Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Siswi SD Korban Dukun Cabul di Mojokerto Alami Trauma, Tidak Mau Sekolah Khawatir Dibully

Siswi kelas 6 SD yang menjadi korban EY (50) predator anak dukun desa, di Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur mengalami trauma.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Ndaru Wijayanto
Tribunnews
Ilustrasi kasus dukun cabul di Mojokerto setubuhi siswi SD. Korban kini alami trauma berat hingga tidak mau pergi sekolah 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO- Siswi kelas 6 SD yang menjadi korban EY (50) predator anak dukun desa, di Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur mengalami trauma.

Korban bahkan tidak mau sekolah usai, orang tuanya melaporkan kasus persetubuhan terhadap anak di bawah umur ke Polres Mojokerto Kota.

Ayah korban, TB (32) mengatakan putrinya mengalami perubahan perilaku hingga tidak mau sekolah selama dua hari.

Korban tidak mau sekolah karena takut di-bully teman-temannya atas kejadian kelam yang dialaminya.

"Sempat tidak mau sekolah dua hari setelah kita melaporkan kejadian itu ke Polisi. Khawatirnya (Dibully) teman-teman di sekolah," jelasnya kepada wartawan, Kamis (24/3/2025).

Pasca kejadian itu, dirinya terus berupaya meyakinkan korban agar terus bersekolah. Bahkan, guru  sekolah sampai mendatangi korban ke rumahnya, untuk memberikan dukungan moril terhadap siswi 13 tahun tersebut.

"Guru sekolah datang ke rumah, ya untuk menguatkan dan meyakinkan agar terus sekolah, karena masa depannya masih panjang," ungkap ayah korban.

Baca juga: Berdalih Ritual Doa, Dukun di Mojokerto Tega Setubuhi Siswi SD di Dalam Kamar Korban

Ia mengungkapkan, korban terpaksa pindah rumah karena dekat dengan rumah pelaku. Saat ini, korban tinggal bersama ibu dan ayahnya di rumah kakeknya.

"Kalau sekolahnya tetap karena tinggal sedikit lagi sudah kelas 6, tempat tinggal anak yang saya pindah," kata TB.

Menurut dia, korban mengalami perubahan perilaku menjadi pribadi yang pendiam selama empat hari ini, semenjak kasus dukun cabul dilaporkan ke Polisi.

"Ya (Korban) sekarang sering merenung, sempat tertekan sudah selama empat harian ini," ungkap TB.

Pihak keluarga korban berharap, pelaku EY alias Pak De dihukum setimpal atas perbuatan bejat yang dilakukan ke putri tunggalnya tersebut. 

"Pelaku dihukum seberat-beratnya atas perbuatannya terhadap anak saya," pungkasnya.

Baca juga: Kiai Cabul di Nganjuk yang Tega Nodai 4 Santriwatinya Terindikasi Pedofil

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved