Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

BPBD Lamongan Imbau Warga Mewaspadai Dampak Cuaca Ekstrem hingga 17 Mei 2025

Lamongan dilanda banjir, BPBD mengimbau warga mewaspadai dampak cuaca ekstrem hingga 17 Mei 2025 mendatang.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
ANAK SUNGAI MODO - Hujan deras yang melanda pada Minggu (11/5/2025) malam mengakibatkan air anak sungai meluap dan berdampak pada tiga desa, yaitu Desa Kedungrejo, Sambangrejo dan Karangpilang, Kecamatan Modo, Lamongan, Senin (12/5/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan, Joko Nursiyanto mengimbau warga Lamongan untuk tetap mewaspadai kondisi cuaca hingga enam hari ke depan.  

Imbauan Joko itu didasarkan rilis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memperingatkan adanya cuaca ekstrem di seluruh Jawa Timur, termasuk Lamongan, dari tanggal 10-17 Mei 2025.

Diungkapkan apa yang telah terjadi, hujan deras yang melanda wilayah Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan, mengakibatkan permukaan air anak sungai meluap.

Luberan air anak sungai berdampak pada tiga desa, yaitu Desa Kedungrejo, Sambangrejo dan Karangpilang, Kecamatan Modo.

Plt BPBD Kabupaten Lamongan, Joko Nursiyanto, menjelaskan, intensitas curah hujan yang tinggi di wilayah Desa Yungyang, Pule dan sekitarnya menyebabkan air mengalir ke arah Desa Kedungrejo, Sambangrejo, dan Karangpilang.

“Saat hujan lebat, volume air anak sungai meluber. Ini adalah pola yang berulang,” ungkap Joko saat dihubungi melalui ponsel, Senin (12/5/2025).

Ia menambahkan, telah mengonfirmasi banjir ini terjadi setiap kali hujan deras, karena anak sungai tak mampu menampung air hujan.

Baca juga: Cuaca Jatim Senin 12 Mei 2025: Waspada Hujan Mulai Pukul 18.00 WIB di Surabaya, Sidoarjo, Banyuwangi

Dampak dari luapan air dari anak sungai desa ini, di antaranya terhadap akses jalan antar desa dan tanaman padi yang baru berumur sekitar 40 hari di ketiga desa tersebut. 

Joko berharap agar genangan air tidak berlangsung terlalu lama.

Jika merendam lebih dari satu minggu, akan ada risiko kematian pada tanaman padi.

Namun, jika hanya 1-2 hari, kemungkinan besar padi tersebut akan selamat.

Joko juga mengimbau kepada seluruh camat dan kepala desa untuk tetap waspada, mengingat rilis dari BMKG yang memperingatkan adanya cuaca ekstrem di seluruh Jawa Timur, termasuk Lamongan.

“Mudah-mudahan air segera surut sehingga petani kita tidak dirugikan oleh kondisi cuaca ini,” katanya.

Banjir diprediksi masih akan menggenangi akses jalan dan sawah milik warga di lokasi tersebut, mengingat pada Senin sore, Kabupaten Lamongan kembali diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi. 

Warga diharapkan tetap waspada dan memantau perkembangan cuaca untuk mengantisipasi kemungkinan banjir lebih lanjut.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved