Satu lagi Napi Lapas Tuban Meninggal, Renaldy Caesar Bantah karena Overcrowded: Takdir

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Muhammad Nurkholis

TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Lapas Kelas IIB Tuban membantah jika kasus meninggalnya dua Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIB Tuban, baru-baru ini, karena lemahnya pengawasan, Kamis (15/5/2025).

Diketahui, selama kurun waktu 8 bulan terakhir, sudah ada lima WBP Lapas Kelas IIB Tuban yang meninggal dunia.

Terbaru, dua WBP yang meninggal adalah Yulia (24) warga Desa Kembangbilo, Kecamatan/Kabupaten Tuban. Ia meninggal di RSUD Dr R Koesma Tuban, Selasa (13/5/2025) sekitar pukul 18.00 WIB.

Sementara satu lainnya adalah Rafika (26) warga Kabupaten Bojonegoro. Ia meninggal di RSUD Dr R Koesma Tuban, Selasa (13/5/2025) sekitar pukul 23.42 WIB.

Keduanya tewas usai keracunan minuman oplosan yang terbuat dari minuman soda dicampur pewangi pakaian.

Tak hanya itu, NAT (29) warga Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, hingga kini masih mendapatkan perawatan medis di RSUD Dr R Koesma Tuban karena keracunan minuman tersebut.

Sementara tiga napi lain yang meninggal adalah IP, asal Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Ia tewas karena mengakhiri hidup pada Oktober 2024.

Kemudian E, warga Magetan yang meninggal pada November 2024 karena sakit diabetes.

Setelah itu, pada Februari 2025, warga Kecamatan Bancar, Tuban, bernama Mbarno meninggal dunia karena sakit.

Baca juga: Tak Sampai Setahun, 4 Napi Lapas Tuban Meninggal, Renaldy Caesar Beber Penyebabnya

Kasubsi Perawatan Lapas Kelas IIB Tuban, Renaldy Caesar mengatakan, Lapas Kelas IIB Tuban dalam kondisi overcrowded (kelebihan kapasitas).

Kini, lapas yang terletak di Jalan Veteran Tuban ini dihuni oleh 421 napi.

Jauh dari kata ideal, sebab idealnya Lapas Kelas IIB Tuban hanya bisa menampung 130 WBP.

Sementara petugas lapas saat ini hanya ada 59 petugas.

“Kondisi lapas overcrowded, harusnya hanya bisa menampung 130 WBP,” ujar Renaldy Caesar, Kamis (15/5/2025).