PPDB Ganti Nama Jadi SPMB pada 2025 ini, Disdik Beri Kisi-Kisi pada Wali Murid di Tuban
Mulai tahun ajaran 2025/2026 Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) resmi berubah nama menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), Jumat (9/5/2025).
Penulis: Muhammad Nurkholis | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Mulai tahun ajaran 2025/2026 Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) resmi berubah nama menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), Jumat (9/5/2025).
Perubahan nama ini menurut Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban, Abdul Rakhmat secara skema penerimaan hampir sama dengan PPDB tahun lalu dan hanya berubah istilah saja.
“Hampir sama hanya istilahnya saja,” ujarnya.
Untuk jenjang SD, kuota penerimaan masih sama istilahnya berubah dari jalur zonasi menjadi jalur domisili. Selain itu ada juga jalur afirmasi, dan mutasi.
Baca juga: Bupati Tuban Bakal Hidupkan Lagi BUMD RSM yang Sempat Mati Suri usai Diterpa Kasus Korupsi
"Rinciannya, jalur domisili 80 persen, jalur afirmasi 15 persen dan jalur mutasi 5 persen," imbuhnya.
Kemudian untuk SPMB jenjang SMP prosentasenya meliputi jalur domisili minimal 45 persen, jalur afirmasi 20 persen, jalur prestasi 30 persen, dan jalur mutasi 5 persen.
"Kita ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat tidak serta merta hanya jarak yang menentukan, tapi ada jalur-jalur yang lain termasuk jalur prestasi yang kuotanya ditambah," bebernya.
Hal ini menurut Rakhmad karena pada tahun lalu pernah ada wali siswa yang mengeluh ada peserta didik yang memiliki prestasi, namun tidak dapat diterima di sekolah tujuan. Sehingga, tahun ini kuota jalur prestasi ditambah.
Baca juga: Jelang Musda Golkar Jatim, Bupati Tuban Pastikan Tak Ikut Bersaing Duduki Kursi Ketua: Saya Pamit
"Harapannya masyarakat yang berprestasi dapat lebih banyak ditampung di sekolah-sekolah yang dituju dan diinginkan," pungkasnya.
Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB)
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
kuota penerimaan
Disdik Tuban
jalur domisili
jalur prestasi
Tuban
TribunJatim.com
Sosok Yuda Heru, Dokter Hewan Produksi Sekretom Ilegal untuk Manusia, Dosen UGM Dinonaktifkan |
![]() |
---|
Waspada Campak, Dinkes Bondowoso Catat 6 Kasus Positif Sepanjang 2025 |
![]() |
---|
Pemkab Pasuruan Mulai Terapkan Pengolahan Sampah Insinerator Tahun ini, Pandaan Jadi Pilot Project |
![]() |
---|
Sering Bolos Ngajar, Guru SD Ternyata Jahit Baju di Rumah, Ortu Ngeluh Siswa Telantar |
![]() |
---|
Desa di Tulungagung ini Punya Sekolah Setingkat SMA Terbanyak di Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.