Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Wamen Dikdasmen Tekankan Pentingnya Kolaborasi dalam Membangun Layanan Pendidikan dan Kesehatan

Hadiri Halalbihalal Keluarga Besar Muhammadiyah Kediri, Wamen Dikdasmen menekankan pentingnya kolaborasi dalam bangun layanan pendidikan dan kesehatan

Penulis: Isya Anshori | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Isya Anshori
HALALBIHALAL - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Fajar Riza Ul Haq menghadiri acara Tabligh Akbar dan Halalbihalal Keluarga Besar Muhammadiyah Kabupaten Kediri di Convention Hall Simpang Lima Gumul, Kediri, Jawa Timur, Minggu (27/4/2025). Dalam acara tersebut, Fajar Riza Ul Haq menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam membangun layanan pendidikan dan kesehatan yang bermanfaat luas bagi masyarakat. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamen Dikdasmen), Fajar Riza Ul Haq menghadiri acara Tabligh Akbar dan Halalbihalal Keluarga Besar Muhammadiyah Kabupaten Kediri di Convention Hall Simpang Lima Gumul, Kediri, Jawa Timur, Minggu (27/4/2025).

Dalam acara tersebut, Fajar Riza Ul Haq menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam membangun layanan pendidikan dan kesehatan yang bermanfaat luas bagi masyarakat.

Menurut Fajar, sapaan Fajar Riza Ul Haq, dakwah Muhammadiyah yang menghadirkan rumah sakit dan lembaga pendidikan adalah contoh nyata kontribusi agama untuk kemaslahatan umum. 

"Agama tidak hanya berbicara soal halal dan haram. Di Muhammadiyah, agama juga didefinisikan sebagai petunjuk untuk membawa manfaat bagi umat, baik di dunia maupun di akhirat," katanya.

Fajar menjelaskan, ajaran agama tidak hanya bisa dipahami secara tersurat dalam ayat-ayat Al Quran, tetapi juga melalui nilai-nilai yang tersirat. Oleh karena itu, keberagamaan tidak boleh hanya dilihat dalam bingkai hitam-putih, melainkan harus membawa kegembiraan, kedamaian, dan manfaat bagi sesama.

Dalam suasana penuh kehangatan, Fajar juga mengapresiasi tradisi silaturahmi yang dijalankan oleh ibu-ibu Aisyiyah. 

"Silaturahmi ini bukan hanya mempererat hubungan sosial, tetapi juga bagian dari upaya kita menunaikan sunnah Nabi Muhammad SAW untuk menjaga hubungan antar sesama," ucapnya.

Fajar menambahkan, pendidikan generasi muda tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga keluarga dan masyarakat.

Konsep ini, lanjut Fajar, dikenal sebagai Tri Pusat Pendidikan yang meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat. 

"Ketika ketiganya bersinergi, maka akan lahir generasi bangsa yang beriman, tangguh, dan berkepribadian luhur," tegasnya.

Baca juga: SPMB 2025 Jawa Timur, Jalur Domisili Jenjang SMA akan Utamakan Nilai Akademik sebagai Prioritas

Fajar mengingatkan, orang tua tidak boleh merasa lepas tanggung jawab setelah menyerahkan anak ke sekolah. Justru keterlibatan aktif orang tua dan masyarakat menjadi penentu utama dalam membentuk karakter dan kualitas anak bangsa.

"Saya senang bisa bertemu dengan ibu-ibu hari ini. Karena ibu-ibu adalah rahim peradaban. Ada pepatah Arab yang mengatakan bahwa ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya," ungkap Fajar.

Dia menegaskan, membangun bangsa berarti membangun pendidikan sejak dari rumah. 

"Maka, tugas ini harus didukung bukan hanya oleh ibu-ibu, tetapi juga para bapak. Hanya dengan kolaborasi kuat kita bisa melahirkan generasi masa depan yang unggul," tutup Fajar.

Sementara itu, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kediri, Ikhwan Nurhadi, dalam sambutannya menegaskan, sejak awal Muhammadiyah selalu bersinergi dengan pemerintah di berbagai tingkatan, mulai pusat hingga desa.

Dia mencontohkan, program-program nasional seperti ketahanan pangan dan swasembada pangan membutuhkan keterlibatan aktif dari organisasi masyarakat. 

"Salah satu contoh gerakan baru yang perlu kita dukung adalah Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) yang diinisiasi oleh Ustaz Adi Hidayat. Ini gerakan lintas agama, bukan hanya untuk warga Muhammadiyah atau umat Islam," ujarnya.

Ikhwan mengajak seluruh warga Muhammadiyah untuk berpartisipasi aktif mendukung program tersebut sebagai bentuk implementasi nyata dari ajaran Al Quran.

Dia menekankan, Muhammadiyah tidak hanya mengajarkan teori keagamaan, tetapi juga mengaplikasikan nilai-nilai Al Quran dalam kehidupan sehari-hari.

"Kisah Nabi Yusuf dalam Al Quran mengajarkan kita pentingnya kesiapan pangan. Maka, mari bersama-sama kita sukseskan program swasembada pangan ini di daerah kita masing-masing," tutupnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved