Berita Viral
Wanita Kehilangan Rp189,9 Juta usai Didatangi 4 Pria Ngaku Intel, Dituduh Terlibat Transaksi Narkoba
Seorang wanita kehilangan tabungan ratusan juta rupiah usai didatangi empat pria ngaku intel polisi. Peristiwa ini terjadi di Kota Kendari, Sulawesi
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Seorang wanita kehilangan tabungan ratusan juta rupiah usai didatangi empat pria ngaku intel polisi.
Peristiwa ini terjadi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Korban kasus dugaan pemerasan ini bernama YNW (27).
Kronologi peristiw ini pun terungkap.
Kejadian ini dialami korban, Kamis (13/3/2025), saat didatangi di kediamannya di Kelurahan Wua-wua, Kecamatan Wua-wua.
YNW menerangkan dirinya sebelumnya dihubungi untuk segera pulang ke rumah di Kelurahan Wua-wua.
“Pas tiba di teras rumah, langsung diadang empat pria serta merampas HP saya. Mereka memperlihatkan transaksi di rekening BCA atas nama saya sendiri,” ungkap YNW, Kamis (24/4/2025).
Ia menambahkan, para pria tersebut menanyakan apakah dirinya mengetahui sumber aliran dana dalam rekening tersebut.
“Mereka tanya saya, apakah saya tahu tidak di rekening ini ada transaksi narkoba? Tentu saya tidak mengetahui hal tersebut,” ujarnya, melansir dari TribunnewsSultra.
Baca juga: 12 Kepala Sekolah Diperas 2 Oknum Polisi, Raup Rp 4,7 miliar, DPR Minta Tindak Tegas: Pidanakan
Keempat pria ini lalu memerintahkan dan mengantar korban dengan mobil Honda Brio warna abu-abu untuk menarik uang sebesar Rp189,9 juta di BCA MT Haryono.
Hal ini dituruti korban karena merasa takut, terdesak, hingga terancam.
“Setelah menarik uang, saya diberi uang Rp3 juta dan sisanya dibawa pergi oleh empat pria tersebut,” terangnya.
Insiden ini telah dilaporkan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sultra, Rabu (9/4/2025) atas dugaan tindak pidana pemerasan dan pengancaman.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sultra melalui Kepala Unit Penerangan Masyarakat (Paur Penmas), Ipda Hasrun mengatakan pihaknya telah memanggil pelapor dan memeriksa sejumlah saksi terkait dugaan tindak pidana pemerasan dan pengancaman.
“Perkara ini telah ditangani oleh tim penyidik dan telah menginterogasi pelapor RA dan korban YNW,” ujarnya, Kamis (24/4/2025).
Baca juga: Supriyadi Tak Terima Diperas Rp225 Juta oleh Pengacara, Istri Dijanjikan Bebas dan Beri Rp11,8 Juta
Ia menambahkan, pihaknya juga telah menginterogasi empat saksi inisial GSM, TD, SD, dan MSF (Anggota Tim Penyidik Ditresnarkoba Polda Kalimantan Selatan).
Penyidik juga mengumpulkan dan mencari dokumen yang berkaitan dengan dugaan tindak pidana tersebut.
Surat perkembangan hasil penyelidikan telah dikirimkan kepada pihak pelapor.
“Rencana tindak lanjut tim penyidik masih proses lanjut dan pendalaman terhadap laporan ini, hasil perkembangan lanjutannya akan disampaikan kembali,” tutupnya.
Sementara itu sebelumnya, dua pria bernama Ahmad Nurul Hidayah (33) dan Mohammad Arif (45) ditawari seorang agency inisial RZ untuk kerja di Arab Saudi.
Dua warga asal Karangtembok, Surabaya itu tertarik dengan tawaran tersebut. Namun, sudah menghabiskan dana Rp125 juta, keduanya tidak pernah berangkat.
Ahmad Nurul menuturkan, mulanya ibunya yang kini sedang kerja di Arab Saudi menginginkan anaknya agar kerja di sana.
Menggantikan ibunya agar bisa kembali Indonesia. Ahmad mengiyakan kemauan ibunya.
"Umi terus mengenalkan sama orang agency itu," ujarnya.
Pada 04 Mei 2022, RK datang ke rumah Ahmad Nurul Hidayah. Bapak dua anak itu pun mengajak sepupunya, Mohammad Arif agar ikut kerja di Arab Saudi.
Karena posisi sepupunya juga sama-sama belum bekerja.
Awalnya keduanya diminta Kartu Tanda Penduduk (KTP). Lalu diminta agar mengurus paspor dan pemeriksaan kesehatan.
Keduanya juga diminta mengurus biaya pendaftaran sebesar Rp30 juta.
"Besoknya ada berita ada tambahan Rp10 juta karena sepupu saya gak lolos cek medical," ujarnya.
Baca juga: Geram Diperas Oknum LSM sampai Puluhan Juta Rupiah, Kepala Desa di Madiun ini Pilih Lapor ke Polisi
Permintaan itu dituruti. Selisih satu hari, RK mengajak keduanya berangkat ke Jakarta untuk mengurus paspor di kantor Imigrasi. Ahmad Nurul juga mengatakan, bahwa RK menjanjikan jika semua berkas selesai akan langsung berangkat ke Riyadh.
"Untuk urus paspor per orang kami diminta Rp25 juta," katanya.
Saat itu Ahmad Nurul dan sepupunya sama sekali tidak merasa curiga terhadap RK. Ketika berangkat ke Jakarta, Ahmad Nurul bahkan mengajak serta kedua anaknya dan istrinya.
Ia menganggap perjalanan ke Jakarta ini sebagai sebuah perjalanan perpisahan sebelum mereka berangkat bekerja ke luar negeri.
RK mengantar keduanya ke Terminal Bungurasih. RK memberi tahu mereka bahwa di Terminal Pulo Gebang nanti akan ada seseorang yang menjemput dan mengantar mereka ke sebuah hotel di daerah Bekasi.
RK juga meminta uang sejumlah Rp5 juta sebagai pengganti biaya pembelian tiket bus dan biaya sewa hotel selama mereka berada di Jakarta.
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 11 jam, keduanya akhirnya sampai di Jakarta.
Baca juga: Kesal Jadi ATM Berjalan, Kepala Desa di Kabupaten Madiun Laporkan Oknum LSM Ngaku Wartawan, Diperas
Sesampainya di lokasi, memang ada seseorang yang menjemput mereka. Keduanya kemudian diantar menuju hotel.
"Waktu sampai hotel kami ditinggal dibiarkan di lobby, orang yang mengantar lalu pergi. Sedangkan, nomor RK kami hubungi tidak aktif. Gara-gara ditinggal waktu di Jakarta kami sampai tinggal di kos selama 3 bulan," ungkapnya.
"Pokoknya dalam 3 hari kami kehilangan uang Rp 125 juta," imbuhnya.
Belakangan Ahmad Nurul menelusuri di RZ ini laki-laki asal Sampang. Dia dulu memang memiliki bisnis agency memberangkatkan orang Indonesia kerja ke luar negeri.
Namun, usaha itu ternyata sudah lama tutup. Oleh karena itu, Keduanya melaporkan kasus tersebut ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
wanita kehilangan tabungan ratusan juta rupiah
intel polisi
kasus dugaan pemerasan
Kota Kendari
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Ryaas Rasyid Soroti Hasil Uji Labfor Ijazah Jokowi Identik: Uang Palsu Juga Identik |
![]() |
---|
Penyebab 1000 Rekam Medis Pasien Jadi Bungkus Gorengan hingga Rumah Sakit Didenda Rp 610 Juta |
![]() |
---|
Tangis Ramisih Tinggal di Kandang Sapi Padahal Anaknya PNS, Setia Menunggu Dijemput: Rindu |
![]() |
---|
Pengendara Motor Ditarik Rp 2 Ribu Jika Ingin Lewat Trotoar di Dekat Gedung DPR RI, Dulu Viral |
![]() |
---|
Apa Saja yang Dipantau Payment ID? Pencatat Riwayat Keuangan Berbasis NIK, Uji Coba 17 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.