Berita Viral
Buntut Panjang Kasus Jenazah Diangkut Pikap Pemicu Dirut RSUD Resign, Kini Giliran Bupati Bereaksi
Buntut panjang kasus jenazah diangkut pikap karena ambulans kehabisan BBM terus bergulir, diketahui sebelumnya Dirut RSUD
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Bupati OKU Timur, Ir H Lanosin MT MM akhirnya ikut menanggapi kasus viral yang rekamannya dibicarakan di media sosial.
Kasus jenazah yang dibawa mobil pikap lantaran ambulans kehabisan BBM belakangan menjadi perbincangan.
Keluarga pasien terlihat sangat kecewa dengan petugas dari RSUD Martapura terkait pemulangan jenazah anggota keluarga.
Tidak dibawa dengan ambulans, keluarga mendapati jenazah dibawa dengan mobil pikap dan langsung mencuri perhatian.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Dirut RSUD Martapura memilih mengundurkan diri atau resign dari pekerjaannya.
Selain Dirut RSUD Martapura yang langsung memberikan reaksi terhadap kasus tersebut, BUpati OKU Timur, Sumatera Selatan juga menyampaikan reaksi khusus.
Bupati Lanosin menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat, khususnya warga sekitar Martapura.
"Saya meminta maaf atas kelalaian pelayanan ini. Kita memiliki semangat yang sama untuk memperbaiki kondisi pelayanan ini ke arah yang lebih baik lagi," kata Bupati Enos dalam unggahan Instagramnya, Senin (8/4/2025).
Ia menegaskan, bahwa pihaknya sudah mengambil langkah tegas. Proses pemeriksaan terhadap pelayanan yang dikeluhkan masyarakat mulai dilakukan sejak hari ini.
"Prosedur pemeriksaan sudah berjalan hari ini. Bila perlu, kita akan lakukan reformasi di bidang kepegawaian di RSUD Martapura," tegasnya.
Bupati juga menyampaikan komitmennya untuk menjaga pelayanan rumah sakit tetap berjalan maksimal, termasuk pada hari libur.
Ia ingin agar seluruh fasilitas kesehatan di OKU Timur, termasuk RSUD Tulus Ayu dan RSUD Martapura, tetap melayani masyarakat meski di hari libur.
Baca juga: Buntut Panjang Tudingan Mertua Pratama Arhan, Rumah Sakit Klarifikasi Kondisi Mees Hilgers
"Kita ingin pelayanan tetap terjaga, meskipun dalam kondisi libur. Hari ini sudah mulai berjalan. Secara prosedural ini harus kita tegakkan," tambahnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Bupati kembali menekankan permohonan maafnya kepada masyarakat.
"Pertama-tama saya sampaikan permintaan maaf yang setinggi-tingginya kepada masyarakat Martapura. Kita punya semangat yang sama untuk memperbaiki, dan bila perlu, kita akan reformasi jajaran pegawainya," tutupnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, dr Dedy Damhudy, memilih mengundurkan diri dari jabatannya sebagai bentuk tanggung jawab atas insiden layanan ambulans yang mengecewakan keluarga pasien.

Keputusan itu diambil setelah video viral menunjukkan jenazah seorang pasien yang terpaksa dibawa pulang keluarga menggunakan mobil pikap karena ambulans rumah sakit tidak bisa digunakan.
Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (5/4/2025), dan video diunggah oleh akun Instagram @palembangterkini.official.
Dalam rekaman video, terlihat jenazah telah dimasukkan ke dalam mobil pikap.
Keluarga pasien mengaku kecewa karena ambulans rumah sakit kehabisan bensin dan sopir ambulans tidak ada di tempat.
Baca juga: Buntut Kecelakaan Kereta Commuter Line di Gresik, KAI Daop 8 Proses Hukum dan Tuntut Ganti Rugi
Menanggapi hal itu, dr Dedy mengaku bertanggung jawab penuh atas kelalaian tersebut dan telah mengambil langkah tegas.
“Hari ini saya sudah membuat dan menyerahkan surat pengunduran diri dari jabatan direktur kepada BKPSDM OKU Timur,” kata Dedy pada Selasa (8/4/2025).
Ia juga menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada keluarga pasien dan telah mencopot kepala ruangan jenazah serta memecat sopir ambulans yang dianggap lalai.
"Ini bentuk tanggung jawab saya sebagai pimpinan. Saya sudah minta maaf langsung ke keluarga almarhum dan juga telah memecat sopir ambulans yang lalai menjalankan tugas," tambahnya.
Baca juga: Parkir di RSUD dr Koesma Biar Aman, Warga Tuban Malah Kehilangan Motor Supra X, CCTV Trouble
Kepala BKPSDM OKU Timur, Sutikman, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima surat pengunduran diri Dedy dan akan memprosesnya sesuai prosedur.
“Selanjutnya surat ini akan kami proses sesuai dengan aturan yang berlaku dan diserahkan ke Sekda untuk diputuskan,” kata Sutikman.
Dalam upaya memperkuat manajemen pelayanan kesehatan, Bupati OKU Timur Ir H Lanosin, ST MT resmi menunjuk dr H Gondo Roleli, MARS, sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Martapura.
Penyerahan Surat Keputusan (SK) dilakukan langsung oleh Bupati didampingi Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) OKU Timur, Sutikman, pada Selasa 8 April 2025.
Dimana dr Gondo Roleli sebelumnya dikenal sebagai dokter umum yang bertugas di Puskesmas Gumawang.
Penunjukan ini dilakukan menyusul pengunduran diri direktur RSUD Martapura sebelumnya.
Serta ini menjadi langkah awal dari rangkaian pembenahan menyeluruh terhadap manajemen dan kualitas pelayanan di rumah sakit tersebut.
Bupati OKU Timur Ir Lanosin MT MM menegaskan, bahwa keputusan ini bukanlah langkah spontan, melainkan telah melalui proses evaluasi internal yang cukup panjang.

Menurutnya, rotasi jabatan dalam lingkungan rumah sakit merupakan bagian dari penyegaran organisasi untuk memperbaiki sistem kerja dan pelayanan publik.
“Kami sudah memberikan waktu untuk evaluasi secara menyeluruh, namun sekarang saatnya dilakukan penyegaran. Kami ingin kedepan tidak ada lagi keluhan masyarakat terkait layanan rumah sakit,” tegasnya, Rabu (9/4/2025).
Bupati juga mengingatkan bahwa jabatan publik, terlebih dalam bidang pelayanan kesehatan, merupakan bentuk pengabdian yang menuntut dedikasi tinggi.
Ia menekankan tidak akan mentolerir aparatur yang bekerja di luar prinsip pelayanan.
“Kita butuh orang-orang yang memahami betul bagaimana melayani masyarakat dengan hati. Bukan mereka yang hanya ingin menciptakan kebijakan sendiri tanpa memikirkan dampaknya bagi orang lain,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bupati meminta seluruh petugas di RSUD Martapura menunjukkan sikap profesional dan humanis dalam menjalankan tugas.
Menurutnya, pelayanan yang disampaikan dengan senyum dan keramahan akan mampu membangun kembali kepercayaan publik terhadap rumah sakit tersebut.
“Saya ingin semua petugas di rumah sakit berkomitmen memberikan pelayanan maksimal. Tidak boleh lagi ada keluhan. Ini saatnya kita berbenah dari hulu ke hilir, dari manajemen hingga pelayanan langsung kepada pasien,” tambahnya.
Tak hanya fokus pada RSUD Martapura, Bupati Lanosin juga menginstruksikan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berkaitan dengan pelayanan publik untuk menyederhanakan dan mempercepat prosedur layanan.
Ia menegaskan, bahwa Standar Operasional Prosedur (SOP) harus dirancang secara ringkas, cepat, dan efisien demi kenyamanan masyarakat.
“Pelayanan yang baik bukan hanya tanggung jawab rumah sakit. Semua OPD seperti Disdukcapil, Dinas Perizinan, Damkar, Satpol PP, hingga Dinas Perhubungan harus berjalan dengan prinsip keterbukaan dan kecepatan,” tegasnya.
Baca juga: Anggota DPRD Geram, Masih Ada Warga KTP Surabaya yang Tak Dapat Layanan Gratis di RSUD
Sementara itu, Kepala BKPSDM OKU Timur, Sutikman, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan klarifikasi terhadap persoalan internal di RSUD Martapura.
Menurutnya, pengunduran diri direktur sebelumnya merupakan bagian dari tanggung jawab manajerial.
“Kami sudah klarifikasi dengan pihak manajemen rumah sakit. Ini memang kesalahan dari jajaran direktur sebelumnya. Setelah pengunduran diri diterima, kami sampaikan kepada pimpinan dan langsung ditunjuklah Plt Direktur yang baru,” ujarnya.
Sutikman juga menyampaikan bahwa pemerintah daerah menaruh harapan besar terhadap dr H Gondo Roleli, MARS agar dapat membawa perubahan positif di RSUD Martapura, terutama dalam aspek manajemen dan kualitas layanan.
“Kami percaya dr Gondo mampu menjalankan amanah ini dengan baik. Tugas utama yang menanti adalah membenahi sistem. Serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit,” tambahnya.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
jenazah pasien diangkut pakai mobil pikap
masih berbuntut panjang
Direktur RS
resign
Bupati OKU Timur
berita viral
TribunJatim.com
Gajinya Rp 120 Ribu, Yayat Tukang Las Kaget PBB Rp 389 Ribu Naik Jadi Rp 2,3 Juta, Pilih Nunggak |
![]() |
---|
26 Tahun Nadia Mengurung Diri karena Gagal Ujian SMA, Rambut Kini Beruban hingga Rumah Penuh Sampah |
![]() |
---|
Alasan Painem Tegur Wisatawan yang Beli Pecel Keliling, Sebut Kasihan ke Pedagang Lain |
![]() |
---|
Hotel Tak Terima Ditagih Royalti oleh LMKN Meski Pakai Suara Burung Asli: Jangan Main Tembak |
![]() |
---|
Pernah Kecewa Pada Sudewo, Lia Trio Srigala Sindir Bupati Pati yang Kini Didemo Warga: Terbalaskan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.