Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Raka Rawat Ayah Sakit Sendirian hingga Meninggal, Diberi Kejutan Dedi Mulyadi, Jadi Anak Asuh

Kisah bocah 13 tahun rawat ayah sakit sendirian hingga meninggal ini menjadi perhatian. Mirisnya, tidak ada keluarga yang membantu bocah tersebut.

YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL
DIJADIKAN ANAK ASUH - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi bersama Raka bocah yang merawat ayah sakit sendirian hingga meninggal. Raka diberi kejutan oleh Dedi Mulyadi dijadikan anak asuh dari anggota DPRD Provinsi Jabar, Sabtu (28/4/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah bocah 13 tahun rawat ayah sakit sendirian hingga meninggal ini menjadi perhatian.

Mirisnya, tidak ada keluarga yang membantu bocah tersebut untuk merawat ayahnya.

Mulai dari ibu kandung hingga kakak-kakaknya.

Sang kakak baru muncul ketika ayah sudah meninggal dan meminta jatah warisan.

Kisah ini dialami bocah 13 tahun bernama Raka Permana Putra.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi pun menyoroti kisah Raka ini.

Baca juga: Urus Ayah Sendiri hingga Wafat, Raka Mendadak Digeruduk 4 Kakak soal Warisan, Dedi Mulyadi Bertindak

Dalam unggahan Dedi Mulyadi pada Sabtu (26/4/2025), sang Gubernur bertemu langsung dengan Raka.

Raka selama ini hanya tinggal berdua dengan sang ayahnya di sebuah kontrakan di RW 21 Desa Cileuni Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.

Raka pun kini harus kehilangan ayah tercinta, Asep Permana untuk selama-lama, pada Minggu (20/4/2025).

Raka hanya bisa menangis kebingungan lantaran tak ada keluarga yang bisa dihubungi untuk mengurus jenazah ayahnya.

Kepada Dedi Mulyadi, Raka curhat jika ayahnya berasal dari Garut merantau ke Bandung untuk mencari peruntungan.

Sang ayah telah berpisah dengan ibunya dan telah menikah lagi dengan pria lain.

Meski ikut dengan ayahnya, Raka mengaku masih sering bertemu dengan ibunya.

Sehari-hari almarhum ayahnya bekerja sebagai agen tiket bus.

KISAH RAKA URUS AYAHNYA - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyoroti kisah haru seorang bocah berusia 13 tahun yang terpaksa mengurus ayahnya sendiri hingga meninggal dunia.
KISAH RAKA URUS AYAHNYA - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyoroti kisah haru seorang bocah berusia 13 tahun yang terpaksa mengurus ayahnya sendiri hingga meninggal dunia. (YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

Sebelum meninggal, ayahnya mengidap sakit tumor paru-paru dan jantung.

"Waktu (papa) meninggal, saya sendiri gak ketahuan ketiduran, pas bangun jam 3 dini hari meninggal udah dingin badannya," ujar Raka, dalam tayangan YouTube Dedi Mulyadi, dikutip dari Tribun Sumsel.

Pilunya, Raka yang memiliki empat saudara kandung itu disebut jarang berkunjung untuk menemui sang ayah.

Raka menyebut keempat saudaranya kini sudah memiliki keluarga masing-masing dan baru bertemu ketika ayahnya sudah meninggal dunia.

Raka yang merawat ayahnya hingga akhir hayatnya pun sempat membuat tetangganya bertanya-tanya.

Karena biasanya saat ada orang tua yang sakit, pasti ada yang mengurus atau menemaninya secara bergantian.

Namun selama ayah Raka di rawat di rumah sakit, hanya ia sendiri yang selalu menemaninya.

"Gak pada peduli (kakak-kakaknya), selama sakit gak ada yang ngurus, gak ada sama sekali," kata Raka.

Diakui Raka, hubungan ayahnya dengan kakak-kakaknya renggang karena masalah warisan.

"Katanya mah si bapak gak ngurus, padahal bapak tuh ngurus anak-anaknya," ujar Raka.

Baca juga: Curhat Raka ke Dedi Mulyadi Diincar 4 Kakaknya Gegara Warisan Almarhum Ayah: Baru 5 Hari Udah Maksa

"Jadi si kakaknya anak sih papa merasanya tak diurus bapaknya akhirnya cuek ke bapaknya gitu loh," kata Dedi Mulyadi diiyakan Raka.

Raka menuturkan sang ayah memang telah menikah 3 kali sebelum menikahi ibunya.

"Yang satu nikah punya anak satu, yang kedua punya anak tiga, terus saya," ujar Raka.

Namun, ketika ayahnya meninggal dunia, kakak-kakaknya mulai mempertanyakan soal warisan.

"Semuanya pak minta warisan, padahal baru lima hari, udah maksa-maksa minta surat kematian buat warisan," ucap Raka ke KDM.

"Palebah rek maot emung datang, ari palebah waris hayang, eta biasa hirup (ketika sakit gak mau datang, ketika soal warisan pada mau, itu biasa hidup," timpal KDM.

Raka mengungkapkan ayahnya meninggalkan rumah peninggalan kakeknya.

Ketika membahas masalah warisan ini, Dedi Mulyadi mengimbau Raka yang masih kelas 1 SMP ini tidak terlalu ikut campur.

"Urusan kakak ngejar warisan biar lah, kamu kebagian WC juga gak apa-apa," kata KDM.

Raka juga bercerita dia rencananya akan tinggal bersama adik ibunya untuk sementara.

URUS AYAH HINGGA WAFAT - Tangkapan layar unggahan Dedi Mulyadi, Minggu (27/4/2025). Setelah viral karena merawat ayahnya yang sakit sendirian sampai wafat, cerita miris siswa SMP viral bernama Raka asal Bandung rupanya masih berlanjut. Kini Dedi Mulyadi langsung bertindak setelah dengar kabar 4 kakaknya menagih warisan.
URUS AYAH HINGGA WAFAT - Tangkapan layar unggahan Dedi Mulyadi, Minggu (27/4/2025). Setelah viral karena merawat ayahnya yang sakit sendirian sampai wafat, cerita miris siswa SMP viral bernama Raka asal Bandung rupanya masih berlanjut. Kini Dedi Mulyadi langsung bertindak setelah dengar kabar 4 kakaknya menagih warisan. (YouTube KDM1 - TribunJabar.ID)

Tak disangka, Raka juga diberi kejutan oleh Dedi Mulyadi, yaitu dijadikan anak asuh oleh putra dari sang gubernur yang merupakan anggota DPRD Jabar yang juga memiliki pasangan seorang wakil bupati.

"Udah kamu sekolah, itu nanti Maula Akbar itu jadi bapak asuh kamu, yang nyekolahin kamu sampai tamat SMA, kesempatan jadi anak angkatnya wakil bupati, anak angkat anggota DPRD Provinsi Jabar," ucap KDM.

Raka pun sempat berpikir beberapa saat sampai akhirnya dia mengiyakan tawaran Dedi Mulyadi tersebut.

Sebelumnya, Eka Prasetia Santana, tetangga sekaligus pemilik akun TikTok yang mengunggah video saat ayah Raka meninggal dunia, mengungkapkan R dan ayahnya baru menghuni kontrakan itu selama kurang lebih satu pekan.

“Sebelumnya mereka tinggal di Kampung Sindangsari, RT 01 RW 01,” ujar Eka, Rabu (23/4/2025).

“Kalau sudah punya KTP di sana (Sindangsari), berarti sudah cukup lama tinggal di sana,” tambahnya.

Mendapati sang ayah meninggal, warga sekitar langsung bergerak.

Mereka memandikan jenazah, menyolatkannya dan menunggu kabar dari kerabat almarhum.

“Waktu itu masyarakat dan pengurus setempat sepakat untuk memandikan dan menyolati jenazah terlebih dahulu, sambil menunggu kabar dari saudara atau anak-anak almarhum,” jelas Eka.

Terkait kabar yang menyebut adanya penelantaran jenazah, Eka membantah dengan tegas.

Baca juga: Rawat Ayah hingga Meninggal Sendirian, Raka Siswa SMP Sedih Dicecar Kakak soal Warisan: Gak Peduli

Menurutnya, warga dari dua kampung—Cikandang RW 22 dan Sindangsari RW 21—justru saling bergotong royong menyikapi situasi itu.

“Karena R seorang diri yang menunggu jenazah ayahnya, warga berusaha mencari tahu soal keberadaan keluarganya, yang menurut R berada di Limbangan, Kabupaten Garut. Kami juga bermusyawarah soal lokasi pemakamannya,” tutur Eka.

Keluarga almarhum akhirnya datang sekitar pukul 20.00 WIB.

Setelah berdiskusi, disepakati jenazah akan dimakamkan keesokan harinya, Senin (21/4/2025) pukul 09.00 WIB di Kampung Sindangsari RW 21.

Eka menambahkan, ayah R bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan bus swasta dan diketahui menderita tumor paru-paru.

Ia sempat menjalani perawatan di beberapa rumah sakit, termasuk RS AMC Cileunyi dan RS Paru di Cimbuleuit, Kota Bandung.

Kisah pilu ini turut menarik perhatian Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, yang datang langsung ke kontrakan tempat R tinggal pada malam harinya.

“Betul, Wakil Bupati Garut datang ke kontrakan itu pukul 23.00 WIB, ada pihak desa dan kecamatan juga di lokasi,” terang Eka.

Setelah prosesi pemakaman selesai, R kini tinggal bersama ibunya di Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung.

Namun, pihak keluarga memilih untuk tidak memberikan keterangan lebih lanjut kepada media.

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved