Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Siswa SMAN Tak Terima Dikeluarkan dari Sekolah, Dipermalukan saat Upacara hingga Belajar di Kantin

Kasus siswa mendadak dikeluarkan dari sekolah menjadi sorotan belakangan. 11 siswa SMA Negeri 5, Kota Bengkulu tak terima karena mengalami hal ini.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com/Firmansyah
DIKELUARKAN DARI SEKOLAH - Siswa SMAN 5 Kota Bengkulu. Baru-baru ini kasus 72 siswa yang dikeluarkan dari sekolah itu terus belanjur. Seorang siswa mengaku dipermalukan hingga diusir 

TRIBUNJATIM,COM - Kasus siswa mendadak dikeluarkan dari sekolah menjadi sorotan belakangan ini.

Seperti 11 siswa SMA Negeri 5 Kota Bengkulu tak terima karena mengalami hal tersebut.

Padahal mereka masuk sekolah lewat jalur resmi.

Mereka bersama orangtua serta pengacara mendatangi kantor perwakilan Ombudsman, Senin (15/9/2025).

Mereka mempertanyakan kapan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Ombudsman akan disampaikan kepada orangtua dan gubernur.

Kuasa Hukum para siswa, Hartanto mengatakan, kedatangan mereka ke Ombudsman ingin mempertanyakan progres perkembangan LHP.

"Inilah murid yang diberhentikan ada 11 orang. Pagi ini bertambah lagi ada enam wali ingin ketemu ingin bergabung melakukan protes karena dikeluarkan sepihak dari SMAN 5 tanpa sebab jelas," kata Hartanto di kantor Ombudsman, Senin (15/9/2025).

PIhaknya meminta kejelasan pada Ombudsman mengenai LHP sudah sampai mana dan kapan dikeluarkan.

Sebab, semakin lama semakin banyak bermunculan maladministrasi lain.

Menurutnya, mekanisme yang dilalui anak-anak hingga diterima telah dilalui hingga belajar.

Satu bulan belajar lalu dihentikan sepihak oleh sekolah.

Baca juga: Kepsek SMAN Tegas 72 Siswa Titipan Dikeluarkan dari Sekolah, Wali Murid Menangis: Sakit

Salah seorang siswi dalam pertemuan dengan Ombudsman mengatakan, mereka masuk ke SMAN 5 lewat jalur resmi. 

Kemudian mengikuti Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), beli baju, daftar ulang, lalu belajar satu bulan dikeluarin dengan alasan tidak terdaftar.

"Kami tidak salah mengapa kami dikeluarkan, kami telah melalui tahapan yang jelas dan resmi. Kami tidak ingin pindah," tegasnya, dikutip dari Kompas.com.

Para siswa mengaku, saat ini mereka tetap bertahan, lalu belajar mandiri dipindah ke Perpustakaan, kemudian dipindah lagi ke kantin.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved