Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dedi Mulyadi Tak Terima saat Dipanggil 'Bapak Tiri', Emosi Ngambek: Saya yang Kerja Dikritik

Gubernur Jawa Barat ini menyebut bahwa ada kritikan yang dianggapnya aneh dan tidak masuk akal.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
YouTube
DEDI MULYADI MURKA - Dedi Mulyadi ketika menggelar rapat bersama para stafnya beberapa waktu lalu. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tak terima saat dijuluki 'bapak tiri'. 

TRIBUNJATIM.COM - Dedi Mulyadi mengaku dirinya tidak mempermasalahkan jika kebijakannya dikritik orang banyak.

Namun, Gubernur Jawa Barat ini menyebut bahwa ada kritikan yang dianggap aneh dan tidak masuk akal.

Ia marah ketika menceritakan dirinya yang dikritik dengan sebutan 'bapak tiri'.

Baca juga: Pantas Iskandar Pukul Kakek Ogan Penjual Pisang, Ternyata Punya Penyakit setelah Dicerai Istri

Hal ini disampaikan KDM dalam sebuah pidato di depan banyak orang yang dia unggah di media sosialnya.

Dia mengaku akan merespons agak keras jika kritikan tersebut tidak objektif.

"Saya selama ini dikritik tidak pernah habis, dan yang paling menarik adalah di Cirebon," kata KDM, dikutip dari unggahan di media sosialnya, Kamis (8/5/2025).

"Ada orang yang marah sama saya, jalan di Cirebon jelek, Gubernurnya bukan 'bapak aing' tapi 'bapak tiri'," sambung KDM.

Dedi pun mengaku heran dengan kritikan 'bapak tiri' tersebut.

"Saya kan jadi Gubernur baru dua bulan, terus ketika dicek, jalannya jalan Kabupaten," tuturnya.

"Kenapa jalan Kabupaten marahnya ke saya? Kenapa enggak marah ke Bupatinya? Kan jadi aneh," kata KDM direspons tawa para tamu.

Dedi pun mengatakan bahwa untuk kritik kritiklah hal yang objektif.

Bahkan KDM mencontohkan kritikan yang baik untuk Gubernur.

"Perbanyaklah kritik pada saya, pada apa? Gubernur banyak menghamburkan uang, Gubernur banyak jalan-jalan ke luar negeri, Gubernur gakeng ngurus yang sakit. Gubernur tidak ngurus sungai yang kotor, Gubernur tidak ngurus tawuran, Gubernur tidak ngurus anak-anak mabuk, Gubernur tidak ngurus anak-anak yang setiap harinya minum minuman keras," katanya.

"Kritik pada saya, Gubernur eweuh gawe, duit habis dihambur-hamburkan, anggaran habis untuk bajunya sendiri, perjalanan dinasnya sendiri, nginep dari ke hotel," sambung Dedi.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, marah ketika menceritakan dirinya yang dikritik dengan sebutan 'bapak tiri'.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, marah ketika menceritakan dirinya yang dikritik dengan sebutan 'bapak tiri'. (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

Dedi pun sampai meluapkan emosinya ketika kritikan yang dimaksud dirinya terkesan terbalik.

"Kritik saya! Bukan dibalik. Ketika Gubernur jalan-jalan ke luar negeri, duitnya dihabisin tak jelas, tidak pernah dikritik. Saya yang kerja dikritik," kata KDM.

Menurut Dedi, kritikan yang datang dari warga Cirebon tersebut tidak objektif.

"Kenapa saya keras menghadapinya, karena tidak objektif pak, anggaran saya sudah diturunkan, apapun saya iritkan, mobil saya cukup tiga, bensin kadang bayar sendiri," katanya.

"Kenapa? Saya ingin berbuat yang terbaik kepada warga Jawa Barat, bukan sekedar politik, ini cita-cita saya," kata Dedi.

Maka dari itu, kata KDM, sekda sudah beberapa berbicara kepadanya.

Namun Dedi mengaku tidak punya rasa takut apapun.

"Saya tidak berpikir ke depan jadi apa, saya tidak berpikir apakah saya populer atau tidak, saya tidak berpikir apakah saya punya elektoral atau tidak, tidak penting bagi saya," katanya.

"Dan saya tidak mementingkan keselamatan nyawa saya, saya hanya berpikir sebagai titah prajurit Siliwangi."

"Saya ingin memperlihatkan di tanah Sunda ada pemimpin yang membela kepentingan rakyat," tegas KDM, mengutip TribunnewsBogor.com.

Baca juga: Tagihan Jadi Rp70 Juta Padahal Cicilan Mulai Rp350 Ribu, Ratusan Warga Jadi Korban Penipuan Pinjol

Di sisi lain, tak hanya Dedi Mulyadi yang disebut sebagai Gubernur Konten, kini julukan serupa juga diberikan netizen kepada Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan.

Helmi Hasan disebut-sebut sebagai 'Gubernur TikTok' karena kerap berkomunikasi di media sosial TikTok.

Bukan tanpa alasan, Helmi Hasan memang cukup aktif di akun media sosial TikToknya, @helmi_hasan.

Atas kebiasannya ngonten di TikTok, Helmi Hasan pun kena rujak netizen.

Ia disebut meniru gaya Dedi Mulyadi yang selama ini dikenal sering membuat konten di media sosial soal program-programnya.

Mirip Dedi Mulyadi, Helmi Hasan kerap membagikan aktivitasnya di media sosial seolah ingin membangun citra pemimpin yang dekat dengan masyarakat.

Tak hanya membuat konten dan gaya berkomunikasi, Helmi Hasan juga meniru beberapa kebijakan Dedi Mulyadi lainnya.

Di antaranya melarang siswa membawa kendaraan ke sekolah, libatkan TNI dan polisi untuk mendisiplinkan anak nakal, serta larangan wisuda sekolah.

Atas hal ini, tak sedikit warga yang menyampaikan kritik langsung melalui akun TikTok resmi milik Helmi Hasan.

Bahkan, sebagian menjulukinya sebagai Gubernur TikTok.

Di postingan terakhirnya, ia membuat konten bersama selebgram Willie Salim.

Menanggapi tudingan tersebut, Helmi tidak membantah.

Ia mengaku meniru kebijakan Dedi Mulyadi karena menilai banyak di antaranya yang inovatif dan layak diterapkan.

"Satu hal yang baik, kenapa tidak kita duplikasi. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, itu Gubernur inovatif, banyak gagasan-gagasannya yang positif," ujar Helmi kepada wartawan, Kamis (1/5/2025).

SOSOK GUBERNUR - Sosok Gubernur Bengkulu Helmi Hasan (foto kiri) disebut meniru Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat. Helmi Hasan tidak membantah, puji sosok Dedi Mulyadi (foto kanan).
Sosok Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan (kiri), disebut meniru Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Helmi Hasan tidak membantah, puji sosok Dedi Mulyadi. (TribunBengkulu.com/Jiafni Rismawarni - YouTube/KANG DEDI MULYADI)

Salah satu kebijakan yang sedang dikaji untuk diterapkan di Bengkulu adalah larangan siswa membawa motor ke sekolah.

Menurut Helmi, kebijakan ini tak hanya bernilai edukatif, tetapi juga menyangkut keselamatan.

"Di Bengkulu, kebijakan itu sedang dikaji untuk diterapkan," ungkap dia, melansir Kompas.com.

Helmi menuturkan, gagasan tersebut muncul setelah kejadian tragis yang menimpa dua siswi.

"Ada dua siswi ke sekolah mengendarai motor tersenggol truk angkutan batubara, keduanya meninggal dunia," ujarnya khawatir.

Menurutnya, banyak siswa di Bengkulu yang berkendara tanpa SIM dan tidak mengenakan helm, yang tentu membahayakan.

Lebih jauh, ia menjelaskan manfaat dari berjalan kaki ke sekolah.

"Banyak sekali manfaatnya ketika anak sekolah jalan kaki, maka ia akan bangun lebih pagi, jauh lebih sehat, dan ada kebersamaan. Tidak ada jarak antara si miskin dan si kaya. Kita akan terapkan di Bengkulu," demikian Helmi.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved