Kolaborasi ACMI dan Continuum Dorong Inovasi Pencetakan 3D Logam Berkelanjutan di Indonesia
Perusahaan manufaktur aditif asal Indonesia, PT Anugrah Cipta Mould Indonesia (ACMI), menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Continuum, perusah
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Perusahaan manufaktur aditif asal Indonesia, PT Anugrah Cipta Mould Indonesia (ACMI), menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Continuum, perusahaan asal Amerika Serikat yang bergerak di bidang produksi bubuk logam berkelanjutan.
Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem pencetakan 3D logam berkelanjutan di Indonesia dan Asia Tenggara.
Dalam kerja sama strategis ini, kedua perusahaan akan memperkenalkan eco friendly alloy powders, serbuk logam ramah lingkunga ke dalam proses manufaktur aditif di dalam negeri. Inisiatif ini ditujukan untuk mendukung pertumbuhan sektor industri strategis seperti otomotif, dirgantara, perangkat medis, energi, dan elektronik.
“Indonesia tengah berkembang sebagai pusat manufaktur regional. Kolaborasi kami dengan ACMI membuka peluang untuk menggabungkan keberlanjutan dan teknologi canggih di pasar yang menjanjikan,” ujar Senior Vice President of Sales Continuum, Don Magnuson, Selasa (13/5/25).
Sementara itu, Direktur dan Kepala Manufaktur Aditif ACMI, Min Seo Kang, menyatakan bahwa kerja sama ini selaras dengan visi ACMI untuk menghadirkan solusi pencetakan 3D logam kelas dunia.
“Kami percaya bahwa kombinasi keahlian manufaktur ACMI dan teknologi ramah lingkungan Continuum akan memberikan dampak signifikan bagi industri lokal,” tambahnya.
Sebagai bagian dari kesepakatan, kedua perusahaan akan mengkualifikasi hingga 8 ton metrik serbuk logam paduan untuk digunakan dalam industri pencetakan 3D. Teknologi utama dalam kolaborasi ini adalah platform Greyhound M2P (Melt-to-Powder) milik Continuum, yang mampu mengubah limbah logam menjadi bubuk sferis berkinerja tinggi dengan emisi karbon yang sangat rendah.
ACMI, yang telah berpengalaman lebih dari 30 tahun di sektor manufaktur logam dan menjadi pionir produksi massal 3D printing logam di Asia Tenggara, akan memanfaatkan pusat manufaktur aditif modern miliknya untuk mendukung kerja sama ini.
"Aliansi ini diharapkan dapat memperkuat daya saing industri manufaktur Indonesia di kancah global serta mempercepat transisi menuju industri yang lebih ramah lingkungan," tandasnya.
| Muncul Seruan Tolak Gelar Pahlawan Nasional Untuk Soeharto di Kota Malang |
|
|---|
| Imbas Tak Kasih Uang, Pensiunan Dishub Takut Pulang ke Rumah usai Dianiaya Anak, Jari Nyaris Putus |
|
|---|
| Anggota DPRD Syok Disiram Air Cabai di Acara Syukuran, Joko si Pelaku Sering Bicara Sendiri |
|
|---|
| Warga Sampang Diminta Waspadai Potensi Banjir Susulan Meski Genangan Sudah Surut |
|
|---|
| Pejabat Riau Gadai Sertifikat Demi Jatah Preman Abdul Wahid, Uang Dipakai Gubernur ke Inggris |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.