Pakai Bahan Bakar Tak Sesuai Spesifikasi Buat Mobil Tidak Bertenaga hingga Mesin Kotor dan Boros BBM
Hati-hati, pakai bahan bakar tak sesuai spesifikasi bisa membuat mobil tidak bertenaga hingga mesin kotor dan boros BBM.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Terkuaknya bahan bakar minyak (BBM) Pertamax oplosan oleh Kejaksaan Agung bukan hanya merugikan negara saja.
Pertamax oplosan juga akan berdampak pada konsumen pemilik kendaraan di Tanah Air.
Terutama brand mobil Peugeot yang variannya rata-rata menggunakan bahan bakar beroktan tinggi.
Sehingga pilihan produk merek Pertamina yang harus dikonsumsi adalah tipe Pertamax Turbo atau Pertamax.
"Varian terbaru SUV Peugeot rata-rata rasio kompresinya tinggi. Seperti Peugeot 2008, 3008 dan 5008 Allure Plus dan Active, sesuai spesifikasi rasio kompresi di atas 11:1 sampai hampir 13:1," ujar Kepala Bengkel Astra Peugeot Surabaya, Mohan Kurniawan, Selasa (15/4/2025).
Karenanya disarankan pakai bensin RON 98 seperti Pertamax Turbo.
Sedangkan mobil yang rasio kompresinya 10:1 sampai 11:1 bisa pakai bensin RON 92 (Pertamax), atau Pertalite yang punya RON 90 jika rasio kompresinya di bawah 10:1.
Secara angka oktan atau RON sama-sama 92 setara Pertamax.
Tapi Pertamax oplosan yang bahan dasarnya Pertalite masih mengandung belerang atau timbal cukup tinggi. Istilah awamnya disaring kurang halus.
Itu yang membuat Pertalite pernah diributkan mengganggu kinerja mesin. Karena belerang atau zat lain yang masih tinggi bisa menyebabkan nyalanya lampu indikator mesin karena proses pembakaran yang tidak sesuai.
"Konsumsi bensin oktan rendah pada mesin rasio kompresi tinggi, biasanya akan menyebabkan knocking atau 'ngelitik' pada mesin. Sementara knocking paling ekstrem bisa membuat piston berlubang, menurunkan efisiensi serta menaikkan emisi gas buang. Secara termodinamika, knocking terjadi karena BBM RON rendah tidak tahan terhadap tekanan atau temperatur tinggi. Alhasil bensin oktan rendah akan terbakar sebelum dipantik oleh busi dengan setingan timing kompresi tinggi," imbuh Mohan.
Baca juga: Viral Warga Sebut Pertamax di SPBU Ciliwung Malang Tercampur Air, Pertamina Cek, Begini Hasilnya
Ketika gunakan oktan di bawah standar, maka tenaga mesin akan menurun karena pengapian mesin yang harus menyesuaikan kondisi BBM yang digunakan.
Alhasil performa mesin tidak akan optimal hingga membuat pedal gas lebih sering diinjak dalam-dalam yang berujung boros bensin.
Bahkan oktan yang lebih rendah akan membuat mesin lebih kotor karena adanya kerak karbon.
Dari Tombak hingga Songsong, Deretan Pusaka Trenggalek Dijamas Jelang Hari Jadi ke-831 |
![]() |
---|
Bawa Wangi Eksklusif New York ke Surabaya, Bond No 9 Kenalkan Gold Street NYC dan Bond Number One |
![]() |
---|
Meriah Parade Daul Combodug di Sampang, Ribuan Warga Antusias Saksikan Penampilan Peserta |
![]() |
---|
Cuaca Jatim Sabtu 30 Agustus 2025 Cerah Sepanjang Hari, Surabaya Sidoarjo Mojokerto Bojonegoro Panas |
![]() |
---|
Doa dari Jauh untuk Affan, Ratusan Driver Ojol di Jombang Gelar Salat Ghaib bersama Kiai dan Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.