Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

3 Kecelakaan Tragis Tewaskan Jemaah Umrah hingga Rombongannya, Ada yang Semua Penumpang Tewas

Simak rangkuman Tribun Jatim insiden kecelakaan tragis yang tewaskan jemaah umrah maupun rombongannya.

KOLASE Dok. KJRI Jeddah dan ISTIMEWA/Tribun Jatim
KECELAKAAN MAUT - Potret kecelakaan tragis yang tewaskan jemaah umrah di Jeddah (foto kiri) dan Gresik (foto kanan). Kecelakaan tersebut memakan korban, Kamis (10/4/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Kecelakaan maut yang membuat jemaah umrah maupun rombongannya menjadi korban kembali terjadi.

Terbaru kecelakaan maut mobil rombongan pengantar jemaah umrah terjadi di Gresik, Jawa Timur.

Insiden tragis ini menyebabkan seluruh penumpang mobil berjumlah tujuh orang meninggal dunia.

Selain di Gresik, sebelumnya juga terjadi kecelakaan bus umroh di Jeddah, Arab Saudi.

Sebanyak enam WNI dinyatakan meninggal dunia.

Berikut Tribun Jatim rangkum insiden kecelakaan tragis yang tewaskan jemaah umrah maupun rombongannya.

Baca juga: Tangis Calon Tunangan Korban Kecelakaan Jemaah Umrah di Gresik, Pesan Terakhir Aqib: Hidup yang Lama

1. Kecelakaan mobil rombongan pengantar jemaah umrah vs bus di Gresik

Kecelakaan maut melibatkan sebuah mobil rombongan pengantar jemaah umrah dan sebuah bus terjadi di Jalan Raya Duduksampeyan, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kamis (10/4/2025) pagi.

Insiden tragis ini menyebabkan seluruh penumpang mobil berjumlah tujuh orang meninggal dunia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kecelakaan terjadi saat mobil Isuzu Panther bernomor polisi DK 1157 FCL yang membawa rombongan keluarga pengantar jemaah umrah dari arah Lamongan menuju Gresik, tiba-tiba mengalami selip dan oleng ke kanan hingga melewati marka jalan.

Secara bersamaan, dari arah berlawanan melaju bus Rajawali Indah dengan nomor polisi S 7707 UA yang dikemudikan oleh Suwarno, warga Tuban.

Tabrakan tak terhindarkan.

“Posisi saya tadi berada di tengah habis narik (uang) ke penumpang, tiba-tiba penumpang teriak lalu ‘bruak’ terjadi tabrakan,” ujar Eko Peakoso, kondektur Bus Rajawali Indah, saat ditemui di lokasi kejadian.

Mobil Panther tersebut diketahui membawa tujuh orang penumpang, termasuk anak-anak. 

Empat orang dilaporkan meninggal di tempat, sementara tiga lainnya meninggal saat mendapat perawatan di rumah sakit.

KECELAKAAN MAUT JEMAAH UMRAH - Mobil Panther rombongan umrah asal Tuban mengalami kecelakaan maut setelah menabrak Bus PO Rajawali Indah, di Jalan Raya Duduksampeyan, Gresik, Kamis (10/4/2025) pagi. Dalam kecelakaan tersebut, tujuh orang penumpang mobil yang masih satu keluarga meninggal dunia.
KECELAKAAN MAUT JEMAAH UMRAH - Mobil Panther rombongan umrah asal Tuban mengalami kecelakaan maut setelah menabrak Bus PO Rajawali Indah, di Jalan Raya Duduksampeyan, Gresik, Kamis (10/4/2025) pagi. Dalam kecelakaan tersebut, tujuh orang penumpang mobil yang masih satu keluarga meninggal dunia. (Istimewa)

“Total tujuh orang penumpang mobil meninggal dunia,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Ipda Aswoko, dalam keterangannya.

Sementara itu, penumpang bus yang membawa sekitar 15 orang dilaporkan mengalami luka ringan.

Namun, sopir bus mengalami patah kaki dan sang kernet juga mengalami luka berat sehingga harus dilarikan ke rumah sakit terdekat.

“Sopir bus patah kaki, dan kernet dilarikan ke rumah sakit,” tambah Eko.

Seorang saksi mata bernama Tiyaya, yang berada tak jauh dari lokasi kejadian, mengungkapkan betapa tragisnya kondisi korban dalam mobil.

“Semuanya meninggal di dalam mobil itu tadi, tumpuk jadi satu. Sudah dibawa ke kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Gresik,” ujarnya.

Petugas dari Satlantas Polres Gresik bersama warga segera melakukan proses evakuasi kendaraan yang terlibat tabrakan.

Seluruh korban telah dibawa ke rumah sakit, sementara kendaraan yang rusak parah telah diamankan.

Saat ini, arus lalu lintas di sekitar lokasi kejadian telah kembali normal dan lancar.

Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan maut tersebut. 

Baca juga: Penyebab Sebenarnya Kecelakaan Maut Panther Jemaah Umrah di Gresik, Mobil Ringsek, 7 Meninggal Dunia

2. Kecelakaan bus jemaah umrah di Arab Saudi, 6 WNI tewas

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengabarkan terjadi kecelakaan bus yang mengangkut jemaah umrah di Arab Saudi yang mengakibatkan 6 orang jemaah warga negara Indonesia meninggal dunia.

Judha menyebutkan, peristiwa itu terjadi pada Kamis (20/3/2025) pukul 17.30 WIB di Wadi Qudied, jalan antara Mekkah dan Madinah, 150 kilometer dari Kota Jeddah.

"Kementerian Luar Negeri turut menyampaikan duka cita atas wafatnya enam jemaah umrah Indonesia dan akan terus membantu penanganan korban luka," kata Judha dalam keterangan tertulis, Jumat (21/3/2025), dikutip dari Kompas.com.

Judha menyebutkan, total ada 20 orang WNI yang menjadi korban kecelakaan tersebut, termasuk 6 orang yang meninggal dunia.

KECELAKAAN BUS JEMAAH UMRAH - Potret kerangka bus jemaah umrah setelah mengalami kecelakaan di Jeddah, Kamis (20/3/2025). Satu dari enam korban tewas adalah anggota DPRD Bojonegoro, Eny Soedarwati. Eny ternyata tak sendiri. Dia mengajak keponakannya, Fabian R Respati yang diketahui selamat dari kecelakaan maut ini.
KECELAKAAN BUS JEMAAH UMRAH - Potret kerangka bus jemaah umrah setelah mengalami kecelakaan di Jeddah, Kamis (20/3/2025). Satu dari enam korban tewas adalah anggota DPRD Bojonegoro, Eny Soedarwati. Eny ternyata tak sendiri. Dia mengajak keponakannya, Fabian R Respati yang diketahui selamat dari kecelakaan maut ini. (KJRI JEDDAH)

"Korban luka telah mendapatkan perawatan di RS Arab Saudi," imbuh Judha.

Berdasarkan informasi sementara, bus tersebut bertabrakan hingga akhirnya terbalik dan terbakar.

"Informasi sementara, bus mengalami tabrakan yang menyebabkan bus terbalik dan terbakar," kata Judha.

Setelah mendapat informasi tersebut, Konsulat Jenderal RI Jeddah segera mengirimkan Tim Pelindungan WNI ke lokasi dan berkoordinasi dengan otoritas setempat, rumah sakit, tour leader, perwakilan Kementerian Haji, Muassasah, dan perusahaan bus serta memastikan kondisi korban.

Judha mengatakan, Kementerian Luar Negeri saat ini tengah berkoordinasi dengan Kementerian Agama dan agensi umrah yang memberangkatkan para jemaah guna mendapatkan data lengkap para WNI dan keluarga di Indonesia.

"Kemlu juga telah memberitahukan peristiwa ini kepada pihak keluarga," kata judha.

Baca juga: Tragis, Kondisi Mobil Pengantar Jemaah Umrah Kecelakaan di Duduksampeyan Gresik, Penumpang Tergencet

3. Kecelakaan pesawat jatuh di Sri Lanka, 182 jemaah haji Indonesia tewas

Pesawat yang mengangkut 182 jemaah haji Indonesia mengalami kecelakaan di Colombo, Sri Lanka pada 4 Desember 1974.

Kecelakaan tersebut menewaskan seluruh jemaah haji yang terbang menggunakan pesawat milik maskapai Martin Air dari Surabaya, Jawa Timur dengan tujuan Jeddah, Arab Saudi.

Insiden terjadi ketika pesawat Martin Air jatuh setelah meledak dan menabrak gunung di kawasan Adam’s Peak di sebelah timur Bandara Bandaranaike, Colombo.

Pesawat Martin Air yang mengalami kecelakaan berjenis DC-8 55F buatan perusahaan dirgantara McDonnell Douglas pada 1966.

Pesawat tersebut dicarter oleh maskapai Garuda Indonesia khusus untuk penerbangan haji.

Dilansir dari Kompas.com, kecelakaan Martin Air yang menewaskan 182 jemaah haji Indonesia terjadi 15 menit sebelum pesawat mendarat di Bandara Bandaranaike.

Colombo yang menjadi lokasi kecelakaan pesawat Martin Air sebenarnya bukanlah tujuan akhir para jemaah haji Indonesia.

Pesawat tersebut mendarat di Colombo untuk untuk mengisi bahan bakar sebelum melanjutkan perjalanan ke Jeddah.

Namun, perhentian di Colombo berubah menjadi petaka ketika petugas menara salah mendengar ucapan pilot.

Berdasarkan kontak terakhir, pilot mengatakan, jarak pesawat dengan bandara adalah “fourty miles” atau 40 mil.

Namun, ucapan tersebut salah didengar oleh petugas menara yang menangkapnya sebagai “fourteen miles” atau 14 mil.

Kesalahan pendengaran membuat petugas menara memberi instruksi agar pilot bisa mendaratkan pesawatnya.

Instruksi tersebut diterima oleh pilot dengan menurunkan ketinggian pesawat.

Namun, ia terkejut setelah menyadari perintah yang diberikan salah.

Ia segera menaikkan ketinggian pesawat, tapi upayanya untuk menyelamatkan para jemaah haji gagal.

Pesawat Martin Air akhirnya menabrak gunung hingga seluruh penumpang dan awak pesawat meninggal.

Berdasarkan laporan kecelakaan, pesawat Martin Air berada di ketinggian 10.200 kaki, sementara gunung yang ditabrak memiliki ketinggian sekitar 4.600 kaki.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved