Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Siswa Senam Otak Setelah Makan Bergizi Gratis, Dimulai Juli 2025, Mendikdasmen Sebut Biar Semangat

Siswa bakal melakukan senam otak setelah makan bergizi gratis. Program ini bakal dimulai Juli 2025 mendatang.

Dokumen Humas Kemenkeu via KOMPAS.com
SENAM OTAK - Ilustrasi siswa SD sedang mengikuti kegiatan di sekolah. Pemerintah akan memberlakukan senam otak untuk siswa setelah makan bergizi gratis. 

TRIBUNJATIM.COM - Siswa bakal melakukan senam otak setelah makan bergizi gratis.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan, senam otak dilakukan mulai Juli 2025 mendatang.

Hal itu diungkapkan Mu'ti dalam peluncuran program Hasil Terbaik Cepat saat Hari Pendidikan Nasional (Hadiknas) 2025 di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/5/2025).

"Kami juga akan memberlakukan senam otak untuk anak-anak kita sehingga mereka belajar dengan gembira mereka belajar dengan penuh semangat," kata Mu'ti, dikutip dari Kompas.com.

Mu'ti menjelaskan, senam otak akan dilakukan di sekolah usai anak-anak Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Juli nanti setelah mereka Makan Bergizi Gratis," ujarnya.

Baca juga: Kepala BGN Urai Penyebab Keracunan Massal MBG, Selanjutnya Hanya Imbau Hati-hati, Korban 78 Orang

Sebelum senam otak, kata Mu'ti, pihaknya sudah membuat program Pagi Ceria, di mana sebelum belajar siswa melakukan Senam Anak Indonesia Hebat.

Setelah itu, siswa-siswa kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya dan berdoa.

"Ini semua adalah untuk menanamkan kepada diri anak-anak kita rasa cinta kepada tanah air, jasmani dan rohani yang sehat," ungkapnya.

Mu'ti melanjutkan, Senam Anak Indonesia ini telah ditonton lebih dari 60 juta akun YouTube dan telah menjadi gerak yang cukup masif.

"Pak Presiden (Prabowo Subianto) izin menyampaikan informasi senam anak Indonesia hebat ini sejak kami luncurkan sudah ditonton lebih dari 60 juta pemirsa," jelas Mu'ti.

Dikutip dari Kompas.com, senam otak adalah salah satu latihan mental dalam bentuk kegiatan mengasah otak yang manfaatnya besar untuk menjaga kemampuan berpikir.

Manfaat senam otak bisa meningkatkan daya pikir, mengasah ingatan, dan menjaga kesehatan otak secara keseluruhan, terutama kalangan lansia.

Baca juga: Orang Tua Siswa Kecewa MBG Dihentikan di Sekolah Anaknya, Minta Dananya Langsung Diberikan ke Ortu

Sementara itu lainnya, video yang memperlihatkan siswa SMAN 1 Lumbung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menjalani simulasi prosesi pernikahan adat, viral di media sosial (medsos).

Tampak dalam video tersebut, siswa mengenakan busana pengantin lengkap dan memperagakan prosesi akad nikah di hadapan guru dan teman-teman sekolahnya.

Yang juga menjadi sorotan adalah dekorasi pelaminan yang nampak lengkap dan mewah seperti pesta pernikahan sungguhan.

Belakangan diketahui jika video tersebut adalah praktik simulasi pernikahan yang dilakukan empat tahun lalu.

Praktik tersebut merupakan bagian dari tugas ujian praktik akhir tahun yang dilaksanakan pada 2021. 

Namun kemunculan ulang video ini di media sosial menuai pro dan kontra hingga berbagai komentar netizen.

Sebagian netizen menilai kegiatan tersebut sarat edukasi budaya dan kreativitas.

Meski begitu, ada pula yang menganggapnya berlebihan untuk ukuran kegiatan sekolah.

Baca juga: Nasib Dapur MBG Berhenti Beroperasi karena Rugi Hampir Rp 1 Miliar, Yayasan Diduga Tilap Uang Mitra

Menanggapi hal itu, Humas Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XIII Jawa Barat, Arya Kusumah, buka suara.

Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut dilakukan sebagai bagian dari pembelajaran lintas mata pelajaran.

"Simulasi pernikahan adat itu adalah bagian dari ujian praktik," jelas Arya, Rabu (30/4/2025).

"Tujuannya memperkenalkan budaya dan prosesi adat kepada siswa, sekaligus kolaborasi dengan mata pelajaran seni budaya, bahasa, hingga pendidikan agama," imbuhnya lagi.

Ia juga menambahkan kegiatan tersebut tidak menggunakan anggaran sekolah sepenuhnya.

Sebagian besar biaya ditanggung melalui kerja sama dengan sponsor lokal.

"Kami melihat kegiatan seperti ini masih relevan selama nilai edukatifnya kuat dan tidak berlebihan."

"Justru bisa menjadi wadah ekspresi siswa sekaligus pelestarian budaya," tambahnya.

Pihak Dinas Pendidikan pun mengimbau masyarakat agar tidak terburu-buru menyimpulkan negatif.

Menurutnya, kurikulum saat ini mendorong pendekatan pembelajaran kontekstual yang melibatkan praktik langsung dan kolaboratif.

Viralnya video ini sekaligus membuka ruang diskusi publik mengenai metode pembelajaran di sekolah, terutama dalam mengenalkan kearifan lokal di era digital.

Pihak sekolah sendiri hingga kini belum memberikan pernyataan resmi terkait viralnya kembali praktik simulasi pernikahan tersebut.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved