Kuliner
Gurihnya Topak Ladeh Kuliner Lebaran Ketupat di Bangkalan, Irisan Daging Sapi Perekat Silaturahim
Kuliner khas Bangkalan, Topak Ladeh selalu melengkapi kemeriahan perayaan Lebaran Ketupat atau dalam Bahasa Madura, Tellasen Topak.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahmad Faisol
TRIBUNMADURA.CO, BANGKALAN – Kuliner khas Bangkalan, Topak Ladeh selalu melengkapi kemeriahan perayaan Lebaran Ketupat atau dalam Bahasa Madura, Tellasen Topak.
Cita rasanya, menuntun langkah sanak keluarga, kerabat, hingga teman dari luar Bangkalan untuk bersilaturahmi sekaligus melepas rindu akan gurihnya Topak Ladeh yang selalu disajikan saat hangat.
Topak Ladeh merupakan olahan masakan dengan bumbu lengkap atau bumbu jangkep yang direbus bersama kuah nan kental perasan air kelapa, serta irisan daging sapi muda dengan tekstur lembut, babat, telur rebus, hingga jeroan sapi seperti untaian usus yang diikat.
Disajikan bersama ketupat, Topak Ladeh terasa lebih nikmat ketika disuguhkan saat panas atau hangat. Potongan dari untaian usus yang diikat, meluber di dalam mulut.
Baca juga: Halal bihalal Warga Bangkalan Madura Ada Undian Berhadiah Umrah, Dihadiri 350 Anggota Keluarga
Citra rasa bumbu jangkep meresap di setiap tekstur lembut irisan daging sapi, setelah selama 2 – 3 jam direbus dan dibiarkan selama satu malam agar menyatu dalam kuah Ladeh kaya rempah.
“Ini yang paling ditunggu setiap Lebaran Ketupat, ini khas dan paling mantap,” singkat seorang polisi sambil menyantap Topak Ladeh usai melaksanakan tugas pengamanan pawai hias di Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Senin (7/4/2025).
Sekedar diketahui, hanya segelintir warung makanan di Kabupaten Bangkalan yang menjual kuliner legendaris Topak Ladeh. Beberapa masyarakat menilai, ‘keanggunan dan kemewahan’ cita rasa Topak Ladeh hanya bisa dirasakan bersama keluarga dan kerabat saat momen Tellasen Topak.
Sebagaimana disampaikan Miftahol Umar (43), pengusaha laundry asal Desa Lenteng Barat, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Madura. Keberadaan Topak Ladeh disebut Umar memang hanya ada di Kabupaten Bangkalan, khususnya di Kecamatan Socah.
“Topak Ladeh khas Bangkalan rasanya memang beda, ada kuah hasil rebusan dengan rempah-rempah, jeroan sapi dan daging sapi. Jadinya rasanya benar-benar beda dan mantap,” ungkap Umar saat ditemui di rumah kerabatnya di Desa Jaddih, Kecamatan Socah menjelang waktu petang.
Dalam setiap perayaan Tellasen Topak, sebagian besar masyarakat di Pulau Madura biasanya sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk makanan suguhan sejak H-3 Tellasen Topak. Salah satunya menganyam janur untuk membuat cangkang ketupat dan lepet hingga memasak keduanya yang membutuhkan waktu hingga 5 jam.
Baca juga: Bukit Jaddih Bangkalan Jadi Tempat Temu Kangen, Bisa Nongkrong dan Berenang di Bawah Langit Senja
Umar menjelaskan, setiap kabupaten di Pulau Madura tidaklah sama dalam menyuguhkan menu kuliner saat momen Tellasen Topak. Di kampung halamannya, masyarakat Kabupaten Sumenep biasanya menyajikan ketupat dengan rujak, kaldu kokot, hingga opor ayam.
“Kalau di Bangkalan, adanya Topak Ladeh yang memang disajikan saat momen Lebaran Ketupat kepada para tamu yang berkunjung, sanak keluarga yang datang bersilaturahmi,” pungkas Umar.
Azyan Pastry, Hidden Gem di Klampis Indah Surabaya, Surganya Pencinta Pastry Artisan |
![]() |
---|
Setelah Vakum 6 Tahun, Ngikan Reborn Kembali Hadir di Surabaya, Kuliner Ikan & Sambal Lebih Variatif |
![]() |
---|
Kuliner Khas Vietnam Hadir di Surabaya, JW Marriott Hotel Gelar A Taste of Hanoi |
![]() |
---|
Legitnya Sate Laler Cak Nur, Kuliner Malam Legendaris di Alun-alun Sidayu Gresik |
![]() |
---|
Primadona Thai Tea, ChaTraMue Resmi Buka Gerai Perdana di Surabaya, Hadirkan Rasa Autentik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.