Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dikira Cuma Patung, Wisatawan Digigit Buaya di Taman Mangrove, Nekat Terobos Masuk ke Kolam Mau Foto

Tak lama setelah wisatawan masuk ke dalam kandang, buaya di kolam langsung menyerang dan menggigit kaki kanannya.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Tangkapan layar via The Independent
WISATAWAN DIGIGIT BUAYA - Seorang wisatawan digigit buaya di taman mangrove karena mengiranya hanya patung 

TRIBUNJATIM.COM - Dikira cuma sekadar patung, seorang wisatawan digigit buaya.

Ia mengira hewan buas tersebut cuma sekadar patung di taman mangrove.

Wisatawan itu pun mendekat dan ingin mengambil foto dengan ponselnya.

Baca juga: Terlanjur Setor Rp17 Juta, Maslichah Gagal Masukkan Anak Kerja Kejaksaan, Kaget Dicky Digerebek

Seketika, buaya tersebut menerkam kaki wisatawan dan kemudian memutarnya.

Akibatnya, wisatawan berusia 29 tahun tersebut mengalami luka serius setelah digigit seekor buaya.

Diberitakan, peristiwa ini terjadi di Taman Mangrove dan Lahan Basah Pulau Kabug, Provinsi Zamboanga Sibugay, Filipina selatan, pada akhir April 2025.

Menurut laporan Daily Mail, korban diduga melompati pagar rantai dan memasuki kandang buaya untuk berswafoto.

Saat itu, buaya betina sepanjang 4,5 meter bernama Lalay sedang beristirahat di dalam air dangkal kandangnya.

Pria tersebut mengira Lalay hanyalah patung buaya biasa.

Ia lalu berjalan mendekat sambil menyiapkan ponselnya.

Namun, tak lama setelah ia masuk ke dalam kandang, buaya tersebut langsung menyerang dan menggigit kaki kanannya.

"Turis itu sedang berjalan-jalan di sekitar area tersebut," ujar Sersan Polisi Joel Sajolga dari Kepolisian Kota Siay, dikutip dari The Independent pada Minggu (4/5/2025).

"Lalu ia melihat buaya, yang ia kira hanya benda plastik," lanjut Sajolga.

"Ia memanjat pagar dan memasuki kandang, dan buaya itu menyerangnya," imbuhnya.

Seorang turis di Filipina digigit buaya karena mengiranya hanya patung
Seorang turis di Filipina digigit buaya karena mengiranya hanya patung (Tangkapan layar via The Independent)

Korban sempat terjebak dalam kandang selama sekitar 30 menit dalam kondisi kesakitan.

Pemilik sekaligus pengasuh buaya, Nanding Panogan, akhirnya nekat masuk ke dalam kandang untuk menyelamatkan wisatawan tersebut.

Panogan dilaporkan menghantam kepala Lalay dengan sepotong semen, memaksa hewan tersebut melepaskan cengkeramannya.

Setelah berhasil diselamatkan, petugas medis membalut luka di lengan dan paha korban untuk menghentikan pendarahan.

Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat dan menerima lebih dari 50 jahitan.

"Perilaku seperti ini sangat berbahaya. Tidak seorang pun boleh memasuki kandang hewan di kebun binatang."

"Ia membahayakan nyawa orang lain dan ia sangat beruntung bisa selamat," ujar Sajolga.

Baca juga: Aksi Ormas GRIB Jaya Tutup Paksa Pabrik Alasan Belum Bayar Rp1,4 M, Gubernur & Polisi Bereaksi Keras

Insiden ini sempat terekam oleh salah satu pengunjung dan videonya diunggah ke kanal ViralPress.

Dalam rekaman, terlihat buaya mencengkeram lengan korban dan melakukan teknik death roll.

Yaitu gerakan berputar yang digunakan buaya untuk melumpuhkan mangsanya.

Teriakan panik terdengar dari para pengunjung saat tubuh pria itu diseret ke dalam air oleh buaya tersebut.

Pihak pengelola taman hingga saat ini belum mengeluarkan pernyataan resmi, dan penyelidikan terhadap insiden ini masih berlangsung.

"Saya tidak tahu mengapa ia melakukan hal bodoh seperti itu, tetapi saya senang pria itu masih hidup dan buaya itu membiarkannya pergi."

"Kakinya tidak patah, tetapi ia menderita luka di lengan dan paha," ujar salah satu saksi mata, Canete Jie.

Sementara itu di Indonesia, seorang kakek di Gowa mengalami patah setelah tangannya diterkam karena mengelus buaya besar.

Ia diterkam buaya saat berkunjung ke tempat wisata Cimory, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Sebelumnya, buaya tersebut ditemukan saat banjir melanda Tamangapa, Kecamatan Manggala, Makassar, Senin (17/2/2025) malam.

Camat Parangloe, Basir, membenarkan kejadian tersebut dan menjelaskan kronologi peristiwa. 

Menurutnya, pria tersebut membawa seorang pawang untuk melihat buaya yang ditemukan.

"Iya, digigit buaya. Ceritanya, pawang dibawa oleh orang yang mengaku keluarga buaya untuk melihat buaya itu," katanya saat dikonfirmasi Tribun Timur pada Selasa (18/2/2025).

Sesampainya di Cimory, pria tersebut memberi makan buaya dengan pisang dan langsung digigit di tangan kanannya.

"Pria itu kasih pisang ke buaya, lalu langsung digigit tangannya," ujar Basir.

Akibat gigitan tersebut, tangan kanan pria tersebut hampir putus, dengan tiga luka gigitan yang parah.

"Tangannya hampir putus, tiga kali gigitan, tangan kanannya kalau dilihat dari fotonya," terangnya.

Baca juga: Roy Suryo Disebut Sebar Hoaks, Bakal Dipolisikan Sosok Penyebar Foto Pertama Ijazah Jokowi di Medsos

Basir juga mengungkapkan bahwa korban bukan berasal dari Parangloe, melainkan dari Antang. 

Setelah digigit, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah oleh keluarganya.

"Tidak ada informasi ke pemerintah setempat (Camat), jadi saya tidak tahu kenapa buaya itu dibawa ke sana," ungkapnya. 

"Jika memang Cimory yang membawa, itu tidak mungkin tanpa persetujuan dari BKSDA," tandas Basir.

Tangkapan layar video pria diterkam saat memberi makan buaya di Cimory, Gowa, Sulsel, dibagikan akun Instagram @dasadlatif212, Selasa (18/2/2025).  Tangan korban hampir putus akibat gigitan tersebut.
Tangkapan layar video pria diterkam saat memberi makan buaya di Cimory, Gowa, Sulsel, dibagikan akun Instagram @dasadlatif212, Selasa (18/2/2025). Tangan korban hampir putus akibat gigitan tersebut. (Instagram/dasadlatif212)

Sebelumnya beredar kabar jika pria yang digigit bernama Baco Daeng Rani adalah orang yang meyakini buaya tersebut sebagai jelmaan neneknya.

Saat kejadian, pria tersebut mengaku sebagai keluarga buaya, yang kemudian viral di media sosial Instagram.

Namun kabar tersebut ternyata salah.

Baco Daeng Rani adalah pawang buaya yang diminta oleh keluarga tersebut untuk berkomunikasi dengan jelmaan nenek keluarga tersebut.

Buaya tersebut ditemukan saat banjir melanda Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Pada Senin, 17 Februari 2025, setelah memberikan sajen atau sesaji, Baco Daeng Rani mengelus buaya tersebut dengan maksud membujuk buaya pulang ke keluarganya.

Namun, tiba-tiba buaya tersebut menggigit Baco Daeng Rani dan membanting tubuhnya ke kolam.

Tangan Baco pun putus hingga harus dioperasi.

"Korban mengalami patah tulang lengan kanan sebanyak tiga bagian dan robek pada lengan kanan," kata Kapolsek Parangloe, AKP Muh Azhar, Selasa (18/2/2025). 

Namun biaya operasi mencapai Rp40 juta.

Tidak hanya itu, kecerobohan Baco Daeng Rani juga tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

"Curhat orang terdekat korban: Kuperjelas di ini korban cuman dipanggil jadi pawang buaya sama ini keluarganya nenek buaya bukan dia yang mengaku jadi keluarga, korban ini cuman mau membantu. 

Bagi semua orang yang merasa keluarganya itu buaya tanggung jawab maki, kacat ki orang tangannya gara-gara keinginan ta jemput nenekta padahal aman ji di sana...

Luka begini tidak ditanggung BPJS, muncul mki keluarganya nenek buaya tanggung jawab lahh... tangannya ini korban dia pake juga buat cari sesuap nasi kasian... mengerti ki juga kasian orang tidak berpunya tonji ini yg jadi korban baru dimintaki 40 JT" kata tetangga Baco, melansir Tribun Jateng.

Kakek yang digigit buaya saat kasih sajen harus operasi Rp40 juta, tak ditanggung BPJS
Kakek yang digigit buaya saat kasih sajen harus operasi Rp40 juta, tak ditanggung BPJS (Instagram/makassar_iinfo)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved