Kuliner
Dawet Ngledok, Warung Legendaris di Jombang yang Jaga Tradisi Sejak 1950-an, Jadi Jujugan Warga
Dawet Ngledok di Kecamatan Tembelang jadi kuliner legendaris yang dijaga sejak tahun 1950 an
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Samsul Arifin
Ringkasan Berita:
- Dawet Ngledok di Jombang mempertahankan resep tradisional sejak 1950-an dengan bahan tepung beras.
- Kuah gula Jawa hitam pekat jadi ciri khas, dipercaya aman dan tidak menyebabkan batuk.
- Harga Rp 5.000 per gelas, warung sederhana ini jadi bagian penting kuliner khas Jombang.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Puji Widodo
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Warung kecil di pucuk Dusun Ngledok, Desa Mojokrapak, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur terus menjadi jujugan banyak orang setiap harinya.
Tak ada papan nama mencolok, kedainya pun hanya berada di bawah pepohonan rindang. Namun, kedai ini justru terkenal karena satu hidangannya, es dawet racikan keluarga Sumarjoko.
Usaha ini telah diwariskan lintas generasi. Sumarjoko, penerus ketiga, menyebut resep dawet yang ia racik hari ini bukan hasil ciptaan baru, melainkan warisan keluarganya sejak puluhan tahun lalu.
"Sudah dari zaman leluhur. Perkiraan sekitar tahun 1950-an atau malah sebelumnya," ucap Sumarjoko saat dikonfirmasi TRIBUNJATIM.COM, Selasa (18/11/2025).
Dari bahan baku hingga proses pembuatan, Dawet Ngledok tetap mempertahankan gaya lama.
Baca juga: Kreatif, Emak-emak di Kota Mojokerto Produksi Minuman Dawet Daun Kelor yang Bernilai Ekonomi
Resep Tradisional, Kuah Gula Jawa Hitam Pekat
Alih-alih memakai tepung tapioka seperti kebanyakan dawet modern, adonan di warung ini dibuat dari tepung beras sehingga menghasilkan tekstur lembut namun tetap kenyal. Keunikan lainnya terletak pada kuah gula Jawa asli yang berwarna hitam pekat.
"Warna gulanya memang harus hitam. Kalau tidak, tampilannya kurang pas sama dawetnya," katanya melanjutkan.
Isian segelas dawet pun cukup lengkap, ada dawet beras, santan, mutiara, hongkoe, bubur, serta kuah gula Jawa yang tidak terlalu menusuk.
Para pelanggan meyakini gulanya tidak menyebabkan batuk, sehingga aman dinikmati siapa saja.
Baca juga: Tradisi Bubak Bumi Banyuwangi, Ritual Doa Petani Sambut Awal Musim Tanam, Tuangkan Dawet ke Sungai
Meski biasanya identik dengan cuaca panas, menu ini tetap diminati saat hujan turun. Menurut Sumarjoko, pembeli tetap berdatangan meski jumlahnya tidak seramai musim kemarau.
Salah satu pelanggan, Dyah Arum, asa Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, mengungkapkan alasannya rutin mampir. Baginya, cita rasa yang dijaga sejak dulu membuat dawet ini berbeda dengan yang lain.
"Rasanya masih khas. Bahan-bahannya tradisional, gulanya alami, dan segarnya itu beda," ungkapnya.
Harga Terjangkau, Jadi Bagian Kuliner Jombang
Selain es dawet yang dibanderol Rp5.000 per gelas, warung ini menyediakan bermacam jajanan pasar seperti kue kucur, gorengan, lempung, hingga aneka kue tradisional yang menambah nuansa lawas.
Warung buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga sekitar pukul 16.00-17.00 WIB. Kesederhanaannya justru menjadi daya tarik tambahan bagi para pengunjung yang ingin melepas penat.
Dawet Ngledok
Kecamatan Tembelang
berita jombang hari ini
TribunHis
meaningful
TribunJatim.com
Tribun Jatim
jatim.tribunnews.com
| Sulastri Merawat Tradisi dalam Segelas Es Tape Ketan di Jombang |
|
|---|
| Azyan Pastry, Hidden Gem di Klampis Indah Surabaya, Surganya Pencinta Pastry Artisan |
|
|---|
| Setelah Vakum 6 Tahun, Ngikan Reborn Kembali Hadir di Surabaya, Kuliner Ikan & Sambal Lebih Variatif |
|
|---|
| Kuliner Khas Vietnam Hadir di Surabaya, JW Marriott Hotel Gelar A Taste of Hanoi |
|
|---|
| Legitnya Sate Laler Cak Nur, Kuliner Malam Legendaris di Alun-alun Sidayu Gresik |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Es-Dawet-Ngledok-jombang-jatim.jpg)