Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Longsor di Jalur Cangar Mojokerto

BPBD Akan Pasang EWS di Jalur Maut Pacet-Cangar, Tingkat Kerawanan Tinggi Bencana Tanah Longsor

Sudah sejak dulu hutan di wilayah Pacet atau lereng Welirang itu, masuk daerah bencana tanah longsor dengan tingkat kerawanan tinggi

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Mohammad Romadoni
TERPUTUS - Akses jalan Pacet-Cangar masih tertutup material longsor, berupa tanah, batu dan ranting pohon.  Pembersihan material longsor dan evakuasi kendaraan korban akan dilakukan besok. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Petaka tanah longsor merenggut 10 korban jiwa di jalur alternatif Pacet-Cangar, tepatnya di kawasan Taman Hutan Raya Raden Soerdjo, Pacet Selatan.

Sudah sejak dulu hutan di wilayah Pacet atau lereng Welirang itu, masuk daerah bencana tanah longsor dengan tingkat kerawanan tinggi di wilayah Kabupaten Mojokerto.

Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Yoie Afrida Soesetyo Djati mengatakan, berdasarkan peta kerawanan bencana tanah longsor, ada 5 daerah dengan kategori tinggi terjadi bencana longsor.

"Ada 5 Daerah rawan bencana tanah longsor dengan tingkat kerawanan tinggi, di Kabupaten Mojokerto yaitu Kecamatan Pacet meliputi Desa Kemiri, Kesimantengah, Pacet Padusan, Sajen dan Wiyu," jelasnya usai takziah di rumah duka korban Pasutri Trawas, Sabtu (5/4/2025).

Ia mengungkapkan, daerah dengan tingkat kerawanan tinggi tanah longsor dii Kecamatan Trawas, meliputi Desa Kedungudi, Kesiman, Ketapanrame, Seloliman dan Desa Trawas.

Baca juga: Bupati Mojokerto Gus Barra Minta Ada Papan Informasi Cuaca di Jalur Pacet-Cangar, Antispasi Longsor 

Kemudian, di Kecamatan Gondang, Desa Begaganlimo, Dilem, Gumeng, Jatidukuh, Kalikatir, Ngembat dan Wonoploso.

"Untuk di Kecamatan Jatirejo, Desa Bleberan, Desa Jatirejo, Jembul, Lebakjabung, Manting, Rejosari, Sumberjati dan Tawarejo. Kecamatan Ngoro meliputi Desa Kunjorowesi dan Manduro Manggung gajah," bebernya.

Pasang EWS & Alarm Cuaca

Pemkab Mojokerto gerak cepat dalam penanganan pasca bencana tanah longsor di jalur Pacet-Cangar.

Baca juga: Keluarga Pasutri Asal Trawas Korban Longsor Cangar Mojokerto : Korban Ingin Beli Tanah Sepetak

Hasil rakor di Pemkab Mojokerto pada Sabtu (5/4/2025) disepakati, BPBD akan memasang alat peringatan dini EWS (Early Warning System) sebagai peringatan cuaca di sepanjang jalur Pacet-Cangar.

Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Yoie Afrida Soesetyo Djati menjelaskan, pihaknya akan kembali merapatkan di posko Sendi, Pacet sebagai tindak lanjut penanganan pasca bencana longsor.

"Kita fokuskan saat rapat di Sendi besok, untuk memastikan apakah proses pembersihan material longsor sudah bisa dimulai atau belum. Ingat, cuaca saat ini masih ekstrim," ucap Yo'i.

Baca juga: Gubernur Khofifah Beri Santunan pada Keluarga Korban Tanah Longsor Pacet-Cangar Mojokerto

Menurut dia, pihaknya akan membentuk Tim Safety Official dan untuk antisipasi kejadian yang tidak diinginkan akan dipasang sementara EWS, termasuk potensi longsor susulan di lokasi kejadian.

Dalam kegiatan itu melibatkan seluruh stakeholder termasuk BMBG Jatim, sebagai ujung tombak dalam prakiraan cuaca untuk alat EWS dan alat deteksi pergerakan tanah.

"Kita akan pasang sementara EWS di sini, agar pergerakan di atas bida kita ketahui dan alat deteksi gesekan tanah untuk antisipasi potensi longsor," ungkap Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto.

Ia mengungkapkan, apabila hasil kajian dari seluruh stakeholder memastikan aman untuk dilakukan pembersihan material longsor, maka akan dilaksanakan secepatnya.

Pemasangan alat itu, juga sekaligus sebagai mitigasi pengamanan pekerja saat melakukan pembersihan material longsor.

"Apabila hasil survei seluruh tim sudah memenuhi, maka Senin bisa kita lakukan eksekusi (Pembersihan) menggunakan alat berat. Jangan sampai getaran alat berat dapat memicu kejadian serupa, kita tidak ingin ada korban jiwa lagi," bebernya.

Waspada Longsor di Wisata Mojokerto

Masyarakat khususnya di Kabupaten Mojokerto diimbau lebih  waspada potensi bencana tanah longsor, yang dapat mengancam sewaktu-waktu.

Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Yoie Afrida Soesetyo Djati menegaskan, warga agar menjauhi tempat yang berpotensi terjadi bencana alam apalagi saat cuaca ekstrem.

"Kalau cuaca semacam ini, jangan ke tempat-tempat yang rawan bencana. Kita sudah ada peta rawan bencana seperti data di atas," ujar Yo'i.

Dirinya menyebut, apabila terjadi hujan jangan berteduh di bawah pohon maupun di bawah reklame.

"Terpenting, apabila terjadi hujan jangan lewat jalan yang ada tebing-tebing karena sangat berbahaya potensi longsor.

Dia juga meminta masyarakat untuk ikut serta dalam menjaga alam Pacet-Trawas, untuk meminimalisir korban akibat bencana alam.

"Saya minta masyarakat juga ikut menjaga alam, waspada akan situasi di sekitar. Jaga diri sendiri dan keluarga," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved