Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Kepala Sekolah Ditabrak Guru SMP yang Ngamuk Dimutasi, Wajah Disiram Alkohol, Rekan Syok

Aksi guru SMP tabrak kepala sekolah viral di media sosial. Tak hanya sengaja menabrak, guru tersebut juga menyiram cairan alkohol.

DOK. Polres Kepahiang
GURU ANIAYA KEPSEK - Guru SMP berinisial RL diamankan Polres Kepahiang Polda Bengkulu, Selasa (22/4/2025). RL menabrak kepala sekolah hingga siram alkohol ke wajah korban karena sakit hati dimutasi. 

 "Kalau sudah penganiayaan seperti ini, ya saya rasa masuk ranah aparat penegak hukum," kata Hartono kepada Tribun Bengkulu, dikutip dari Tribun Jateng.

Hartono juga menyebutkan, oknum guru tersebut sebelumnya sudah pernah dipanggil oleh dinas terkait untuk mediasi perdamaian.

Ia menambahkan keluhan terhadap oknum guru ini bukan hanya dari kepala sekolah saat ini, tetapi juga dari kepala sekolah sebelumnya.

Baca juga: Penjelasan Bu Guru yang Gunting Seragam Siswa SMP, Ternyata Disuruh Wali Murid, Anggrek: Gambar Geng

Kasus lainnya, aksi guru gunting seragam siswa di lapangan viral di media sosial.

Usai viral, guru tersebut memberikan klarifikasi.

Adapun kejadian pemotongan seragam siswa dari kelas 9 yang diunggah oleh Anggrek Anggara, guru Kesiswaan di SMP PGRI 5 Sukodono, Sragen.

Anggrek menjelaskan alasannya mengunggah kejadian tersebut saat melakukan klarifikasi di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, Selasa (22/4/2025) siang.

"Seharusnya itu tidak saya unggah tetapi itu saya dokumentasi atas permintaan orang tua murid sebagai bukti sudah saya potong. Yang menyuruh memotong adalah ibu dari murid," ungkap Anggrek, dikutip dari Kompas.com.

Ia menambahkan, komunikasi dengan orang tua siswa telah dilakukan. 

Dia lalu meminta izin untuk mengunggah video tersebut.

"Apakah boleh saya upload? Itu ada screenshotnya juga sudah saya print, itu ada semua. Dan orang tua membolehkan, iya bu," lanjutnya.

Baca juga: Sakit Hati Dimutasi, Oknum Guru SMP Sengaja Tabrak Kepala Sekolah Lalu Siram Miras ke Korbannya

Anggrek menjelaskan seragam yang dikenakan si murid tersebut merupakan seragam dari sekolah lamanya, yang mengandung gambar dan tulisan yang dianggap tidak pantas.

"Gambarnya agak kurang jelas. Ada geng-geng an seperti itu, tulisan berkalimatkan seperti wanita itu tidak baik. Di celana ada kecil-kecil tulisan 1 sama di belakang baju. Itu di bagian bawah total. Dan seragam tersebut adalah seragam dari SMP lama. Bukan seragam SMP PGRI dan ibunya sudah membelikan seragam SMP PGRI," jelasnya.

Pemotongan seragam dilakukan Anggrek pada 17 Februari 2025, setelah upacara bendera.

Video pemotongan tersebut diunggah pada 19 April 2025 sekitar pukul 07:00 WIB, dengan tujuan memberikan edukasi kepada para murid yang ia ajar.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved