Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gelombang PHK Masih Terus Bergulir di Sidoarjo, Upaya Disnaker Mengedepankan Pemberdayaan

Beberapa bulan belakangan, gelombang PHK masih terus bergulir di sejumlah perusahaan di Sidoarjo

Penulis: M Taufik | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/M Taufik
GELOMBANG PHK - Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sidoarjo Ainun Amalia. Menurutnya faktor ketidakseimbangan biaya produksi ini yang menjadi pertimbangan perusahaan mengurangi jumlah pekerja. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih terus menghantui pekerja di Sidoarjo. 

Beberapa bulan belakangan, gelombang PHK masih terus bergulir di sejumlah perusahaan di kota delta. 

Penyebabnya, kondisi industri yang sedang kurang baik.

Supply and dimend tidak berimbang, sehingga banyak perusahaan memilih merumahkan pekerjanya. 

Hal itu juga diakui oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sidoarjo, Ainun Amalia.

Baca juga: Percuma Menang usai Gugat Pabrik, Rahayu Tetap Digaji Rp 15 Ribu Sebulan, Merasa Lebih Baik di-PHK

Menurutnya, sejumlah perusahaan di Sidoarjo sudah melakukan PHK terhadap sebagian karyawannya. 

Jumlahnya memang tidak banyak, tapi masih terus terjadi.

Sejauh ini terdata ada sekira 3 sampai 5 orang pekerja di Sidoarjo yang dirumahkan oleh perusahaannya setiap hari. 

Baca juga: May Day 2025, Gubernur Khofifah Siapkan 10.000 Pelatihan hingga Sertifikasi Bagi Buruh Korban PHK

"Sebagian perusahaan sedang mengalami kendala. Diantara biaya produksi dan penjualan ada gangguan karena supply and dimend tidak berimbang. Sehingga memutuskan melakukan pengurangan karyawan," kata Ainun, Jumat (16/5/2025). 

Menurut dia faktor ketidakseimbangan biaya produksi ini yang menjadi pertimbangan perusahaan mengurangi jumlah pekerja.

Kebanyakan alasan itu yang muncul dan berakibat PHK. 

Baca juga: Wujudkan Sidoarjo Bebas TBC Tahun 2030, TP PKK Gencarkan Germas dan Edukasi Masyarakat

"Ada juga yang karena PHK pensiun, karena usianya sudah tidak produktif lagi. Tapi kebanyakan memang karena kondisi perusahaan," lanjutnya. 

Untuk menanggulangi terjadinya gelombang PHK yang lebih banyak, Dinas Tenaga Kerja Sidoarjo lebih mengedepankan pada pemberdayaan mantan pekerja yang dirumahkan. 

Ainun mengaku sudah menjalin koordinasi dengan pimpinan serikat pekerja untuk dilakukan pemberdayaan agar bisa membuka usaha untuk mereka. 

"Nanti pemberdayaan warga yang terkena PHK untuk diarahkan pada wirausaha. Supaya mereka tetap punya kesibukan dan penghasilan,” ujarnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved