Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Muncul Seruan Tolak Gelar Pahlawan Nasional Untuk Soeharto di Kota Malang

Puluhan orang yang tergabung dalam Aliansi Warga Malang (AWAM) menggelar aksi di gerbang utama Universitas Brawijaya (UB), Malang

Penulis: Purwanto | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Purwanto
TOLAK GELAR PAHLAWAN NASIONAL - Sejumlah masa dari Aliansi Warga Malang (Awam) membentangkan poster menolak Soeharto menjadi pahlawan di gerbang pintu masuk Universitas Brawijaya Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (6/11/2025). Masa melakukan penolakan gelar pahlawan bagi Presiden ke-2 Republik Indonesia tersebut. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Purwanto

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Puluhan orang yang tergabung dalam Aliansi Warga Malang (AWAM) menggelar aksi di gerbang utama Universitas Brawijaya (UB), Kamis (6/11/2025) siang.

Mereka membawa poster dan banner penolakan terhadap rencana pemberikan gelar pahlawan nasional kepada Soeharto.

Koordinator Awam, Rizal Maarif menjelaskan bahwa sejarah demokrasi Republik Indonesia dimulai dari konstelasi pemerintahan yang korup dan melemahkan suara rakyat.

“Pada masa order baru, Soeharto sebagai pemimpin, pengambil keputusan, menjadi otak dan penanggungjawab penuh atas pelanggaran HAM (hak asasi manusia) berat di masa lalu,” terang Rizal.

Baca juga: Daftar 40 Nama Tokoh yang Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, ada Marsinah, Soeharto Hingga Gus Dur

Aliansi Warga Malang (Awam) membentangkan poster menolak Soeharto menjadi pahlawan nasional
Aliansi Warga Malang (Awam) membentangkan poster menolak Soeharto menjadi pahlawan nasional di gerbang pintu masuk Universitas Brawijaya Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (6/11/2025).

Ia menambahkan, tragedi 1998 menjadi titik puncak perlawanan terhadap rezim yang dianggap membungkam demokrasi pada rezim yang dipimpin Presiden ke-2 RI itu.

“Kami dulu melawan, sekarang kok malah diusulkan menjadi pahlawan,” tambahnya.

Rizal menegaskan bahwa aksi hari ini adalah langkah awal dari rangkaian penolakan yang akan terus mereka lakukan. 

Ia meminta kepada para pengusul agar membaca kembali dokumen sejarah dan perjuangan rakyat Indonesia memperjuangkan era reformasi.

“Demokrasi ini dibentuk atas perjuangan dan tetesan darah yang memberikan harapan masa depan,” tegasnya. 

Baca juga: Bahlil Puji Sosok yang Jadikan Indonesia Macan Asia, Soeharto Dipertimbangkan Prabowo Jadi Pahlawan

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved