Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Arema FC

Baru Kembali ke Stadion Kanjuruhan Malang, Citra Arema FC Tercoreng Gara-gara Oknum

Baru kembali ke Stadion Kanjuruhan Malang, citra Arema FC tercoreng gara-gara oknum tak bertanggung jawab.

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Purwanto
AREMANIA - Suporter tim Arema FC, Aremania memberikan dukungan saat laga Arema FC vs Persik Kediri dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (11/5/2025). Arema FC kalah dari tamunya Persik Kediri dengan skor 0-3. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifky Edgar

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kembalinya Arema FC ke Stadion Kanjuruhan Malang harus tercoreng dengan insiden pelemparan batu pada bus Persik Kediri yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab pada Minggu (11/5/2025) malam.

Kejadian ini menyebabkan Pelatih Persik Kediri, Divaldo Alves dan sejumlah asisten pelatih mengalami luka ringan.

Insiden tersebut mendapatkan kecaman dari berbagai pihak.

Tak hanya pecinta sepak bola Tanah Air, namun juga dari Arema FC dan Aremania yang turut menyayangkan insiden tersebut.

Upaya untuk menjadikan suasana kondusif saat kembali ke Stadion Kanjuruhan Malang telah dilakukan oleh Arema FC dan Aremania melalui Presidium Aremania Utas.

Mereka juga bekerja sama dengan kepolisian dan stakeholder terkait untuk menjaga keamanan dan kelancaran selama pertandingan berlangsung.

Di dalam stadion, pertandingan berlangsung aman dan lancar sampai wasit meniupkan peluit akhir tanda pertandingan.

Meskipun Arema FC kalah dengan skor telak 0-3, suasana di dalam stadion cenderung kondusif.

Petaka justru terjadi ketika bus yang ditumpangi oleh seluruh penggawa Persik Kediri meninggalkan Stadion Kanjuruhan.

Baca juga: Pelatih Divaldo Alves Terluka Akibat Insiden Pelemparan Batu pada Bus Persik Kediri

Terjadi lemparan batu oleh oknum yang membuat kaca bus bagian kiri pecah.

Atas insiden tersebut, kembalinya Arema FC untuk bermain di Stadion Kanjuruhan sedikit tercoreng.

Padahal, ini merupakan laga resmi perdana yang dijalani oleh Arema FC di Stadion Kanjuruhan, pasca Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 silam.

TERLUKA - Pelatih Persik Kediri, Divaldo Alves saat mendapatkan perawatan dari tim medis karena mengalami luka ringan, Minggu (11/5/2025). Divaldo Alves menjadi korban insiden pelemparan batu terhadap bus yang ditumpangi tim Persik Kediri usai laga lawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang.
TERLUKA - Pelatih Persik Kediri, Divaldo Alves saat mendapatkan perawatan dari tim medis karena mengalami luka ringan, Minggu (11/5/2025). Divaldo Alves menjadi korban insiden pelemparan batu terhadap bus yang ditumpangi tim Persik Kediri usai laga lawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang. (Istimewa/TribunJatim.com)

"Kami sudah berupaya maksimal," kata Security Officer Arema FC, Bram Hady Sulthon, Minggu (11/5/2025).

"Tapi ada oknum yang melakukan tindakan tidak bertanggung jawab di luar kendali kami,” tambahnya.

Manajemen Arema FC pun langsung menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut.

Dari Persik Kediri juga memaafkan Arema FC terkait pelemparan batu tersebut.

"Kami cukup menyayangkan kejadian ini dan saya berharap tidak terjadi lagi," kata Manajer Persik Kediri, Moch Syahid Nur Ichsan.

Presidium Aremania Utas juga menerjunkan anggotanya untuk menjaga kondusivitas Arema FC saat berlaga di Stadion Kanjuruhan.

Mereka sampai menerjunkan 150 Koordinator Lapangan (Korlap) dalam area Stadion Kanjuruhan.

"Korlap ini bertugas ini membantu Aremania ketika sedang mengalami kesulitan atau sedang membutuhkan bantuan," kata Koordinator Presidium Aremania Utas, Ali Rifki.

Presidium Aremania Utas juga mengutuk keras aksi pelemparan terhadap bus official Persik Kediri.

Mereka meminta aparat penegak hukum menindak tegas pelaku, siapapun dia. 

Organisasi Aremania itu juga tidak akan melakukan pembelaan apabila pelakunya mengaku sebagai Aremania

Aksi seperti itu dianggap bukan cerminan dari Aremania sejati.

"Tindakan seperti ini tidak bisa dibenarkan dalam bentuk apapun," ujarnya.

"Sepak bola seharusnya jadi ajang persatuan, dan sportivitas, bukan permusuhan apalagi kekerasan," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved