Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Agenda 1000 Event Jadi Andalan Selamatkan Bisnis Perhotelan di Malang yang Terdampak Efisiensi

Kepala Disporapar Malang, Baihaqi mengatakan, 1000 event terdiri dari berbagai kegiatan. Ada olahraga, seni, budaya, literasi, dan ekonomi kreatif.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Benni Indo
EFISIENSI - Kawasan perhotelan di Kayutangan, Kota Malang. Pemkot Malang akan berupaya menarik minat kunjungan wisatawan melalui berbagai macam kegiatan, Kamis (10/4/2025). Hal tersebut mendesak dilakukan karena saat ini bisnis perhotelah lesu akibat dampak efisiensi.  

Berbagai perhelatan itu guna memeriahkan HUT Kota Malang ke-111.

Termasuk Porprov Jatim menjadi bagian penting yang nantinya bakal meningkatkan kunjungan wisata dan okupansi hotel.

Selama libur Lebaran ini, lanjutnya, kunjungan wisata meningkat 20 persen sampai 30 persen. Kunjungan wisata tertinggi di Kayutangan Heritage, taman kota dan kampung tematik.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Malang, Arif Tri Sastyawan menyatakan akan menjalin komunikasi bersama Disporapar mengingat pengusaha hotel telah merasakan imbas kebijakan efisiensi anggaran.

Akibatnya, pengusaha menerapkan sistem shift pada karyawan dan merumahkan pekerja meski tidak sampai putus hubungan kerja (PHK).

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Malang, Arif Tri Sastyawan mengharapkan tidak ada pemutusan hubungan kerja.

Sejauh ini juga belum ada laporan PHK yang masuk ke dinas.

Arif menegaskan, pemerintah daerah sedang memutar otak untuk membantu pelaku usaha wisata menarik wisatawan datang ke Kota Malang. 

Baca juga: Pantas PT Yihong Cirebon PHK 1.126 Karyawan, Awal Mula dari 3 Orang, Pekerja Tak Percaya soal Pailit

"Saya tekankan jangan sampai ada PHK. Kita komunikasi terus dengan pelaku usaha," ucapnya.

Saat ini, lanjutnya, ada beberapa hotel melakukan efisiensi dengan menerapkan sistem shift pada karyawan. Ada pula pengusaha yang merumahkan pekerja. Arif mengatakan, istilah merumahkan bukan berarti PHK.

Karyawan hanya diistirahatkan sebentar saja. Jika ada kebutuhan sumber daya manusia, karyawan tersebut akan dipekerjakan kembali.

Langkah itu banyak diterapkan pelaku usaha hotel untuk mengurangi biaya operasional yang lebih tinggi dari pada pemasukan saat ini.

"Solusinya kita koordinasi dengan Dinas Pariwisata. Ada 1000 event tahun ini bisa menjadi peluang meningkatkan okupansi hotel dan restoran," tuturnya.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Basoeki mengatakan, okupansi hotel merosot rata-rata 30 persen usai Lebaran.

Saat ini, pelaku usaha berusaha bertahan sembari mencari solusi terbaik.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved