Kuliner
Asal Muasal Kuliner Bakso Djenggot Pasar Besar Kota Malang, Pentol Seafood Manjakan Lidah
Kuliner Bakso Djenggot di Pasar Besar Kota Malang kini menjadi tempat jujugan pecinta kuliner bila main ke Kota Malang
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kuliner Bakso Djenggot di Pasar Besar Kota Malang kini menjadi tempat jujugan pecinta kuliner bila main ke Kota Malang.
Bakso Djenggot selalu ramai dikunjungi pembeli, bahkan, ada yang datang dari luar Kota Malang.
Yang khas dari Bakso Djenggot ini adalah pentol seafood dan kuah pedasnya yang khas.
Adik dari pemilik Bakso Djenggot, Ayu Pratiwi (40) mengatakan, ide usaha bakso ini dimulai pada tahun 2018 lalu. Ketika itu, kakaknya beralih usaha dari sembako ke kuliner.
Dalam membuka usaha kuliner tersebut, kakaknya mencari ide membuat bakso yang jarang ada sebelumnya dan lebih menonjolkan pentol berisi cumi dan udang.
Baca juga: Nasib Aktor Jualan Bakso Acinya Kini Sepi Gegara Review Food Vlogger, Sidik Eduard: Langsung Judge
"Pada awalnya berjualan di sekitar Rusunawa Buring di Jalan Mayjen Sungkono Kecamatan Kedungkandang. Karena ada pandemi Covid-19, berhenti jualan dua tahun terus setelah agak membaik baru mencoba kembali jualan di Pasar Besar," ujarnya kepada TribunJatim.com, Rabu (16/4/2025).
Ternyata tak disangka, respon masyarakat sangat antusias untuk membeli bakso tersebut bahkan tak jarang hingga didatangi konten kreator.
Selain menonjolkan pentol seafood, Bakso Djenggot juga memiliki dua varian kuah yaitu kuah pedas dan kuah biasa.
Baca juga: Susah Payah Jual Bakso Aci, Aktor Sedih Dagangan Sepi usai Direview Food Vlogger, Ruben Onsu Kasihan
Harganya pun bervariasi, untuk satu porsi bakso kuah biasa maupun kuah pedas dibanderol Rp 15 ribu, satu porsi bakso seafood cumi Rp 20 ribu, satu porsi bakso seafood udang Rp 20 ribu, dan satu poris bakso iga Rp 30 ribu.
Dan dalam sehari, Bakso Djenggot tersebut bisa menghabiskan daging sapi sebanyak 100 kilogram.
"Untuk pentol udangnya, kami pakai udang windu. Termasuk ada cumi dan iganya, jadi benar-benar menggoda bagi pecinta kuliner bakso," ungkapnya.
Baca juga: Nasib Rahmat Tahu Istri Selingkuh Jelang Lebaran 2025, Bakar Warung Bakso: Laki-laki yang Disakiti
Lalu terkait nama Djenggot sendiri, ia mengaku terinsipirasi dari sosok suami kakaknya atau kakak iparnya yang memiliki jenggot.
"Ini khasnya masih bakso Malang, kaldunya terasa dan kita pentolnya pakai adonan daging sapi asli tanpa campuran. Dan kami buka mulai jam 09.00 WIB sampai 15.00 WIB, tetapi enggak sampai sore hari biasanya beberapa menu sudah habis," jelasnya.
Sementara itu salah satu pembeli bernama Mardiana (51) yang berasal dari Kalimantan Utara mengaku sengaja datang ke Bakso Djenggot usai mengetahui dari media sosial.
Baca juga: Aksi Maling Sepatu Branded di Kota Malang Terekam CCTV, Pelaku Memfoto Rak sebelum Mencuri
"Saya bersama adik dan anak, sudah satu minggu ini berlibur di Malang dan sengaja ke kuliner Bakso Djenggot ini," terangnya.
Ia pun mengaku, rasa Bakso Djenggot berbeda dengan kuliner bakso lainnya yang ada di Malang. Apalagi, ia tergoda dengan kuah pedasnya yang memang benar-benar pedas dan ada rasa gurihnya.
"Kami sudah jalan-jalan di Malang dan mencari kuliner baksonya. Dan saya akui, rasa Bakso Djenggot ini berbeda dibandingkan bakso lainnya. Rasanya enak dan sesui ekspektasi, jadi enggak sia-sia saya kesini," tandasnya.
Azyan Pastry, Hidden Gem di Klampis Indah Surabaya, Surganya Pencinta Pastry Artisan |
![]() |
---|
Setelah Vakum 6 Tahun, Ngikan Reborn Kembali Hadir di Surabaya, Kuliner Ikan & Sambal Lebih Variatif |
![]() |
---|
Kuliner Khas Vietnam Hadir di Surabaya, JW Marriott Hotel Gelar A Taste of Hanoi |
![]() |
---|
Legitnya Sate Laler Cak Nur, Kuliner Malam Legendaris di Alun-alun Sidayu Gresik |
![]() |
---|
Primadona Thai Tea, ChaTraMue Resmi Buka Gerai Perdana di Surabaya, Hadirkan Rasa Autentik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.