Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pantas Ayah dan Anak Cuma Minum Air Putih, Beras Habis dan Tinggal di Gubuk Reyot, Tak Dapat Bantuan

Nardi dan anaknya yang merupakan warga Ciamis, Jawa Barat itu terpaksa hanya minum air putih saja demi bertahan hidup.

Editor: Torik Aqua
Pexels/Stephan Muller
NELANGSA - Ilustrasi air putih. Beras habis, ayah dan anak terpaksa minum air putih demi bertahan hidup. 

TRIBUNJATIM.COM - Nasib pilu Nardi (65) dan anaknya, Hendra terpaksa menahan lapar karena kehabisan beras.

Bahkan, Nardi yang merupakan warga Ciamis, Jawa Barat itu terpaksa hanya minum air putih saja demi bertahan hidup.

Mereka juga tinggal di gubuk reyot berukuran 2x5 meter di Dusun Cisaar, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Kondisi yang memprihatinkan itu terjadi setelah mengalami kesulitan beberapa bulan terakhir.

Terlebih dalam empat bulan terakhir, Nardi terbaring sakit.

Baca juga: 25 Tahun Arbami Lumpuh dan Tinggal di Gubuk Tua, Adik Pasrah karena Miskin: Ditinggal Mati Suaminya

Ilustrasi - Daftar minuman terbaik untuk sahur, agar tidak dehidrasi selama menjalani ibadah puasa.
Ilustrasi air putih (freepik)

"Beberapa hari kami hanya minum air putih. Saya sudah tidak kuat," ucap Nardi lirih, Sabtu (26/4/2025).

Meskipun Nardi memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), mereka tidak pernah menerima bantuan beras atau bantuan sosial lainnya.

Hal ini menjadi ironi, mengingat banyak warga desa lain yang menerima bantuan rutin.

Hendra, yang juga menderita penyakit paru-paru, tidak dapat bekerja tetap karena harus merawat ayahnya yang sakit.

Ia hanya bisa melakukan pekerjaan serabutan saat kondisi fisiknya memungkinkan.

Kondisi mereka baru terungkap setelah seorang warga peduli mengunggah video tentang kehidupan mereka di media sosial.

Video tersebut menjadi viral dan menggerakkan perangkat desa untuk turun tangan, meski mereka terkejut karena Nardi dan Hendra tidak terdaftar sebagai penerima bantuan.

Pemerintah Desa Kertahayu mengakui adanya kesalahan dalam pendataan penerima bantuan.

Mereka berjanji untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program bantuan sosial di wilayah tersebut.

Sementara itu, kisah pilu lainnya juga viral di media sosial.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved