Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Rumah Dijual Saudara, Kakek Slamet Mau Cabut Rumput Dibayar Seikhlasnya, Kerabat: Gak Mau Ngerepotin

Tengah viral di media sosial kakek tawarkan jasa cabut rumput dibayar seikhlasnya. Sosok kakek itu diviralkan oleh pemilik rumah yang memakai jasanya

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Tiktok @astrophilia
VIDEO VIRAL - Viral di TikTok video kakek bernama Slamet tawarkan jasa mencabut dan membersihkan rumput di rumah warga, serta dibayar seikhlasnya. Ternyata tak punya rumah karena dijual saudara. 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial kakek tawarkan jasa cabut rumput dibayar seikhlasnya.

Sosok kakek itu diviralkan oleh pemilik rumah yang memakai jasanya.

Adalah akun TikTok @astrophilia yang membagikan kisah kakek ini.

Belakangan, kakek itu diketahui bernama Slamet.

Pada postingannya, pemilik akun mengunggah video kakek mengenakan kaos abu-abu dan celana panjang hitam.

Kakek itu terlihat semangat membersihkan rumput pinggir jalan, depan pagar rumah.

Ia lalu menganggut rumput yang sudah dibersihkan itu ke tempat lain.

Sambil melakukan pekerjaanya, kakek itu sesekali tersenyum sambil berbincang dengan pemilik rumah.

Kakek itu juga tampak sumringah saat diberi air minum dan beras yang dikemas di karung berukurang kecil.

Bajunya tampak basah oleh keringat usai membersihkan rumput.

Setelah selesai dengan pekerjaannya itu, kakek kemudian pergi menaiki sepeda ontel tua miliknya.

Ia pulang dengan wajah sumringah sambil membawa karung beras hasil mencabut rumput.

Baca juga: 21 Tahun Jadi Penjaga Sekolah, Karsin Kini Diangkat Jadi ASN, Tunaikan Nazar Jalan Kaki 35 Kilometer

Pemilik akun kemudian menceritakan percakapannya dengan kakek itu.

"Di depan pintu tbtb ada Kakek2 : “Permisi mbak, boleh saya bersihkan rumput di depan bayarnya berapa aja, air minum aja juga gapapa”," tulis pemilik akun, melansir dari TribunBogor, Sabtu (19/4/2025).

Rupanya saat berbicang, kakek itu mengaku sudah dua bulan hidup berpindah-pindah tempat.

"Udah 2 bulanan ini beliau tidurnya dimana masjid, pos kampling daerah Wuluhan - Ambulu. Hari ini mau ke Nguling dengan sepeda ontelnya," tulisnya lagi.

kakek itu juga mengaku terpaksa hidup berpindah-pindah karena rumahnya sudah dijual.

"Rumahnya dulu balung tapi udah kejual jadi sekarang tidurnya dimana aja, kerjanya nawarin jasa ke orang semampunya. Kalau ketemu bisa di bantu ya guiss, terimakasihhh," katanya lagi.

Baca juga: Entur Penjual Pisang Nangis Beri Kembalian Rp 80 Ribu Padahal Dapat Uang Palsu, Rezeki Kini Diganti

Pada postingan itu, ada beberapa yang mengaku sebagai saudara dari kakek itu.

Rupanya Kakek itu bernama Slamet, dan merupakan sosok yang tak mau merepotkan keluarganya.

"ya allah itu p lek saya sy cari d mana2 g pernah ketemu ,,itu saudara dari ibuk. ,,dia bakti sama orang tuany dia g mai ngepoti saodara," tulis akun @sy(**)a.

Ia juga mengatakan kalau ternyata rumah Slamet itu dijual oleh saudaranya.

"iya itu p lek selamet ,,rumahya udah d jual saudaranya ,jadi g punya rumah. sauda2 sini bantu d dia g mau, kasian dia, saya sepupuny," tulis akun itu lagi.

Menurut pemilik akun, Pak Slamet ternyata merupakan warga asal Balung, dan rumahnya dijual oleh saudara kandungnya sendiri.

Sepupunya sudah pernah menawarkan tempat tinggal untuk Pak Slamet.

Namun kakek itu  menolak dengan alasan tidak mau merepotkan saudara sepupunya itu.

Ia pun lebih memilih jalan hidupnya sendiri tanpa harus minta-minta ke orang lain.

“Mau ke Nguling katanya ternyata bukan pulang ke rumah Probolinggi, beliau asli Jember tp itu ya perjalanan aja ke Nguling,” tulisnya.

Sementara itu, sebelumnya juga viral di media sosial sosok bocah SMP rela jualan setelah pulang sekolah demi membantu ibunya.

Bocah tersebut adalah Muhammad Yarindu Setiawan yang merupakan siswa kelas 7 Madrasah Tsnawiyah (Mts) Al Mubarok, Kecamatan Rembang, Jawa Tengah.

Ia membantu ibunya mengais rezeki.

Setiap hari ia mengayu sepeda puluhan kilometer bersama adiknya, Desember Demayanti, untuk manjajakan jamu.

Ia mengayuh sepeda mungilnya berkeliling puluhan kilometer di kawasan perumahan di Rembang Kota.

Apabila menemui rumah yang terbuka dan terlihat penghuninya, Yarindu berhenti dan menawarkan jamunya.

Tidak sedikit orang-orang, terutama ibu-ibu membeli jamunya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Kaget Tahu Penghasilan Kakek Penjual Cendol, Kehujanan dan Dagangannya Sepi

Diketahui, Yarindu mulai berjualan sejak 2 tahun yang lalu, tepatnya saat ia kelas 5 SD.

Ia menjual jamu yang diracik oleh sang ibu dari rumah ke rumah.

Mereka tampak melakukannya dengan kegembiraan dan keikhlasan.

Yarindu mengaku tidak malu berjualan jamu.

Justru, ia dan adiknya merasa senang dan menyebut orang tuanya telah mendidiknya secara mandiri sejak kecil.

Per botol jamu kunir asem itu ia jual seharga Rp5ribu. 

Baik Yarindu maupun Dema, dalam sehari mampu menjual masing-masing sekitar 20 botol jamu. 

“Alhamdulillah habis terus. Saya bantu Ibu jualan setiap hari mulai pukul 13.00 sepulang sekolah. Kalau sudah habis baru pulang. Uangnya untuk jajan di sekolah dan kebutuhan lainnya,” katanya, dikutip Tribunjabar.id, laman Kemenag, Selasa (25/3/2025).

Yarindu dan Dema diketahui sering menjajakan jamunya di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang.

Baca juga: Nasib Kakek Maman Kayuh Becak Hingga Akhir Hayat, Meninggal saat Antar Penumpang ke Lirboyo Kediri

Kepala Kankemenag Kabupaten Rembang, Moh. Mukson merupakan salah satu pelanggan tetapnya. 

Tak jarang, Kakankemenag memborong jamu Yarindu.

Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kemenag Rembang, Sri Farida Ristiyana bersama tim, menelusuri rumah Yarindu.

Akhirnya pihaknya melakukan survei produksi jamu di rumah Yarindu yang berlokasi di Desa Pedak, Kecamatan Rembang.

Kemenang Rembang pun berinisiatif memberikan zakat produkti kepada orang tua Yarindu, Achmad Dedi Setiawan dan Maryati setelah melihat minimnya alat produksi jamu.

Bantuan zakat berupa alat produksi , di antaranya satu set kompor gas, panci, dan lainnya senilai Rp1juta.

Zakat produktif ini diserahkan oleh Kakankemenag kepada Maryati saat Festival Ramadan 1446 H, pad 21 Maret 2025 di aula Kemenag Rembang.

Kakankemenag berharap, bantuan ini membantu mempermudah produksi jamu Maryati dan bisa meningkatkan jumlah produksi. 

“Semoga dengan bantuan ini, usaha jamu Ibu Maryati semakin berkembang,” katanya.

Ibu Yarindu pun menyampaikan terima kasih kepada Kemenag Rembang. 

Dia berharap, bantuan ini akan bisa meningkatkan perekonomian dan membantu memenuhi kebutuhan keempat putra-putrinya. 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved