Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Arief, Petugas PPSU Viral Berani Usir Pemotor dari Trotoar, Pernah Kecelakaan Ditabrak

Arief pernah dua kali ditabrak pengendara motor yang nekat melawan arah hingga terluka saat sedang bekerja.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
BERANI USIR PEMOTOR - Petugas PPSU, Arief Fadillah Jaya Laksana (55), saat memberi keterangan di Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (28/4/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) viral karena keberaniannya menghalau pengendara motor dari trotoar.

Pria bernama Arief Fadillah Jaya Laksana (55) ini sudah mengalami banyak kejadian selama bertugas.

Ia pun membagikan pengalaman pahitnya selama bekerja jadi petugas kebersihan.

Baca juga: Siswa SMA Diminta Gambar Organ Reproduksi saat Ujian, Sang Guru Biologi Kini Minta Maaf: Hati-hati

Arief kini bertugas menyapu di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Ia mengaku tidak hanya kerap mendapat ancaman dan ditantang berkelahi pengendara motor yang arogan.

Bahkan, dirinya juga pernah menjadi korban kecelakaan lalu lintas saat bertugas menyapu jalan.

Arief pernah dua kali ditabrak pengendara motor yang nekat melawan arah hingga terluka.

"Dulu sebelum ditugaskan di Jalan I Gusti Ngurah Rai saya pernah lagi nyapu ditabrak sampai jatuh dan bagian belakang kepala saya terluka," kata Arief di Jakarta Timur, ditemui Senin (28/4/2025).

Kala itu, Arief mengaku tidak menuntut ganti rugi ataupun menempuh jalur hukum melaporkan kasus ke kepolisian atas tindakan pengendara sepeda motor yang melanggar.

Dia hanya meminta izin cuti tidak bertugas selama dua hari untuk proses pemulihan.

Arief juga meminta agar pengendara motor yang menabraknya tidak lagi nekat melanggar aturan berkendara.

Nahas, beberapa waktu setelah kejadian pertama ini, Arief kembali menjadi korban tabrak lari pengendara sepeda motor yang sedang melawan arah, hingga mengakibatkan tangannya terluka.

"Saya enggak minta rugi karena memang enggak mau repot ngurusnya, dan waktu itu sudah mendapat penanganan medis di Puskesmas," tutur Arief.

"Orangnya juga minta maaf, ada itikad baik," tambahnya.

Petugas PPSU, Arief Fadillah Jaya Laksana (55), saat memberi keterangan di Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (28/4/2025). Viral menghalau pengendara motor dari trotoar, ternyata ia pernah ditabrak pemotor saat menyapu jalan.
Petugas PPSU, Arief Fadillah Jaya Laksana (55), saat memberi keterangan di Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (28/4/2025). Viral menghalau pengendara motor dari trotoar, ternyata ia pernah ditabrak pemotor saat menyapu jalan. (TribunJakarta.com/Bima Putra)

Pengalaman pernah ditabrak ini membuat Arief bersikap tegas terhadap pengendara yang tidak taat berkendara.

Sehingga kini dia selalu menegur pengendara motor menyerobot trotoar.

Arief berharap, para pengendara mematuhi aturan berkendara sehingga tidak membahayakan orang lain.

Pasalnya, banyak kasus kecelakaan dipicu akibat pelanggaran berkendara.

Baca juga: Raka Bocah Urus Sendirian Kematian Ayahnya Jadi Anak Angkat Wabup, Putra Sang Pejabat Protes: Enggak

Sebagai petugas yang setiap harinya bertugas di lapangan dengan kondisi arus lalu lintas Jakarta yang padat, Arief dan petugas PPSU lain paham betul bahaya melanggar aturan berkendara.

Lantaran bukan hanya Arief yang pernah menjadi korban.

Pada tahun 2019 silam, petugas PPSU di Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, bahkan meninggal akibat jadi korban tabrak lari.

"Teman rekan kerja juga ada yang wafat. Makanya saya enggak takut menegur pengendara motor yang naik trotoar, karena saya benar. Trotoar kan untuk pejalan kaki," tegasnya.

Kini Arief semakin yakin dengan tindakan menghalau pengendara motor yang menyerobot trotoar.

Apalagi ia juga sudah mendapatkan dukungan dari Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.

Bahkan pada Rabu (23/4/2025), Arief diundang untuk bertemu dengan Pramono di Balai Kota DKI Jakarta atas aksinya menghalau pengendara motor dari trotoar yang sempat viral pada tahun 2024 lalu.

Menurut Pramono, tindakan tegas Arief patut ditiru, dan sudah membantu membuat Jakarta menjadi lebih baik karena memastikan trotoar berfungsi sebagaimana seharusnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno mengatakan, petugas PPSU bukanlah pekerja rendahan, melainkan bagian penting dalam menjaga kebersihan dan kerapian kota.

"PPSU bukan pekerja rendah tapi mereka gajinya UMR, jadi bukan dilihat sebelah mata."

"Artinya, memang tugasnya merapikan kota, segala macam, nah itu juga bagian dari lapangan kerja yang kita ciptakan," kata Rano di Balai Kota Jakarta, Minggu (23/3/2025), dikutip dari Kompas.com.

Jika berkaca pada UMR Jakarta tahun 2025, gaji PPSU mencapai Rp5.396.791, atau jika dibulatkan menjadi Rp5,4 juta.

Baca juga: Atlet Futsal Tidur di Karpet Tipis Gegara Cuma Dapat Rp500.000 dari Dispora, Manajer Galang Dana

Sementara itu, ratusan warga luber di Balai Kota Jakarta pada Selasa (22/4/2025), hendak melamar jadi Pekerja Penunjang Layanan Publik (PJLP), termasuk posisi petugas PPSU.

Lalu Tim Putih dari Dinas Sosial, Tim Biru dari Dinas Sumber Daya Air, Tim Hijau dari Dinas Pertamanan, hingga pemadam kebakaran (damkar).

Pada Rabu (23/4/2025), warga kembali ramai-ramai mendatangi Balai Kota Jakarta untuk melamar sebagai petugas PPSU hingga petugas damkar.

Antrean sempat mengular hingga ke area luar kompleks Balai Kota Jakarta yang terletak di Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

Pantauan Tribun Jakarta di lokasi, terlihat para pelamar berpakaian rapi mengenakan kemeja berkerah sambil menenteng map coklat di tangan.

Ada juga beberapa pelamar yang tampak mengenakan jaket ojek online (ojol) berwarna hijau, salah satunya ialah Marhasan (46).

Warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ini mengaku datang ke Balai Kota untuk melamar sebagai petugas PPSU.

Ia mengaku sengaja ingin banting setir menjadi PPSU untuk memperbaiki ekonomi keluarganya, apalagi ia mempunyai dua anak yang masih kecil.

"Kalau jadi ojol penghasilannya enggak menentu, kalau PPSU kan enak dapet bulanan. Jadi lebih terjamin gitu," ujarnya.

Marhasan pun mengaku mengetahui adanya pembukaan lowongan untuk PJLP di sejumlah dinas di lingkungan Pemprov DKI Jakarta dari media sosial.

Ia pun sangat berharap upayanya untuk mendaftar sebagai petugas PPSU bisa memperbaiki ekonomi keluarga.

"Kemarin lihat di TikTok katanya ada buka lowongan pasukan oranye di sini. Jadinya saya langsung datang daftar aja deh," kata Marhasan.

Pelamar petugas PPSU membludak di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (22/4/2025) pagi. Mereka yang datang dari berbagai wilayah Jakarta, rela antre berjam-jam sejak subuh untuk menitipkan lamaran kerja menjadi petugas PPSU.
Pelamar petugas PPSU membludak di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (22/4/2025) pagi. Mereka yang datang dari berbagai wilayah Jakarta, rela antre berjam-jam sejak subuh untuk menitipkan lamaran kerja menjadi petugas PPSU. (Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti)

Hal senada turut disampaikan Alfian (35), warga Pulo Gebang, Jakarta Timur, yang juga datang melamar sebagai petugas PPSU.

Ia mengaku ingin mendaftar sebagai petugas PPSU lantaran saat ini belum memiliki pekerjaan tetap.

"Selama ini freelance aja, penghasilan enggak menentu. Jadi pengin coba daftar PPSU," ungkapnya.

Alfian pun berharap, dirinya bisa diterima bekerja sebagai petugas PPSU.

Sehingga ia bisa memperoleh gaji bulanan untuk menafkahi istri dan anaknya.

"Selama ini kerja freelance aja di tempat lain, ini mau nyoba ngelamar di dinas. Siapa tahu dapat peluang," tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved