Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kecelakaan Maut Jemaah Umrah di Gresik

Terkuak Hubungan Keluarga Tujuh Korban Jemaah Umrah dari Tuban yang Tabrak Bus di Gresik

Terungkap inilah hubungan keluarga tujuh orang yang alami Laka Lantas di Jalan Duduk Sampeyan, Gresik, Kamis (10/4/2025).

|
Penulis: Muhammad Nurkholis | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/MUHAMMAD NURKHOLIS
PEMAKAMAN - Proses pemakaman tujuh orang warga Tuban yang alami kecelakaan maut di Gresik, Kamis (10/4/2025).  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis

TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Terungkap inilah hubungan keluarga tujuh orang yang alami Laka Lantas di Jalan Duduk Sampeyan, Gresik, Kamis (10/4/2025).

Bisri, Kasi Kesra Desa Tuwiri Wetan, menyampaikan bahwa seluruh korban adalah warga Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban.

“Mereka ini satu keluarga,” ujarnya.

Bisri menambahkan bahwa seluruh korban tinggal berdampingan di desa tersebut. 

"Rumahnya juga berdampingan," imbuhnya.

Berikut hubungan kekerabatan antara ketujuh korban:

Baca juga: Calon Jemaah Umrah Asal Tuban yang Tewas Kecelakaan di Gresik Berencana Menikah Tahun Depan

Muhammad Aqib (26) dan Wiwik Sunarti (43) merupakan anak dari Besar (66).

Akhmad Basuki (49) adalah suami dari Wiwik Sunarti.

Hafiz Ganda Wiharaja (17) dan Muhammad Al Fatih (3) adalah anak dari pasangan Wiwik Sunarti dan Akhmad Basuki.

Lislikah (54) adalah bibi (budhe) dari Aqib dan Wiwik. Ia merupakan adik dari almarhumah Siti Umihanik, istri Besar.

Sebagai informasi tambahan tujuh orang ini meninggal dunia usia alami laka lantas di jalan Duduksampeyan, Gresik.

Baca juga: Momen Terakhir Korban Jemaah Umrah Tabrak Bus di Gresik, Sempat Antar Nasi Berkat pada Keluarga

Satu Keluarga ini berangkat dari rumahnya usai salat subuh, menuju Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya, untuk mengantar Aqib yang hendak berangkat umrah.

Namun di tengah perjalanan mobil Isuzu Panther dengan Nopol DK 1157 FCL mengalami laka lantas dan menewaskan semua penumpang yang berada di dalam mobil. 

Baca juga: Calon Jemaah Umrah Asal Tuban yang Tewas Kecelakaan di Gresik Berencana Menikah Tahun Depan

Sebelumnya, mobil rombongan jemaah umrah terlibat kecelakaan dengan bus di jalan raya Duduksampeyan, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Kamis (10/4/2025) pagi.

Kecelakaan ini menewaskan seluruh penumpang mobil.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, mobil rombongan jemaah umrah dari Tuban dari arah Lamongan diduga mengalami selip lalu oleng dan menghantam Bus Rajawali Indah dari arah berlawanan.

Diketahui kecelakaan bermula saat mobil Panther DK-1157-FCL yang memuat keluarga pengantar umroh, melaju dari arah Barat menuju Timur (Lamongan ke Gresik).

Baca juga: Penyebab Sebenarnya Kecelakaan Maut Panther Jemaah Umrah di Gresik, Mobil Ringsek, 7 Meninggal Dunia

Setibanya di lokasi kejadian, mobil diduga selip ban kiri hingga oleng ke kanan melebihi markah jalan.

Dari arah berlawanan melaju Bus Rajawali Indah S-7707-UA yang dikendarai Suwarno, asal Tuban.

"Posisi saya tadi berada di tengah habis narik (uang) ke penumpang, tiba-tiba penumpang teriak lalu bruak terjadi tabrakan," kata Eko Peakoso, Kondektur Bus Rajawali Indah.

Mobil Panther tersebut memuat 7 penumpang, termasuk pengemudinya.

Sementara bus terdapat sekitar 15 penumpang.

"Sopir bus patah kaki, dan kernet dilarikan ke rumah sakit," kata Eko.

Salah satu saksi mata Tiyaya menambahkan, mobil oleng menghantam bus dari arah berlawanan.

Ada tujuh orang di dalam mobil, diantaranya, anak kecil.

"Semuanya meninggal di dalam mobil itu tadi, tumpuk jadi satu, sudah dibawa ke kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Gresik," tambahnya.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Ipda Aswoko menambahkan, kecelakaan mobil panther oleng ke kanan.

Baca juga: Sosok Jemaah Umrah Meninggal Akibat Kecelakaan di Gresik, Dapat Bonus dari Bos, Kerja di Bali

Menabrak bus dari arah berlawanan. Empat orang meninggal di lokasi kejadian, tiga orang mengalami luka berat meninggal dunia di rumah sakit.

"Total tujuh orang penumpang mobil meninggal dunia," tandasnya  . 

Sementara, beberapa lainnya mengalami luka berat. Termasuk sopir dan kenek bus yang dikabarkan mengalami patah tulang.

Kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah dievakuasi. Saat ini arus lalu lintas berjalan lancar.

Sebelumnya, kecelakaan maut yang terjadi di jalan raya Duduksampeyan, Gresik merenggut nyawa tujuh orang. Terlihat cucu dan kakeknya tewas saat duduk di kursi depan.

Dari tujuh orang tewas, enam diantaranya mengantar umroh, satu penumpang atas nama Muhammad Aqib (27) yang hendak berangkat umrah juga meninggal dunia.

Kecelakaan maut di Jalan Raya Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Kamis (10/4/2025) pagi pukul 05:42 wib, menyisakan duka yang mendalam.

Dalam video amatir, M. Al Fatih, 3 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban duduk di pangkuan kakeknya, Besar, 65 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban. Mereka berdua duduk di kursi depan sebelah kiri.

Baca juga: 4 Fakta Kecelakaan Mobil Rombongan Umrah Tabrak Bus di Gresik, Penumpang Teriak, 7 Meninggal Dunia

Diketahui mobil Panther tersebut memuat 7 penumpang, termasuk pengemudinya. Sementara bus terdapat sekitar 15 penumpang.

Seluruh penumpang mobil dinyatakan meninggal dunia. Rencana pergi ke tanah suci berakhir duka.

Salah satu saksi mata Tiyaya menceritakan betapa ngerinya kecelakaan maut tersebut. Mobil Panther DK 1157 FCL oleng menghantam bus Rajawali Indah S-7707-UA yang dikendarai Suwarno, asal Tuban.

Bus berangkat dari arah berlawanan. Ada tujuh orang di dalam mobil, diantaranya, anak kecil. Kecelakaan maut membuat mobil ringsek bagian depan. Bagian sebelah kanan atau kursi pengemudi. Ringsek parah tidak berbentuk.

"Semuanya meninggal di dalam mobil itu tadi, tumpuk jadi satu, sudah dibawa ke kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Gresik," ujarnya.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Ipda Andri Aswoko saat ditemui di lokasi kejadian mengungkapkan, kronologi ngerinya kecelakaan maut tersebut. Semuanya bermula dari ban mobil yang selip.

"Kronologi kejadian bermula saat mobil Panther DK-1157-FCL yang memuat rombongan umrah dari Tuban melaju dari arah barat menuju timur (Lamongan ke Gresik) kemudian ban sebelah kiri selip," ujarnya.

Mobil Panther dikemudikan Akhmad Basuki, 49 tahun, asal Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban tersebut dalam perjalanan ke Surabaya mengantarkan salah satu penumpangnya untuk berangkat menjalankan ibadah umrah.

Mengejar keberangkatan pesawat ke tanah suci. Nahas, setibanya di Jalan Raya Duduksampeyan, kejadian tak terduga merenggutnya nyawa rombongan yang berisi tujuh orang tersebut.

"Saat di TKP Jalan Raya Duduksampeyan, pengemudi mobil Panther hendak mendahului truk dari sisi kiri. Hingga ban mobil sebelah kiri keluar ke bahu jalan," tambah Aswoko.

Nahas, saat hendak naik lagi ke badan jalan ban mobil tersebut selip. Mobil berwarna biru tua itu akhirnya oleng kekanan hingga melewati markah jalan.

"Saat bersamaan dari arah berlawanan (timur ke barat) melaju bus dengan nomor polisi S-7704-UA yang dikemudikan Suwarno, 46 tahun, asal Tuban. Sehingga terjadi kecelakaan," tandasnya.

Akibat benturan keras yang terjadi, mobil Panther dan bus sama-sama mengalami ringsek parah. Tujuh penumpang mobil meninggal dunia, sementara sopir dan kenek bus mengalami patah tulang.

"Empat orang meninggal dunia di TKP, tiga korban sempat kritis dinyatakan meninggal dunia juga. Jadi seluruh penumpang mobil Panther sebanyak tujuh orang meninggal dunia," ungkapnya. (wil)

Berikut ini daftar korban meninggal dunia penumpang mobil Panther :

1. Muhammad Aqib, 27 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban. (Yang berangkat umrah)

2. Besar, 65 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban

3. Lislikah, 53 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban

4. Wiwik Sunarti, 43 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban

5. Akhmad Basuki, 49 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban (pengemudi)

6. M. Al Fatih, 3 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban

7. Hafiz Gandawiharja, 17 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban

Daftar Korban Luka :

1. Khoirul Anam, 22 tahun, asal Bojonegoro, kenek bus

2. Suwarno, 46 tahun, asal Tuban, sopir bus (patah tulang).

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved