Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Solusi PLN Atas Tagihan Listrik Rp12,7 Juta ke Penjual Gorengan, Masruroh Kini Dibantu Pedagang Lain

Terkait penghapusan tunggakan tagihan pelanggan, pihak PLN belum bisa mengeluarkan kebijakan ini.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ
BINGUNG BAYAR TAGIHAN - Masruroh, penjual gorengan asal Dusun Blimbing, Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, saat ditemui di rumahnya, Jumat (25/4/2025) malam. Penjual gorengan ini kaget dapat tagihan listrik Rp12,7 juta dari PLN. 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah Masruroh, penjual gorengan asal Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang listriknya diputus karena tak bayar tagihan Rp12,7 juta, mendapatkan perhatian publik.

Penjual gorengan asal Dusun Blimbing, Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, ini kaget saat tiba-tiba menerima tagihan listrik dari PLN mencapai belasan juta rupiah.

Tagihan ini sendiri diketahui Masruroh melalui pesan WhatsApp yang masuk ke ponselnya.

Baca juga: Penjelasan Kepsek Akhirnya Batalkan Study Tour ke Bali, Biaya Cuma Rp3,6 Juta, Kini Kembalikan Iuran

Masruroh yang dalam kesehariannya tinggal sendiri ini mengaku tidak tahu kenapa bisa ditagih listrik PLN mencapai belasan juta rupiah.

Terlebih nama dalam tagihan tersebut merupakan mendiang ayahnya, yakni Naif Usman, yang sudah wafat sejak tahun 1992.

Tak pelak penjual gorengan ini tak sanggup membayar tagihan Rp12,7 juta tersebut.

Masruroh pun terpaksa merelakan jaringan listrik ke rumahnya yang telah tersambung sejak 1978 diputus.

Ia mengungkapkan, jaringan listrik tersambung ke rumahnya sejak masa-masa awal masuknya jaringan listrik ke desa-desa.

"Seingat saya, ayah pasang listrik waktu saya masih SMP. Awal-awal ada listrik," kata Masruroh, saat ditemui di rumahnya, Jumat (25/4/2025) malam.

Daya listrik di rumahnya pada awalnya memiliki daya sebesar 450 watt, yang kemudian diperbesar menjadi 900 watt.

Pada perkembangan selanjutnya, almarhum suaminya mengajukan penambahan daya listrik menjadi 1.300 watt.

Sepeninggal sang suami pada tahun 2014 silam, Masruroh baru mengetahui jika daya listrik yang tersambung ke rumahnya sebesar 2.200 watt.

Selepas sang suami meninggal dunia, Masruroh juga membagi rumahnya menjadi empat bagian untuk disewakan.

Sebanyak tiga bagian ditempati oleh keluarga penyewa, sedangkan ia bersama putrinya menempati bagian belakang.

Masruroh (kiri), penjual gorengan asal Dusun Blimbing, Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, saat ditemui di rumahnya, Jumat (25/4/2025) malam.
Masruroh (kiri), penjual gorengan asal Dusun Blimbing, Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, saat ditemui di rumahnya, Jumat (25/4/2025) malam. (KOMPAS.COM/MOH SYAFII)

Uang sewa ini digunakan Masruroh untuk biaya hidup, serta merawat dan membiayai sekolah seorang anak perempuan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved