Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sebanyak 2.000 Visa Jemaah Haji Belum Terbit, Padahal Sudah Masuk Embarkasi Surabaya

Meski pelaksanaan ibadah haji sudah terjadwal tahunan, namun kendala terkait visa masih menjadi problem tahunan

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Nuraini Faiq
BELUM TERBIT - ilustrasi, Suasana embarkasi di Asrama Haji Surabaya, hingga keberangkatan 14 kloter hingga saat ini masih ada sekitar 2.000 visa jemaah Embarkasi Surabaya yang belum terbit. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Meski pelaksanaan ibadah haji sudah terjadwal tahunan, namun kendala terkait visa masih menjadi problem tahunan. 

Bahkan hingga keberangkatan 14 kloter hingga saat ini masih ada sekitar 2.000 visa jemaah Embarkasi Surabaya yang belum terbit.

"Angkanya masih kami cek dulu. Tapi di kisaran 2.000 jemaah yang bisa nya belum tercetak. Insya Allah semua akan mendapat visa," kata Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya Muhammad As'adul Anam, Selasa (6/5/2025).

Pemerintah Arab Saudi melalui Kedutaan Besar masih terus mengupayakan penerbitan dokumen naik haji ini. 

Ribuan dokumen utama keberangkatan haji ini diupayakan segera diterbitkan.

"Angkanya masih kita cek dan akan terus kami update. Sebab urusan visa tidak hanya Embarkasi Surabaya. Tapi dunia. Kendala di lapangan juga beragam dan tidak bisa dirasionalkan dengan kegiatan tahunan," kata Kepala PPIH Embarkasi Surabaya, Akhmad Sruji Bahtiar.

Baca juga: Duka Jelang Keberangkatan, Satu Calon Jamaah Haji Tulungagung Wafat Sebelum Terbang ke Tanah Suci

Bahtiar sangat memahami situasi di lapangan. Begitu ada data susulan langsung dikirim. Update juga terus dikejar. 

Bahkan banyak petugas bekerja 24 jam untuk mengurus visa ini..

Hingga saat ini, visa haji masih menjadi kendala utama. Meski sudah melunasi dan menyerahkan berkas, namun visa haji belum di tangan. Hal ini membuat jemaah tersebut harus tertunda keberangkatan.

Baca juga: Antrean Panjang Daftar Haji di Gresik pada 2025, Bisa Berangkat ke Tanah Suci di Tahun 2059

Akibatnya mereka terpisah dari kloter asli. Terpisah pula dari kloter satu daerah. 

Namun mereka akan mengikuti kloter selanjutnya. Diterbangkan di kloter yang ada seat kosong.

Bahtiar mengakui bahwa idealnya visa haji seharusnya sudah terbit sebelum jemaah haji masuk ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya. Namun karena ada beberapa kendala teknis hingga visa jemaah Kloter awal pun ada yang belum terbit.

Baca juga: Antrean Panjang Daftar Haji di Gresik pada 2025, Bisa Berangkat ke Tanah Suci di Tahun 2059

"Visa haji terbit beberapa hari sebelum jemaah haji masuk ke asrama haji. Karena jemaah haji yang sudah masuk asrama haji berarti berdasarkan pemanggilan dari kita bahwa secara administratif sudah lengkap," kata Bahtiar.

Dia memastikan jemaah yang sudah masuk asrama haji sudah mengantongi visa haji

Sampai dengan saat ini jumlah visa jemaah haji Embarkasi Surabaya yang sudah terbit mencapai 92 persen atau 32.257 jemaah.

Baca juga: Koper Ratusan Calon Jamaah Haji Jombang Mulai Dikumpulkan, Dilarang Bawa Power Bank

Hingga saat ini visa haji yang belum terbit sekitar 2.598 jemaah. Sedangkan capaian presentasi yang sudah terbit sudah diangka 92 persen.

Bahtiar yang juga Kepala Kanwil Kemenag Jatim menuturkan bahwa jemaah yang tertunda keberangkatannya karena visa  tidak bisa serta merta memasukan dalam kloter selanjutnya. 

Meski visa jemaah tersebut sudah terbit. Melainkan harus menunggu sampai ada kloter yang open seat.

Baca juga: Kisah Haru Penjual Cireng di Jombang, Solihati dan Nanik Berangkat Haji dari Hasil Nabung 13 Tahun

"Ketika open seat kita harus memberangkatkan jemaah dari kloter lain yang visanya sudah terbit dulu. Di beberapa kloter yang seandainya berurutan setiap kloter kemungkinan tidak akan open seat," katanya.

Ketua PPIH Embarkasi Surabaya ini juga memastikan bahwa belum tuntasnya visa itu tidak menganggu pelayanan pada fast track di Mecca Route Bandara Juanda yang menyebabkan antrean panjang.

Fast track agak lama prosesnya dibanding tidak fast track tapi keuntungannya tidak ada proses administrasi lagi di Arab Saudi saat jemaah tiba. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved