Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tangis Haru Peserta Pecah Saat Bakti Orang Tua dalam Rangkaian Vesak Festival 2025 Surabaya

Tangis haru peserta pecah saat momen Bakti Orang Tua dalam rangkaian Vesak Festival 2025 Surabaya. YBAI ajak anak muda tunjukkan bakti pada orang tua.

Istimewa/TribunJatim.com/YBAI
BAKTI ORANG TUA - Rangkaian Vesak Festival 2025 di Surabaya sebagai perayaan Hari Waisak diisi dengan dengan "Bakti Orang Tua," Selasa (13/5/2025). Ini merupakan kegiatan simbolik berupa pembasuhan kaki orang tua.  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Rangkaian Vesak Festival 2025 di Surabaya sebagai perayaan Hari Waisak diisi dengan "Bakti Orang Tua."

Ini merupakan kegiatan simbolik berupa pembasuhan kaki orang tua.

Acara ini memantik tangis haru dan suasana penuh makna.

Digelar Young Buddhist Association of Indonesia (YBAI) bertepatan dengan Hari Ibu Internasional yang diperingati tiap 11 Mei, acara Ini menjadi bentuk penghormatan jasa orang tua yang sudah melahirkan dan merawat dengan sepenuh hati, mulai dari kecil hingga dewasa.

Kegiatan ini sekaligus sebagai penutup yang menyentuh dari perayaan Vesak Festival ke-10 yang mengusung tema “Light of Compassion: Guiding the Next Generation.”

"Harapannya, momen ini menjadi perenungan untuk terus mengingat jasa-jasa orang tua," kata Ketua Panitia Vesak Festival 2025, Herman Pranata di sela acara, Selasa (13/5/2025).

YBAI ingin mengajak generasi muda untuk menunjukkan bakti dan rasa hormat kepada orang tua.

"Ini adalah bentuk penghormatan dari anak kepada orang tua yang telah berjasa bagi kehidupan mereka, yang telah merawatnya dari kecil hingga saat ini," kata Herman.

Meskipun bukan tradisi wajib dalam perayaan Waisak, namun Vesak Festival Surabaya tetap melaksanakan pembasuhan setelah sebelumnya hanya dilaksanakan di Vesak Festival Jakarta.

“Kami ingin menghadirkan pengalaman yang menyentuh secara emosional dan spiritual di akhir festival. Ini pertama kali dilakukan di Surabaya,” tambahnya.

Kegiatan ini tidak hanya menyentuh hati peserta, tetapi juga relevan dengan nilai-nilai Buddhis. Herman menjelaskan bahwa dalam Manggala Sutta, menghormati mereka yang patut dihormati, termasuk orang tua, adalah salah satu berkah tertinggi.

Baca juga: Libur Panjang Waisak, Puluhan Ribu Wisatawan Kunjungi Jatim Park Kota Batu 

Selain basuh kaki, hari terakhir Vesak Festival juga dimeriahkan dengan rangkaian kegiatan lain seperti Puja Relik Mahayana, workshop membuat bunga dari kawat (flower pipe workshop), face painting, pertunjukan musik, hingga talkshow interaktif bersama Lince Ruslim Wijaya yang membahas nilai cinta kasih dan kebijaksanaan bisa diaplikasikan dalam kehidupan keluarga sehari-hari.

Vesak Festival yang digelar selama enam hari ini melibatkan berbagai komunitas mahasiswa Buddhis dari Surabaya dan kota lain.

Setelah Surabaya, festival akan dilanjutkan di Jakarta pada 15–18 Mei 2025 di Mall Taman Anggrek.

Selama 6 hari pelaksanaan Vesak Festival 2025 Surabaya, Herman Pranata beserta seluruh tim panitia berharap acara ini dapat menjadi wadah inspiratif yang dapat memperkuat cinta kasih serta kebijaksanaan dari setiap individu, dan tentunya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Apalagi, dalam momentum peringatan 10 tahun Vesak Festival ini, YBAI juga menyuarakan solidaritas terhadap korban gempa 7,7 SR di Myanmar yang terjadi pada 28 Maret 2025 lalu.

Harapannya, ini bisa meringankan para korban.

"Jadi, kami ingin Vesak Festival tidak hanya menjadi ajang spiritual, tapi juga aksi nyata welas asih dan kepedulian kepada sesama,” katanya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved