sebelum Heboh Minta THR Rp165 Juta, Kades Pernah Dituduh Potong Bansos Jokowi Rp300 Ribu per Orang

Pasalnya PT PTPN menyewakan lahan ke pihak swasta.

Namun kemudian lahan hijau jadi hilang gara-gara dijadikan tempat berdirinya bangunan-bangunan.

Hal itu diungkapkan Dedi ketika mengunjungi lahan PTPN di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Momen kedatangannya tersebut dia abadikan melalui video yang diunggah di channel KDM Channel pada Minggu (30/3/2025).

Dalam video tersebut, Dedi menghampiri sejumlah warga pekerja kuli harian lepas di lahan tersebut.

Ternyata mereka dulunya merupakan pekerja pemetik teh yang kini sudah tak dipekerjakan lagi.

"Tidak terurus oleh PTPN-nya, akhirnya akang kehilangan pekerjaan, kemudian sekarang jadi kuli harian, kerja bangunan," ujar Dedi saat berbincang dengan salah satu pekerja.

Dedi pun menyindir PTPN yang sulit meminjamkan tanah satu meter pun untuk warga.

Tapi kepada orang yang berduit malah menyewakan hingga 100 hektare.

"Rakyat mah susah minjem tanah satu meter juga, tapi kalau sama yang berduit mah sekali langsung dikasih 100 hektare," sindir Dedi.

"Padahal mereka tahu, orang-orang di sini udah berpuluh-puluh tahun, nonton aja terus," lanjut dia.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, blak-blakan mengkritik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang dia nilai kerap menyewakan lahan ke swasta.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, blak-blakan mengkritik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang dia nilai kerap menyewakan lahan ke swasta. (Instagram/dedimulyadi71)

Kemudian dia menyinggung PTPN yang kerjanya saat ini dia sebut kerap mengontrakan lahannya.

Padahal nama PTPN sendiri berisi nama Perkebunan Nusantara.

"Ini PTPN kerjanya ngontrakin lahan aja terus, padahal judulnya PT Perkebunan Nusantara," ucap Dedi.

"PT Perkebunan Nusantara kerjanya ngontrakin lahan, berarti PTPN nanti mah berarti PT Kontraktor Lahan," sambung Dedi yang direspons tawa pekerja.

Kemudian Dedi menjelaskan para pekerja yang dia temuinya tersebut.

Mereka ini, kata Dedi, sangat rawan menjadi pengangguran karena mereka hanya kerja kuli harian lepas.

"Ini temen-temen ya, kawan-kawan ini dulu kerja sebagai kuli petik teh."

"Karena tehnya diabaikan, tidak diurus, akhirnya tehnya menurun produktifitasnya, akhirnya daya jualnya rendah, akhirnya dikontrak-kontrakin," kata Dedi.

"Dan mereka sebentar lagi jadi-calon pengangguran. Ada proyek ada kerja, tidak ada proyek tidak ada kerja," sambung Dedi.

Padahal, kata Dedi, kehidupan warga-warga pekerja ini bisa lebih baik jika mereka tetap menjadi pekerja pemetik teh.

Karena jika menjadi pemetik teh, mereka bisa mendapatkan penghasilan tetap, tidak seperti sekarang yang menjadi kuli harian lepas.

Baca juga: Jawaban Ketus Sekda Kabupaten Bogor saat Ditanya Warga Soal Tambang Ilegal Disorot, Kini Gembok Akun

Kemudian Dedi mencoba berbincang lagi dengan salah satu warga pekerja.

Kepada Dedi, pekerja tersebut mengaku, sebelumnya dia sampai 15 tahun bekerja sebagai pemetik teh.

Selain itu Dedi menambahkan bahwa dulu pekerja di PTPN dikenal gagah.

"Dulu mah orang perkebunan teh gagah, jaman tahun 80-an, 90-an, grup main bolanya bagus PTPN mah."

"Orang lain belum pernah naik mobil, PTPN mah udah naik mobil truk," katanya, dikutip dari TribunnewsBogor.com.

"Ayeuna jadi kieu dikelola kunu parinter teh (sekarang setelah dikelola orang-orang pintar malah jadi begini)," beber Dedi.

Kemudian saat bersalaman pamit dengan para pekerja tersebut, Dedi kembali mengeluarkan sindiran.

Yaitu ketika ada pekerja meminta maaf ke Dedi saat mau bersalaman karena tangannya kotor.

"Mending kotor rezekinya rezeki berkah halal, daripada tangan bersih, tapi rezekinya enggak berkah," ungkap Dedi saat bersalaman dengan para pekerja kuli tersebut.

Baca juga: Tangis Suami Mukhlisah Tak Sengaja Tinggalkan Istri di Rest Area saat Mudik, Panik Merasa Bersalah

Sebelumnya, Dedi datang ke proyek Eiger Camp, Jumat (28/3/2025).

Proyek di Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, tersebut berdiri di lahan kebun teh PTPN.

Pria yang juga akrab disapa KDM ini mendapati proyek Eiger Camp juga sudah mengantongi izin dari Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

"Kita sudah menuju lokasi ya, pembangunannya sudah berjalan dan saya lihat ada izinnya tuh. Izin yang dikeluarkan wilayah Bandung Barat," kata KDM.

Yang jadi masalah, menurutnya, yakni soal mudahnya pemerintah mengeluarkan izin untuk pengusaha yang menggarak lahan alam.

"Yang jadi problem kemudahan memberi izin pada area yang memiliki tingkat risiko longsor, perubahan kontur tanah," katanya.

"Ini yang menjadi kelemahan birokrasi saat ini, termasuk juga tata ruangnya," imbuh KDM. 

Menurutnya, wilayah tersebut mestinya tak diubah menjadi bangun dan dibiarkan tetap sebagai kebun teh.

"Misalnya daerah seperti ini menjadi area yang diubah lagi, harusnya tetap saja kebun teh," tuturnya.

"Tapi PTPN-nya meng-KSO-kan area perkebunan diserahkan ke PT Eiger untuk dikelola," lanjut KDM.

"Itu cermin ketidakmampuan PTPN mengelola perkebunan teh, sehingga harus diberikan ke orang lain," papar Dedi.

Sesampainya di Eiger Camp, Dedi disambut seorang prajurit TNI.

Dia memakai rompi hitam dengan merek Eiger.

Dedi langsung fokus pada rompi yang dikenakan Danramil di proyek Eiger Camp.

EKOWISATA KONTROVERSI - Penampakan Ekowisata Eiger Adventure Land di Puncak Bogor, Jawa Barat. Eiger Adventure Land (EAL), destinasi ekowisata yang digadang-gadang memiliki jembatan gantung terpanjang di dunia, resmi disegel oleh pemerintah.
Penampakan Ekowisata Eiger Adventure Land (EAL) di Puncak Bogor, Jawa Barat. EAL digadang-gadang memiliki jembatan gantung terpanjang di dunia, kini resmi disegel oleh pemerintah. (KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)

Akibat rompi tersebut, Dedi sampai mengira proyek Eiger Camp di kaki Tangkuban Perahu tersebut dijaga prajurit TNI.

"Iya pak. Tuh Eiger," kata KDM sambil menunjuk rompi TNI.

"Siap," katanya, melansir TribunnewsBogor.com.

Dedi mengira prajurit TNI tersebut menjaga proyek Eiger Camp.

"Jadi gimana ini pak? Bapak di sini jaga?" tanya Dedi.

Ternyata dia merupakan Danramil yang sedang memantau proyek Eiger Camp karena telah viral di media sosial.

"Siap, bukan, saya Danramil, hanya mengecek karena di TikTok itu kan ada (ramai), makaya saya cek," kata Danramil.

"Oh, kirain saya jaga. Tapi izinnya sudah ada ya kelihatannya," kata Dedi.

"Kurang paham juga," jawab Danramil ke Dedi.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved