Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dinilai Tak Sesuai Sejarah, Makam Tokoh Diduga Palsu di Jombang Dibongkar Warga

Makam tokoh diduga palsu di Desa Manduro, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang dibongkar warga. Pembongkaran tersebut terjadi pada hari Rabu (16/4/2025)

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Istimewa
MAKAM PALSU - Proses pembongkaran Situs Candramata di Desa Manduro, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang karena diduga tokoh fiktif pada Rabu (16/4/2025). Tokoh tersebut tidak tercacat dalam sejarah desa hingga makamnya dibongkar. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Makam tokoh diduga palsu di Desa Manduro, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang dibongkar warga. Pembongkaran tersebut terjadi pada hari Rabu (16/4/2025). 

Ada puluhan warga yang ikut serta membongkar makam tokoh yang diduga fiktif dan tidak sesuai dengan garis sejarah itu. 

Makam tersebut dibongkar menggunakan sejumlah alat seperti palu dan sebagainya dan disaksikan oleh masyarakat setempat. 

Kepala Desa Manduro, Jamilun saat dikonfirmasi pada Kamis (17/4/2025) mengatakan jika makam tersebut sudah ada di desanya sejak 2 tahun yang lalu. 

Jamilun mengisahkan, jika polemik makam tokoh palsu ini sudah ada sejak tahun 2023 lalu. 

Baca juga: Peziarah Tertipu 8 Makam Palsu, Dikira Keramat Ternyata Tak Ada Isinya, Pemilik Pasrah Dibongkar

"Saat itu ada warga Desa Sumbergondang, Kecamatan Kabuh namanya Kucan. Dia itu membangun sebuah situs atau petilasan baru di area Jeladiri," ucapnya saat dikonfirmasi terpisah. 

Petilasan itu diberi nama Sunan Candramata bin Sunan Geseng, atau dikenal sebagai Sunan Elang Putih. 

Jamilun melanjutkan, dibangunnya petilasan itu didasarkan petunjuk dari tiga tokoh spiritual yang menjadi guru Kucan yakni Kyai Muhajir dari Majnun, Habib Sholeh dari Mojokerto, dan Suwari dari Desa Jatigedong, Jombang. 

Ketiga tokoh inilah yang diklaim memberikan isyaroh atau petunjuk bahwa SituJadi merupakan tempat peristirahatan terakhir Sunan Candramata atau Sunan Elang Putih. 

Baca juga: Makam Ibu Muda di Gresik Dibongkar, Keluarga Ungkap Kejanggalan Kematian

Setelah situs tersebut berdiri 2 tahun lamanya, barulah timbul polemik yang membuat resah para masyarakat maupun tokoh agama di desa setempat. 

Para masyarakat, tokoh agama ini pun mengadu ke pihak pemerintah desa untuk kemudian diadakan musyawarah. Hingga disepakati bersama makam tersebut akan dibongkar. 

"Jadi setelah lewat musyarawah kami sepakat membongkar petilasan Sunan Candramata," ungkapnya. 

Jamilun menjelaskan, pembongkaran makam itu berlandaskan ketidaksesuaian dengan sejarah Situs Jeladiri. 

Baca juga: Dianggap Menyesatkan, Makam Wali Lima Palsu di Ngawi Dibongkar Sekelompok Warga

Masyarakat setempat percaya, Situs Jeladiri hanya memiliki dua petilasan utama, yakni petilasan Eyang Wirorojo atau Wiro Sakti dan petilasan Sembilan, serta sebuah punden bernama Nambi.

"Kami bongkar agar generasi penerus kita termasuk desa sebelah tidak dikaburkan oleh sejarah," bebernya. 

Yang dikhawatirkan jika petilasan ini dibiarkan, makan akan muncul lagi makam atau pesarean lain di kemudian hari.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved