Daftar Orang Kaya di Indonesia yang Ternyata Hartanya Jauh Lebih Tinggi Dibanding Konglomerat Korsel

TRIBUNJATIM.COM - Ada fakta menarik yang belakangan ramai dibicarakan di media sosial terkait perbandingan orang terkaya di Indonesia dengan Chaebol atau konglomerat di Korea Selatan.

Siapa yang menyangka, faktanya kekayaan konglomerat asal Indonesia ternyata jauh lebih tinggi daripada konglomerat di Korea Selatan.

Dikenal sebagai negara maju dan canggih, ternyata orang terkaya di negara penghasil Gingseng itu tidak lebih tinggi dari Indonesia.

Lini masa media sosial X ramai membahas total harta orang terkaya di Indonesia yang lebih tinggi dari konglomerat di Korea Selatan.

Data yang diterbitkan Forbes pada April 2025 menunjukkan, orang terkaya di Indonesia adalah Low Tuck Kwong, pendiri perusahaan tambang batu bara PT Bayan Resources.

Harta kekayaan Low Tuck Kwong mencapai 27,3 dollar AS atau setara dengan Rp 452 triliun per 24 Maret 2025.

Total kekayaan ini tiga kali lebih tinggi dari orang paling tajir di Korea Selatan, Michael Kim.

Konglomerat yang mengembangkan usaha di bidang investasi dan keuangan itu hanya memiliki harta kekayaan 9,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 156 triliun per 14 April 2025.

Lantas, mengapa orang terkaya di Indonesia bisa memiliki kekayaan yang lebih besar dari konglomerat di Korea Selatan?

Direktur Eksekutif Center of Economic Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, kondisi tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya peran pemerintah dalam menetapkan pajak untuk pengusaha.

Baca juga: Padahal Cuma Piknik, Pak Tarno Malah Dituding Ngemis di Kota Tua, Sebut Masih Dapat Uang dari Dagang

"Penyebab utamanya orang kaya di Indonesia itu karena mereka lebih banyak mendapat fasilitas dan insentif dari pemerintah," kata Bhima saat dihubungi Kompas.com, Minggu (4/5/2025).

Dia menjelaskan, di Korea Selatan, ada istilah Chaebol atau konglomerasi bisnis.

Chaebol adalah perusahaan besar yang dikendalikan keluarga konglomerat dan memiliki ciri khusus berupa hubungan yang kuat dengan lembaga pemerintah.

Meski demikian, Bhima mengatakan bahwa pengusaha Chaebol di Korea Selatan tidak mendapat insentif sebesar di Indonesia.

Bahkan, pajak yang dibebankan kepada mereka lebih besar jika dibandingkan dengan pajak pengusaha di Indonesia.

"Bayangkan, belanja pajak di Indonesia lebih dari Rp 400 triliun setahun, kemudian investasi padat modal diberi tax holiday dan tax allowance sampai 20 tahun." ungkap Bhima.

"Di Korea Selatan tidak ada aturan semacam itu. Jadi orang kaya di Indonesia makin kaya karena dilindungi pemerintah," imbuhnya.

Selain fasilitas dan beban pajak, struktur ekonomi Indonesia dan Korea Selatan juga memengaruhi tingkat kekayaan orang kaya di kedua negara tersebut.

Bhima menerangkan, perekonomian di Indonesia sangat timpang dan lebih didominasi dari sektor sumber daya alam (SDA), seperti batu bara, tambang mineral, dan kelapa sawit yang rentan dikorupsi.

Baca juga: Nasib Artis Diteror karena Pakai PayLater, Kesal Ditagih seperti Orang Terjerat Pinjol: Seenaknya

"Berbeda dari Korea Selatan yang basisnya adalah industri pengolahan dan teknologi sehingga ketimbangan aset tidak seekstrem di Indonesia," jelasnya.

Kendati demikian, Bhima berharap pemerintah dapat mengatasi kondisi perekonomian ini dengan menerapkan aturan ketat soal pajak dan transparansi aset.

"Pemerintah jangan sembarangan beri insentif pajak. Harusnya kita dorong wealth tax segera atau pajak kekayaan insentif pajak ke orang kaya," jelasnya.

Baca juga: 3 Hari Kekayaan Wanita Konglomerat ini Anjlok, Tergerus Nyaris Rp60 T, Sosoknya Langsung Viral

Dihimpun dari Forbes seperti dilansir TribunJatim.com dari Kompas.com, Senin (5/5/2025), berikut ini perbandingan kekayaan orang terkaya di Indonesia dan Korea Selatan pada 2025:

Orang terkaya ke-1

• Low Tuck Kwong (Indonesia): 27,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 452 triliun
• Michael Kim (Korea Selatan): 9,5 miliar dollar AS atau setara Rp 156,5 triliun

Orang terkaya ke-2

• Budi Hartono (Indonesia): 19,7 miliar dollar AS atau setara Rp 326 triliun
• Jay Y Lee (Korea Selatan): 7,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 128,5 triliun

Orang terkaya ke-3

• Michael Hartono (Indonesia): 18,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 312 triliun
• Cho Jung-bo (Korea Selatan): 7,7 miliar dollar AS atau setara dengan Rp

Orang terkaya ke-4

• Prajogo Pangestu (Indonesia): 16,6 miliar dollar AS atau setara Rp 274 triliun
• Seo Jung-jin (Korea Selatan): 6,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 126,8 triliun

Orang terkaya ke-5

• Sri Prakash Lohia (Indonesia): 8,5 miliar atau setara dengan Rp 140 triliun
• Mong Koo Chung (Korea Selatan): 3,9 miliar dollar AS atau setara Rp 64,2 triliun

Orang terkaya ke-6

• Otto Toto Sugiri (Indonesia): 6,9 miliar dollar AS atau setara Rp 114 triliun
• Bom Kim (Korea Selatan): 3,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 56 triliun

Orang terkaya ke-7

• Marina Budiman (Indonesia): 4,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 81 triliun
• Kim Beom-su (Korea Selatan): 3,3 miliar dollar AS atau setara Rp 54 triliun

Orang terkaya ke-8

• Tahir family (Indonesia): 4,9 miliar dollar AS atau setara Rp 81 triliun
• Hong Ra-hee (Korea Selatan): 3,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 52 triliun

Orang terkaya ke-9

• Dewi Kam (Indonesia): 4,8 miliar dollar AS atau setara Rp 67,8 triliun
• Lee Boo-jin (Korea Selatan): 3,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 51 triliun

Orang terkaya ke-10

• Chairul Tanjung (Indonesia): 4,1 miliar dollar AS atau setara Rp 67,8 triliun
• Euisun Chung (Korea Selatan): 3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 49,4 triliun

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com