Berita Viral
Orang Tua Siswa Kecewa MBG Dihentikan di Sekolah Anaknya, Minta Dananya Langsung Diberikan ke Ortu
Padahal sekolah anaknya baru mendapatkan MBG pada pertengahan Februari 2025 lalu.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - SDN Rawajati 03 mendadak menghentikan program makan bergizi gratis (MBG) untuk sementara waktu.
Padahal, kata orang tua siswa, sekolah anaknya baru mendapatkan MBG pada pertengahan Februari 2025 lalu.
Tak pelak dihentikannya MBG ini disayangkan sejumlah orang tua siswa SDN Rawajati 03.
Baca juga: Berani Nasihati Gubernur Jabar, Reaksi Rizki saat Diberi Dedi Mulyadi Uang Rp2000 Jadi Sorotan
Seorang orang tua siswa bernama Desi menilai, selama ini pendistribusian makan bergizi gratis selama ini sangat baik karena tepat waktu.
"Saya mah bersyukur aja anak saya dapat MBG," ucap Desi saat ditemui Tribun Bekasi di dekat sekolah anaknya, Rabu (16/4/2025).
"Tapi untuk makanannya dibuat lebih berasa lagi ya karena banyak anak-anak kecil itu kan enggak suka ya kaya sayurannya," imbuh dia.
Desi mengaku, selama pemberian MBG, dirinya pernah sekali menemukan sayuran yang ditumbuhi oleh ulet.
Ia pun menyatakan, antusias anak-anak terhadap MBG saat ini mulai menurun karena menunya tak menarik lagi.
"Mungkin anak-anak bosan atau gimana, makanya antusiasnya turun," jelasnya.
Desi menyatakan, tak masalah jika MBG dihentikan dan dialihkan dananya kepada orang tua siswa.
Sebab, lanjut Desi, orang tua yang lebih memahami kesukaan anak-anaknya sehingga bisa memasak dari uang MBG.
"Jadi orang tuanya yang masak. Lebih tahu kesukaan anaknya apa. Selama ini banyak anak yang enggak suka sama menu MBG," beber Desi.
Jika pemerintah tak mau beri uang ke orang tua siswa, kata Desi bisa juga dengan sistem memberdayakan Komite Sekolah.
Nantinya, ungkap Desi, pihak Komite Sekolah masak untuk ratusan siswa dan pastinya akan memahami kesukaaan anak-anak.

"Boleh seperti itu juga lebih efisien ya, komite sekolah yang masak dan bikin prasmanan," imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SDN Rawajati 03, Sofi, mengaku lebih baik MBG diserahkan ke pihak kantin sekolah.
Sebab, kata dia, pihak kantin bisa memasak sesuai dengan kesukaan anak-anak dan pastinya akan mematuhi gizi sesuai arahan pemerintah.
"Kalau saya sih inginnya dananya masuk ke kantin sekolah. Nanti mereka yang urus kesukaan anak-anak makanannya," singkatnya.
Baca juga: Tessa Cekatan Edit Bukti Transfer saat Belanja Baju Rp2 Juta di Mal, Aksinya Tipu Kasir Terekam CCTV
Diberitakan sebelumnya, SDN Rawajati 03 sejak 9 April 2025 sudah tidak lagi mendapat pasokan MBG imbas masalah pembayaran dapur.
Mitra dapur program MBG di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, melaporkan yayasan ke pihak kepolisian atas dugaan penggelapan dana sebesar Rp975.375.000.
Laporan terhadap yayasan MBN telah teregister dalam nomor: LP/B/1160/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA, tertanggal Kamis, 10 April 2025.
"Kami selaku kuasa hukum menyesalkan tindakan yayasan MBN yang tidak membayarkan sepeserpun hak dari Ibu Ira, selaku mitra dapur makan bergizi gratis di Kalibata," ucap kuasa hukum korban, Danna Harly Putra, dalam konferensi pers di kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025).
"Untuk laporan polisi sudah kami serahkan ke Polres (Metro) Jakarta Selatan," sambung Harly.

Menurut dia, laporan ini ditujukan kepada yayasan berinisial MBN serta individu tertentu yang diduga terlibat dalam pengelolaan dana MBG.
"Laporan ditujukan ke yayasan dan ada perorangan. Masalahnya dari yayasan ini," ujarnya.
Ia juga berharap Badan Gizi Nasional (BGN), sebagai lembaga yang menaungi program MBG, dapat mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Tapi yang paling penting sekarang adalah bagaimana BGN memfasilitasi masalah ini," ucapnya lagi.
Baca juga: Produsen China Bongkar Harga Asli Tas Bermerek Tak Mencapai Ratusan Juta, Kini Video Viralnya Hilang
Kepolisian tengah menyelidiki dugaan penggelapan dana yang dilaporkan Mitra Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancora, Jakarta Selatan.
Adapun dana makan bergizi gratis yang diduga digelapkan mencapai hampir Rp1 miliar atau tepatnya Rp975.375.000.
"Betul, sudah ada laporan ke Polres Metro Jakarta Selatan," ujar Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi kepada wartawan, Rabu (16/4/2025).
"Saat ini kasusnya untuk yang makan bergizi gratis sedang dalam penanganan," imbuhnya.
Ia menjelaskan, penyelidikan dugaan penggelapan dana makan bergizi gratis masih berlangsung dan pihaknya mulai memanggil sejumlah saksi.
Sejumlah bukti juga telah diterima, satu di antaranya kuitansi senilai Rp975.375.000.
"Masih dalam tahap penyelidikan, tapi laporan sudah kami terima. Barang bukti kuitansi senilai Rp900 jutaan, ada kerja sama antara kedua belah pihak yang diserahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan," tuturnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Alasan Guru Injak Murid di Sekolah, Oknum Ngaku Tak Sadar: Gak Tau ada Setan apa |
![]() |
---|
Sekolah Diminta Rahasiakan Jika Terjadi Kasus Keracunan MBG, Sekda: Harus Dilaporkan |
![]() |
---|
Paket Seragam Rp 1,8 Juta Lunas Setahun Lalu, Siswa Heran Tak Pernah Ada Barangnya, Kepsek Bungkam |
![]() |
---|
Baru Dapat Rp 60 Ribu, Malika Nangis Cilok Jualannya Malah Tak Dibayar Ibu-ibu, Kini Panen Rezeki |
![]() |
---|
10 Isi Prompt Gemini AI Edit Foto Pakai Baju Adat Kebaya yang Kini Viral di TikTok dan Instagram |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.