Sosok Ati Taek Sopir Truk Wanita Berani Menyetir di Daerah Terisolasi, Viral Terobos Banjir Sungai

TRIBUNJATIM.COM - Hari Kartini selalu menjadi momen istimewa untuk mengenang perjuangan dan pemikiran besar RA Kartini tentang peran perempuan dalam membangun bangsa.

Namun, lebih dari sekadar peringatan, semangat Kartini justru hidup nyata dalam sosok-sosok perempuan masa kini, salah satunya adalah Ati Taek.

Inilah kisah sopir truk perempuan penerobos daerah terisolasi di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: Bambang Merasa Ditipu saat Nikahi Siti, Kini Dituntut Anak Ganti Rugi Rp 10 M 30 Tahun Menelantarkan

Ibu rumah tangga berusia 31 tahun, Ati Ranti Taek, sehari-hari menjadi sopir truk jenis Mitsubishi Ragasa keluaran tahun 2004.

Wanita asal Desa Honuk, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, NTT, ini tampak cekatan saat bersiap-siap.

Seperti Sabtu (19/4/2025) pagi itu, Ati harus segera mengantar hasil perkebunan seperti kopra, kemiri, dan titipan lain dari wilayah Amfoang menuju Kota Kupang.

Namun, tidak mudah untuk menaklukkan akses jalan di pedalaman Pulau Timor.

Ia harus melewati jalanan ekstrem tanpa aspal, hutan, jalur longsor, jurang terjal, dan melintasi sejumlah sungai panjang tanpa ada jembatan.

Jarak tempuh pun tak dekat, sekitar 137 kilometer, dan lama perjalanan tergantung cuaca.

Jika musim panas, perjalanan memakan waktu sekitar 13 jam.

Sedangkan saat musim hujan, Ati harus bermalam di pinggir sungai sambil menunggu banjir reda.

Saat ini, untuk ke Kota Kupang, Ati harus melintasi dua kabupaten, yakni Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Penyebabnya, jalan dan jembatan utama putus.

Meski begitu, Ati, yang merupakan satu-satunya sopir truk perempuan di wilayah Amfoang, tak pernah gentar apalagi ciut.

Bermodalkan semangat untuk menopang ekonomi keluarga kecilnya, istri dari Yonri Theny (35) dan ibu dari Marsya R.A Theny (13), nekat menerobos daerah terisolasi.