Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pengakuan Pedagang Sering Ribut dengan Pelanggan yang Jual Emas saat Harga Naik: Ya Kita Nombokin

Almas (60), pedagang emas di Pasar Bukit Duri, Jakarta Selatan mengaku kerap bertengkar dengan pelanggannya.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU
HARGA EMAS MELONJAK - Salah satu toko emas di Pasar Bukit Duri, Jakarta Selatan. Pedagang mengaku kerap bertengkar dengan pelanggannya di tengah melonjaknya harga emas belakangan ini. 

TRIBUNJATIM.COM - Dampak melonjaknya harga emas turut dirasakan para pedagang emas.

Almas (60), pedagang emas di Pasar Bukit Duri, Jakarta Selatan mengaku kerap bertengkar dengan pelanggannya.

Pertengkaran biasanya terjadi dengan pelanggan yang ingin menjual kembali emas mereka ke toko milik Almas di tengah harga yang tengah melonjak sekarang.

"Banyak yang nawar juga, cuma jadi pedagang harus sabar juga. Kadang juga ada yang bikin berantem," jelas Almas ditemui di tokonya, Minggu (13/4/2025), melansir dari Kompas.com.

Menurut Almas, pertengkaran biasanya dipicu oleh keinginan pelanggan yang ingin menjual emas dengan harga sesuai pasaran atau berdasarkan informasi dari televisi.

Almas berujar, dulu pembeli membeli emas seharga Rp 800.000 per gramnya.

Namun, karena saat ini harga emas melonjak, mereka berbondong-bondong menjual emasnya dan meminta harga yang sesuai pasaran, yakni Rp 1,8 juta per gram untuk emas 24 karat.

Sebagai pedagang, Almas tidak bisa membeli emas dengan harga setinggi itu.

Ia hanya mampu menawarkan harga beli yang mendekati pasaran.

"Misal dulu beli harga emas Rp 800.000, sekarang emas Rp 1,8 juta, paling saya bisa beli Rp 1,5 juta mendekati harga pasar," jelas Almas.

Baca juga: Penjelasan Penjaga Toko soal Viralnya Ibu-ibu Girang Untung Rp45 Juta usai Jual Emasnya: Senang Kali

Meski sudah untung, banyak pelanggan tetap bersikeras agar emas mereka dibeli dengan harga Rp 1,8 juta.

"Mereka jual paling penginnya dipotong ongkos aja kaya Rp 30.000," ucap Almas.

Hal itu lah yang kerap kali membuat Almas naik pitam dan bertengkar dengan pelanggannya.

Meski demikian, sebagai pedagang yang telah puluhan tahun berjualan emas, Almas selalu berusaha membeli emas dengan harga yang layak dan mendekati harga pasaran meski risikonya akan menombok besar.

"Masalahnya, kalau dagang emas tuh, kalau naik sekarang, terus ada yang jual emas lama, ya, kita nombokin," jelas Almas.

Namun Almas tidak menyerah.

Ia tetap melayani pelanggan yang ingin menjual emas.

Setelah dibeli, emas-emas tersebut akan dicuci ulang hingga kembali mengilap, lalu dipajang kembali di etalasenya untuk dijual.

Baca juga: Harga Emas Batangan Antam Terbaru, Sempat Meroket Hingga Hampir Rp 2 Juta Kini Mulai Turun

Sementara itu, harga emas di Pasar Bukit Duri, Jakarta Selatan, menembus Rp 1,8 juta per gram, Minggu (13/4/2025).

"Kalau emas 24 sudah naik terus, sekarang sudah Rp 1,8 juta per gram," kata pedangang emas, King (38), saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Minggu.

Sementara untuk harga emas muda di toko milik King sekitar Rp 700.000 per gram.

King menilai, kenaikan harga emas saat ini cukup signifikan.

"Itu sudah termasuk parah sih harga emas sekarang," tutur dia.

Kenaikan harga emas juga terjadi di toko milik Almas.

"Tergantung emasnya. Emas 23 karat Rp 1,2 juta per gram, tadinya cuma Rp 850.000-Rp 900.000. 24 kita enggak jual, 22 karat Rp 700.000-Rp 750.000, tadinya Rp 580.000-Rp 650.000," ucap Almas.

Sementara untuk emas Antam, Almas tidak menjualnya.

Namun, ia menerima pembeli yang ingin menjual emas Antam ke tokonya.

Biasanya, Almas membeli emas Antam dengan harga Rp 1,7 juta per gramnya.

"Kalau Antam kita cuma menerima saja, kalau di saya Rp 1,7 juta per gram," pungkas Almas.

Ngeluh Sepi

Sejumlah pedagang emas di Pasar Bukit Duri, Jakarta Selatan, mengeluhkan soal sepinya pembeli pada saat ini.

Mereka menyebut penurunan jumlah pembeli disebabkan oleh melonjaknya harga emas yang terus terjadi hingga saat ini.

"Penurunan (jumlah pembeli) karena harga emas mahal, pembelinya enggak ada uangnya, susah, mereka utamain buat beli beras dulu ya kan," ucap salah satu pedagang emas bernama Almas (40) saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (13/4/2025).

Almas mengungkapkan, penurunan pembeli di tokonya sebenarnya sudah mulai dirasakan sejak lebih dari satu tahun terakhir.

Ia pun menyebut harga emas di tokonya saat ini mengalami kenaikan yang cukup siginifikan.

"Tergantung emasnya. Emas 23 karat Rp 1,2 juta per gram, tadinya cuma Rp 850.000-Rp 900.000. 24 kita enggak jual, 22 karat Rp 700.000-Rp 750.000, tadinya Rp 580.000-Rp 650.000," ucap Almas.

Baca juga: Senyum Ibu-ibu Jual Emas dari Harga Rp6,7 Juta Jadi Rp52 Juta, Untungnya Banyak, Disimpan 19 Tahun

Hal senada dengan Almaz juga disampaikan oleh pedagang emas lainnya, King (39). Ia mengaku jumlah pembeli terus menurun karena harga emas yang semakin tinggi.

"Susah juga kalau dijelasin karena faktornya banyak, cuma kalau dibilang naik atau turun (jumlah pembeli) kan sekarang lebih menurun, karena harga emas mahal," tutur King.

Menurut King, penurunan pembeli di tokonya terjadi sejak tahun 2024. Selain harga yang terus naik, banyak konsumen yang kini memilih untuk membeli emas secara daring.

Adanya beberapa faktor tersebut membuat banyak pelanggan yang justru tak datang lagi ke toko emas milik King.

"Banyak langganan yang enggak ketemu lagi, biasanya tiap bulan atau tahun kelihatan, ini pas Lebaran justru enggak ada," jelas King.

King menambahkan bahwa bukan hanya satu atau dua pelanggan saja, tetapi banyak dari pelanggan setianya kini sudah tidak pernah kembali membeli emas di tokonya.

Ia pun menyebut harga emas di tokonya telah menembus Rp 1,8 juta per gram, Minggu.

"Kalau emas 24 sudah naik terus, sekarang sudah Rp 1,8 juta per gram," kata King.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved