Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Internasional

Alasan Paus Punya Nama Baru, Vatikan Resmi Mengumumkan Paus Leo Jadi Pemimpin Gereja Katolik

Kardinal asal Amerika Serikat, Robert Francis Prevost resmi menjadi Paus, menggantikan Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025.

Editor: Torik Aqua
vaticannews
PAUS LEO XIV - Paus Leo XIV melambaikan tangan ke hadapan ribuan umat katolik dari balkon Basilika Santo Petrus, Vatikan, usai didapuk sebagai Paus ke-267, menggantikan mendiang Paus Fransiskus, Kamis (8/5/2025). Dalam pidato perdananya, Paus Leo XIV mengucapkan terima kasih kepada pendahulunya, mendiang Paus Fransiskus. 

TRIBUNJATIM.COM - Vatikan resmi memiliki Paus baru, Paus tersebut juga memiliki nama baru.

Alasan Paus punya nama baru juga terungkap.

Diketahui, Vatikan mengumumkan Paus baru untuk menjadi pemimpin Gereja Katolik Roma pada Kamis (8/5/2025).

Robert Francis Prevost resmi menjadi Paus, menggantikan Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025.

Baca juga: Jokowi Diutus Prabowo Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, Alasan Presiden Tak Datang Dikuak

Ia merupakan seorang kardinal asal Amerika Serikat (AS).

Robert Prevost pun memilih dan mengganti namanya menjadi Paus Leo XIV.

Para Paus sebelumnya juga mempunyai nama baru ketika mereka diumumkan menjadi pemimpin Gereja Katolik Roma.

Nama Paus yang dipilih akan diumumkan oleh seorang kardinal senior dalam bahasa Latin dari balkon kepausan di Basilika Santo Petrus, Vatikan.

Lantas, mengapa Paus berganti nama?

Alasan Paus punya nama baru

Dikutip dari Vatican News, Rabu (7/5/2025), banyak faktor yang memengaruhi mengapa seorang Paus mempunyai nama baru.

Namun, tidak semua Paus mengikuti praktik tersebut.

Dari 267 Paus dalam sejarah, hanya 129 yang memilih nama baru.

Menurut tradisi yang sudah berlangsung lama, nama ini berbeda dengan nama pembaptisan para Paus.

Hal tersebut adalah sebuah pilihan mengikuti preseden yang ditetapkan oleh Paus pertama, Santo Petrus dengan nama lahirnya adalah Simon.

Kebiasaan ini muncul sejak milenium pertama Kekristenan untuk menandakan bahwa pemilihan Tahta Petrus mirip dengan kelahiran kembali.

Kemudian pada abad-abad awal Kekristenan, banyak Paus mengubah namanya karena nama asli mereka berasal dari pagan atau merujuk orang-orang yang bukan beragama Kristen.

Tradisi ini menjadi praktik umum yang dimulai pada tahun 955 ketika Paus Yohanes XII terpilih dan berlanjut hingga saat ini.

Bagi beberapa Paus, nama baru itu sebenarnya adalah nama ketiga mereka dalam hidup, karena mereka berasal dari ordo religius.

Acuan nama baru yang dipilih Paus

Banyak Paus sering memilih nama yang sama dengan pendahulu mereka sebagai bentuk penghormatan, kekaguman, atau pengakuan.

Selain itu, penggunaan nama Paus seperti para pendahulunya, guna menandakan keinginan untuk mengikuti jejak mereka dan meneruskan pontifikat-pontifikat yang paling relevan.

Namun, ada juga yang memilih nama yang baru atau berbeda dari nama pendahulunya, terkadang menunjukkan komitmen terhadap inovasi dan perubahan.

Hal ini salah satunya dicerminkan oleh Paus Fransiskus, Paus pertama dalam sejarah yang menggunakan nama Santo Asisi.

Dalam sejarah kepausan, nama paling umum digunakan adalah Yohanes, pertama kali dipilih pada tahun 523 oleh Santo Yohanes I yang merupakan Paus dan martir.

Paus terakhir yang memilih nama ini adalah Angelo Giuseppe Roncalli dari Italia, terpilih sebagai Paus Yohanes XXIII pada 1958.

Berikutnya, ada enam Paus sepanjang sejarah yang mengambil atau menggunakan nama Rasul Paulus.

Sehingga, mereka bernama Paus Paulus I hingga Paulus VI.

Paus Paulus VI yang bernama asli Giovanni Battista Montini, menjadi pemimpin Takhta Suci dari tahun 1963 hingga 1978.

Selanjutnya, juga ada dua Paus sepanjang sejarah yang menggunakan nama ganda selama masa kepausannya.

Paus pertama yang menggunakan nama ganda adalah Albino Luciani pada tahun 1978, memilih nama baru menjadi Yohanes Paulus I.

Dia menggunakan nama itu untuk menekankan kesinambungan dengan Paus Yohanes XXIII dan Paulus VI. Penggantinya, Karol Wojtyla mengulangi pilihan itu sebagai Yohanes Paulus II.

Kemudian tidak ada Paus yang pernah memilih nama Petrus, sebagai bentuk penghormatan kepada Paus pertama.

Nama Paus yang paling sering digunakan
Selain Yohanes, banyak nama-nama Paus yang digunakan hingga lebih dari 10 kali.

Dilansir dari CBS News, Kamis (8/5/2025), nama-nama yang paling banyak digunakan oleh para Paus sepanjang sejarah, antara lain:

Yohanes: 23 kali

Benediktus: 16 kali

Gregorius 16 kali

Klemens 14 kali

Leo: 14 kali

Innocent: 13 kali

Pius: 12 kali.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved