Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Bupati Kaget Puluhan Siswa SMA Diduga Keracunan Makan Siang Gratis, Sebut Musibah, Dinkes Cek Dapur

Kasus siswa diduga keracunan menu makan siang gratis atau Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi lagi. Kali ini dialami puluhan siswa MAN 1 Cianjur

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA
MENU MBG - Foto ilustrasi untuk berita puluhan siswa MAN 1 Cianjur, Jawa Barat diduga keracunan usai santap menu makan siang gratis. Bupati mengaku kaget dan sedih. Foto ini adalah Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan ke SMP Negeri 19 Palembang. 

Frida menjelaskan, para korban mengalami gejala keracunan makanan, seperti pusing, mual, dan muntah.

"Untuk penyebab pastinya, apakah berasal dari makanan atau dari sumber lain, masih dalam proses pemeriksaan di laboratorium. Namun, memang, dari informasi yang didapat, para siswa mulai merasakan gejala setelah menyantap makanan tersebut," katanya.

Dugaan keracunan massal yang menimpa puluhan siswa MAN 1 Cianjur berbuntut pada penghentian sementara dapur penyedia Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur langsung bergerak cepat menyelidiki kasus tersebut dan menutup sementara operasional dapur yang menyediakan makanan program MBG untuk sekolah tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Cianjur, Frida Laila Yahya, mengatakan timnya telah mengunjungi langsung lokasi dapur dan mengambil sampel makanan untuk diuji di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).

“Pagi ini kami sudah mendatangi dapur MBG bersangkutan dan menghentikan sementara seluruh aktivitas di sana, sampai hasil uji laboratorium keluar,” kata Frida saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/4/2025).

Frida menjelaskan, evaluasi akan dilakukan secara menyeluruh. Tak hanya proses penyajian makanan, namun juga bahan baku yang digunakan akan ditelusuri kembali.

“Sebenarnya dapur MBG sudah diawasi, dan hasil pengawasan terakhir menunjukkan semuanya aman, tidak ada masalah. Namun karena terjadi kasus ini, kami akan mengecek kembali semua aspek tersebut untuk mencari kemungkinan penyebabnya,” ujarnya.

Hingga saat ini, penyebab pasti keracunan masih belum dapat dipastikan. Frida menegaskan, pihaknya masih menunggu hasil dari laboratorium.

“Nanti, setelah hasil pemeriksaan keluar, akan terlihat apakah makanan tersebut mengandung bakteri atau jamur, dan jenisnya apa, termasuk jika ada kandungan bahan pengawet, atau bahan-bahan yang sudah kedaluwarsa,” katanya.

“Atau bisa jadi hasilnya tidak ditemukan, dan ternyata berasal dari sumber lain,” tambahnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved