Penampakan Tanda Tangan Kapolda Babel Pakai Emoji Senyum, Ternyata Asli Bukan Candaan, Ada Maknanya

TRIBUNJATIM.COM - Sosok Kapolda Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Irjen Hendro Pandowo menjadi perbincangan hingga viral di media sosial.

Ini setelah dirinya memberikan tanda tangan menggunakan simbol emoji senyum.

Tanda tangan tersebut bukanlah candaan belaka, melainkan memang tanda tangan asli.

Momen ini terekam dalam sebuah video penandatanganan prasasti peresmian sumur bor di Pondok Pesantren Syaikhona Kolil, Batu Belubang, Bangka Tengah, yang berlangsung pada Kamis (17/4/2025).

Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Humas Polda Babel dan langsung menarik perhatian warganet.

Hingga kini, tayangan itu sudah ditonton lebih dari 3 juta kali dan mendapat lebih dari 79.000 tanda suka.

Baca juga: Sosok Pencetus Nama Titiek Puspa, Bukan Bung Karno, Sempat Tak Terima Tapi Langsung Diubah

Ketika dikonfirmasi oleh wartawan Kompas.com pada Rabu (23/4/2025), Irjen Hendro Pandowo mengonfirmasi tanda tangan itu memang miliknya.

Ia menambahkan simbol emoji senyum sebagai bentuk ekspresi rasa bahagia atas proyek sosial yang baru saja diresmikan.

"Itu memang tanda tangan asli saya, (ditambahkan) emoji senyum itu sebagai ungkapan bahagia," ujar Hendro.

Menurutnya, sumur bor tersebut dibangun sebagai jawaban atas permasalahan air bersih yang selama ini dihadapi para santri di pondok pesantren tersebut.

"Selama ini sumur kurang bagus, tidak mencukupi dan kurang dalam," ucap Hendro.

Hendro menjelaskan dana pembangunan dihimpun dari infak para anggota kepolisian, tokoh masyarakat, serta dukungan dari sejumlah anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Selain sumur bor, polisi juga membantu memperbaiki kamar mandi dan ruang kelas di pesantren, yang sebelumnya tidak layak digunakan.

"Kami juga bantu perbaikan kamar mandi dan ruang kelas karena sudah tidak layak. Semoga bermanfaat dan santri serta tenaga pengajar bisa melaksanakan proses belajar mengajar dengan senyum bahagia," ujar jenderal bintang dua itu.

Pembangunan sumur bor ini merupakan proyek sosial keempat yang dilakukan oleh jajaran Polda Babel, khususnya di wilayah pesisir yang dikenal mengalami kesulitan air bersih.